1. prolog

3.2K 85 0
                                    

Semua yang ku lalui bukanlah sebuah kebetulan, bukan juga sebuah ketidaksengajaan. Namun itu semua sudah termasuk rancangan Allah yang terbaik. Bisa saja kau merencanakan hal terhebat bagimu, namun Allah lebih tau mana yang terbaik bagimu dan mana yang bukan hal terbaik bagimu. Allah lah yang paling tahu kapan harus mengabulkan setiap bait-bait doamu. Allah juga yang merencanakan hal terhebat lainnya, ketika Ia tidak mengabulkan rencana terbaikmu.

Terkadang banyak orang yang masih meragukan skenario Allah. Tidakkah seluruh hidupmu ini diatur oleh Allah? Tidakkah setiap nafas yang kau hirup dan yang kau hembuskan ini adalah termasuk rancangan-Nya? Dan itu semua bukanlah sebuah ketidaksengajaan. Baiknya lagi, Allah selalu ber-husnudzon terhadap hamba-hamba-Nya, meskipun banyak dari hamba-hamba-Nya yang masih meragukan-Nya.

Dan, satu hal yang ku tahu, bahwa setiap pelajaran tidak selalu dibungkus dengan hal-hal yang baik, namun terkadang Allah membungkusnya dengan perjuangan dan air mata. Kau tau? Bahwa orang hebat tidak tercipta dari kesenangan saja, namun juga dibungkus dengan penderitaan, perjuangan, dan air mata. Allah selalu menyelipkan hal terbaik, bahkan pada hari terburukmu sekali pun. Namun kebanyakan dari mereka sudah terlanjur untuk berburuk sangka terhadap Allah, dan memilih untuk menyerah pada persimpangan jalan.

Hampir dari seluruh manis pahitnya kehidupan telah ku cicipi. Bukanlah sesuatu yang mudah, namun baiknya lagi Allah, selalu menyelipkan setitik semangat disetiap hari yang ku lalui. Semangat, putus asa, semua itu hampir pernah ku rasakan. Terutama saat hal-hal terburuk yang Allah selipkan dalam scenario-Nya untukku.

Banyak hal yang membuatku suudzon terhadap Allah saat itu, seolah aku tak punya arah untuk melanjutkan kehidupanku. Entahlah apa yang membuat ku berpikir seperti itu. Seolah aku tak punya bahu untukku bersandar. Seolah aku tak punya tempat untukku mengadukan semuanya. Seolah aku tak punya tempat untukku sejenak melepas atas semua masalah yang ku alami. Seolah aku melupakan Allah yang bahkan lebih dekat dari urat nadiku. Bahkan aku belum terlalu faham makna dari kehidupanku sendiri. Aku hanyalah remaja yang terlalu banyak menghabiskan waktu untuk mencemaskan apa yang tidak seharusnya ku cemaskan. Dan itulah yang membuatku seolah banyak hal buruk yang mampir dalam kehidupanku.

Rasa gelisah yang seakan selalu hadir dan hinggap dalam kehidupanku, makin membuatku seolah aku tak ingin melanjutkan lagi alur kehidupanku. Allah itu adil, kata orang, namun tidak bagiku. Bagiku Allah tidak benar-benar adil bagi hamba-Nya. Allah selalu membuat orang lain senang atas apa yang ku alami, tidakkah itu sebuah ketidak adilan? Pertanyaan yang selalu meracuni hatiku. Kalian bisa menilai seberapa buruk diriku. Namun itulah kenyataan yang ku lalui selama hidupku. Mungkin kalian menilai aku, bahwa aku adalah orang yang labil atau sejenisnya.

#writingprojectAE

Izinkan Aku Untuk BerubahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang