Es Krim Rasa Daun Bawang

28⭐~ Yuuma

Title ♪ Es Krim Rasa Daun Bawang

Disclaimer ♪ Yamaha Corporation/Bplats, Crypton Future Media, Zero-G, PowerFX, Internet Co., Ltd., AH Software, etc.

Pairing ♪ KAITO X Hatsune Miku

Author ♪ Aika Licht Youichi

Genre ♪ Family, Friendship, Romance, etc.

Warning ♪ Song fict, typo, alur kecepatan, abal-abalan, romance hancur, miskin deskripsi, ide pasaran dan segala kekurangannya.

•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•∞•

Suara bising di bandara memang sudah biasa, bahkan ada keributan di sana-sini. Kaito dan yang lainnya mengambil penerbangan ke Jepang, mereka telah berada di dalam pesawat dan tinggal menunggu benda besi ini lepas landas.

"Aku bahkan tidak tahu kalau Miku pergi pagi-pagi sekali." Kata Gumi yang sedang berbicara dengan Lily, dia meraih ponselnya dan menghidupkannya kembali setelah sebelumnya dia nonaktifkan. "Aku harus telepon Miku sekarang."

"Kau nanti mengganggunya." Cegah Lily.

Gumi berdecak dan berbalik ke belakang. "Kaito, kau tahu?"

"Tahu kok." Jawab Kaito yang sepertinya mendengar pembicaraan mereka tadi.

"Kau tidak menemaninya?"

"Aku ada di sini."

Gumi berdecak lagi. "Kau tidak mau menemaninya?"

"Dia pasti akan tambah marah." Kaito tersenyum, meyakinkan Gumi memang susah. Kalau dia marah, apa yang ada di depannya akan merasakan dampaknya.

Gumi memang tidak mendapat apa yang diinginkannya, tapi dia menyerah dan kembali duduk dengan tenang. Dia memasukkan kembali ponsel ke dalam tasnya, menarik buku yang dibaca Lily dan diam seperti patung.

"Kau ini memang tidak bisa tenang." Ucap Lily yang pasrah saja bukunya diambil, dia melepas kacamata bacanya dan tak melakukan apa-apa lagi.

Kaito yang duduk tepat di belakang Gumi hanya bisa menghela panjang. Miku memang pergi pagi-pagi sekali karena katanya cuaca akan buruk siang nanti, Kaito bahkan mengantarnya sampai bandara karena diperintah Lily. Sebenarnya tanpa diperintah pun Kaito akan tetap pergi.

Meskipun belakangan ini Kaito dan Miku kelihatan dekat, tapi hubungan mereka tak terlihat seperti itu. Kalau bisa diartikan, mereka lebih seperti hubungan artis dan Managernya. Kaito selalu menemani dan melayani Miku, dan Miku menanggapinya biasa seolah tidak terjadi apa-apa. Mungkin kau akan menyangkalku, dan berkata 'mereka seperti Tuan Putri dan pelayannya'.

"Pasti berat ya?" Suara Kiyoteru yang duduk di sebelahnya berhasil membuatnya menoleh dan melihat pria berkacamata itu tersenyum seolah memaklumi. Kiyoteru memang tidak tahu apa-apa, tapi sebagai seorang pria dia harus menyemangati pria lainnya.

"Aku memang tidak berharap ini mudah." Kata Kaito, dia memijit pelipisnya. "Aku hanya terus berpegang teguh tentang pengorbanan panjang yang tak akan sia-sia. Aku tak membicarakan tentang diriku, tapi tentang Miku."

"Kalian sudah melakukan hal yang terbaik, aku tahu apa yang selama ini telah kau lakukan. Tidak semua orang bisa melihat hal itu."

Terkadang meskipun orangnya pendiam, Kiyoteru bisa membuat lawan bicaranya menjadi tenang dengan beberapa masukan. Kiyoteru tidak sedang memuji dan dia tidak terlihat seperti pria yang suka memuji, dia hanya bicara sesuai dengan yang dia lihat selama ini.