5

2.6K 73 8
                                    

Hari terus berlalu.

Esok adalah hari dimana acara pentas seni memperingati hari kartini yang sudah di rencanakan oleh sekolah di adakan.

Alana masih tidak dapat melupakan kejadian menyakitkan beberapa hari yang lalu. Tetapi ia mencoba mempercayai apa yang Angga katakan. Bagaimana pun juga Angga memang tipe orang yang tidak suka berbohong maka dari itu Alana selalu mempercayai nya. Setelah kejadian itu ia tidak pernah memasang wajah ramah terhadap Vania karena menurut Alana, Vania adalah sosok wanita yang mencoba untuk menghancurkan hubungan nya. Alana harus berhati-hati dengan nya.

Saat ini Alana dan Angga sedang berada di sekolah, di dalam kelas tepat nya. Bel pulang sebentar lagi dibunyikan. Setelah pulang nanti mereka berdua berencana untuk mencari pakaian adat yang ingin mereka kenakan nanti saat pentas seni memperingati hari Kartini.

"Ga, Dimana kita akan mencari pakaian adat yang akan kita kenakan nanti?" tanya Alana dan setelah itu Angga terlihat berfikir.

Di pojok bangku kelas terlihat Vania yang sedang memperhatikan pasangan ini dengan wajah yang sepertinya terlihat kesal.

"Bagaimana jika ke butik tante ku saja? Ia menjual beberapa pakaian adat yang ku pikir cocok dengan mu yang sangat cantik ini!." jawab Angga semangat di sertai pujian nya untuk Alana. Ia memang tidak bisa berhenti memuji kecantikan Alana yang memang luar biasa cantik itu.

Alana mengangguk-angguk menyetujui ucapan Angga.

Vania tetap pada posisi nya. Ia tidak berhenti menatap tajam kedua pasangan itu. Sampai akhirnya teman sebangku nya menegurnya tidak biasa.

"Hey! Apa yang kau lihat? Bisakah biasakan tatapan tajam mu itu huh?" tanya Olivia selaku sahabat Vania yang sama kejam dan licik nya seperti Vania walaupun ia agak sedikit tulalit.

"Lihatlah mereka! Aku menguping pembicaraan nya dan mereka akan mencari pakaian adat bersama sama! Bagaimana bisa aku tidak kesal dengan pasangan sialan itu!" jawab Vania dengan pelan tetapi penuh kebencian di setiap perkataan nya.

"Sudah lah menyerah saja. Alana itu memang sangat cantik bukan? Selain itu ia cerdas dan di tambah dengan kemampuan menarinya itu.
Angga sudah jatuh terlalu dalam oleh pesona Alana. Mereka itu seperti pasangan yang sempurna dimata ku. Benar kan apa yang ku katakan?." ucap Olivia sahabat nya yang sangat tulalit itu dengan cengiran kuda nya.

Ya. Oivia sahabat Vania memang sangat tulalit. Berbeda dengan sahabat Vania yang satunya lagi yaitu Maudy. Maudy sangat bisa di andalkan untuk membalas dendam dan kebencian yang ada pada diri Vania.

"Dasar bodoh. Bisakah kau tidak membuat ku tambah kesal?!" balas Vania kepada Olivia yang tulalit itu.

Olivia yang mendengarnya hanya menutup telinga nya dan memandang ngeri ke arah Vania. Sedangkan Maudy tiba tiba ia bangkit dari tempat duduk nya lalu menghampiri Olivia dan Vania.

"Ada apa lagi? Apa yang membuat mu kesal? Beritahu aku agar aku dapat membantu apa yang kau ingin kan." tanya Maudy tiba tiba. Dibalas senyuman miring oleh Vania.

"Aku akan membuat Alana hancur sejadi-jadi nya karena telah membuat pangeran ku Angga jatuh pada pesonanya terlalu dalam. Dapat kah kau membantu ku?" jawab Vania di sertai seringaian jahat nya. Seolah olah ia memang ingin menghabiskan Alana habis habis an.

"Jika soal ini aku tidak berjanji karena Angga adalah orang yang sangat sadis jika ada seseorang yang menganggu gadis nya. Apakah kau gila? Bagaimana bisa kau menghancurkan nya? Sadar lah Vania. Jangan terlalu memaksakan diri." ujar Maudy seperti ketakutan dengan sosok Angga yang sadis itu.

"Aku tidak perduli. Dalam waktu yang singkat aku akan membuat mereka terpecah belah. Ikuti saja aku. Semua rencana ku akan berhasil." ucap Vania dengan seringaian dan nada nya yang mengerikan.

My Protective Boyfriend.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang