(22) Zweiundzwanzig

923 159 46
                                    

WARNING!!!
TYPO EVERYWHERE..
DAN DILARANG BERKATA KASAR APALAGI MEMARAHI AUTHOR SAAT PUASA NTAR BATAL PUASANYA.
DAH AH, HAPPY READING

PS: JANGAN BAPEREU - KIM TAEHYUNG

.
.
.

Jennie mengikuti langkah Joyie, sedangkan Jongin mengekor dibelakang keduanya sembari meminum salah satu minuman kaleng yang ia ambil dalam kantung belanjaannya.

"Ibu... Lihat Joyie membawa siapa." Bocah itu berteriak saat memasuki rumah megah keluarga Kim.

"Jangan berteriak seperti itu Joyie, nanti adikmu terbangun." Kata Chorong yang baru saja keluar dari ruang tengah, menghampiri Joyie dan tamunya, tentu saja dengan Jongin yang mengekor dibelakang mereka.

"Annyeong haseyo." Sapa Jennie ramah, sembari membungkuk sopan.

"Annyeong haseyo." Balas Chorong tak kalah ramah.

"Saya Jennie Kim." Jennie memperkenalkan diri sembari mengulurkan tangannya, yang langsung disambut oleh Chorong.

"Chorong Kim, ibunya Joyie. Mari silahkan duduk." Chorong mempersilahkan. Keduanya duduk santai, sedangkan Jongin berlalu ke ruangan lain.

"Bagaimana bisa Joyie bersamamu?" Tanya Chorong sembari menjawil pipi Joyie yang duduk di pangkuannya.

"Ah, tadi kebetulan saya mengantarkan berkas ke ruang presdir Kim. Presdir masih memiliki agenda rapat dan Joyie memaksa untuk pulang, sedangkan kata presdir Kim, supir pribadinya sedang sakit, jadi saya menawarkan diri untuk mengantarkan anak anda pulang."

"Terima kasih, dan maaf sudah merepotkanmu."

"Tidak, tentu saja tidak. Saya menyukai anak kecil dan saya melakukan ini dengan senang hati."

"Aku baru saja selesai memasak makan malam, bagaimana jika kau ikut makan malam bersama kami. Lagi pula di luar sudah mulai gelap. Nanti ku minta Jongin untuk mengantarmu pulang, setelah selesai makan malam."

"Aku memang berniat mengantarkannya pulang, Noona." Sela Jongin yang kembali dengan membawa nampan berisi limun.

"Bibi Ahn sedang mempersiapkan makan malam, jadi aku yang mengantarnya. Kalian jangan menatapku seperti itu lagi." Kata Jongin sembari meletakan teko berisi limun dan gelas di atas meja.

Kesederhanaan Jongin memang tak pernah berubah dimata Chorong, tapi yang ia tak habis pikir, kenapa adik iparnya ini begitu tega pada Jung Soojung, gadis yang sudah bertahun-tahun dicintainya. Sedangkan ia bisa bersikap manis pada semua orang disini.

Bibi Ahn menghampiri Chorong, memberi tahu ibu dua anak itu, bahwa makan malam sudah siap. Chorong tersenyum dan mengangguk sopan, sebelum mengajak Jennie untuk ikut makan bersama mereka.

Jennie menunduk sopan, ketika berpapasan dengan Nyonya Kim saat mereka akan menuju ruang makan. Mereka juga sempat berkenalan, perkenalan singkat yang berakhir di meja makan.

Makan malam berlangsung sunyi, hanya suara Joyie yang sesekali merengek karena mengeluh tidak mau memakan sayuran di piringnya, tapi Chorong bisa mengakali putrinya itu, dengan bilang pada Joyie bahwa jika Joyie tidak mau makan sayurnya, ia tak akan meminjakan smartphone-nya pada Joyie. Otomatis anak itu jinak dan menurut, karena satu-satunya alat yang bisa ia pakai untuk berkomunikasi dengan Soojung hanya smartphone milik sang ibu. Jika itu lenyap, Joyie pasti akan sangat merindukan Soojung.

"Aku selesai." Kata Jongin sembari meletakan alat makannya. Jennie meliriknya sekilas.

"Lanjutkan saja makanmu, jika mau pulang aku ada di halaman belakang." Jennie reflek mengangguk.

DISTANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang