part 8

7.8K 171 1
                                    

Author pov

Sinar mentari menembus di selah-selah kamar calista
Calista merasakan berat,seperti ada yg menindih tubuh nya,perlahan ia membuka matanya,masih belum mencerna keadaan

Matanya tiba tiba melebar saat merasakan hembusan nafas di pucuk kepalanya,dan membuat nya langsung berjingkat bangun dari tidurnya

"Aleeeeex.... teriakan nya sangat nyaring dan langsung membuat alex ikut berjingkat bangun..
"Ada apa?" Alex menjawab dengan santai setelah menyadari kenapa  calista triak

"Apa yang kamu lakukan di kamarku?!
Dan dengan santainya kamu bilang ada apa?
Kamu gak ngapa2in aku kan?!
Kamu gak ngambil keperawanan ku yang sangat berharga ini kan?"
Tanya calista bertubi2 dan mulai panik
Dan alex terkekeh geli mendengar pertanyan calista..

"Pertama,kamu sendiri yang menarikku dan menyuruhku jangan pergi
Ke dua,kita hanya berpelukan gak lebih
Ke tiga,kalau keperawanan mu aku ambil,pasti sekarang kamu merasa sakit,dan
Bedcover mu ini warna putih,kamu bisa priksa sendiri apa ada noda darah di sini?"

Calista mulai memerika tubuhnya,dan sepray nya,dan tidak ada apa2..
"Sukur lah.."gumam nya
"Bagamana? Jadi apa ada yang hilang?"ledek alex
"Hehe.. tidak"ucap calista sedikit malu dan membuat mukanya sedikit memerah
Membuat alex terkekeh melihat expresi wajah calista yang memerah karna malu

"Ya sudah.. aku pinjam kamar mandi mu!"
Ucap alex langsung beranjak masuk ke kamar madi yang ada di kamar calista,tanpa harus menunggu jawaban calista,calista hanya berdecih sebal

Calista langsu pergi ke dapur setelah membersihkan diri,dan membuat dua porsi sandwich dan salat buah,tak lama alex keluar dari kamar calista,

"Mau kopi atau teh?"tawar calista
"Kopi saja" jawab alex
Tak butuh wktu lama untuk menyeduh se cangkir kopi dan juga teh

Mereka sarapan dalam diam hingga suara dering ponsel calista memecah ke heningan
Calista langsung mengambil ponsel di depan nya dan buru-buru menjawab nya,saat dia tau itu dari ayahnya

"Halo boss besar.. apa ada tugas yang harus aku tangani lagi?"ucap calista dengan kekehan dan membuat alex mengerut kan dahinya

"Albert bilang si bajingan rolan belum keluar dari apartemen mu!"tanya dilliger mengintimidasi
"Wah.. cepat sekali sampai ke telinga boss besar.
Jangan khawatir,rose bisa jaga diri kok"
Jelas calista membuat alex semakin mengernyitkan dahinya

"Daddy percaya padamu,tapi daddy tidak percaya dengan si bajingan rolan itu"
Calista terkekeh mendengar ucapan ayahnya

"Ayolah... boss besar... jangan terlalu khawatir,rose bukan anak kecil lagi!"

"Ok.. daddy harap si bajingan rolan itu tidak menyentuh mu, atau kalau tidak,akan ku kuliti bajingan itu hidup-hidup" ucap mr.dilliger
Dan membuat calista tertawa tebahak2
"Ya sudah,daddy menunggu kabar darimu tentang guci it,jaga diri baik-baik."ucap mr.dilliger
"Beres boss.."ucap calista mengahiri tlfn nya...

"Boss besar!! Rose!!"ucap alex seperti meminta penjelasan
Calista yang mendengar nya langsung paham mksut alex

"Owh.. itu panggilan kesayangan daddy untuk ku,dan sebaik nya kamu segara pergi dari sini,sebelum daddy datang dan menguliti mu hidup2" ucap ku sambil terkekeh dan alex pun ikut terkekeh

"Daddy tau kau disni,dan belum keluar dari tadi malam"tambahku
"Benarkah.. darimana ayah mu tau?!" Tanya alex
"Aku ini putri satu-satu nya,dan mana mungkin dia membiarkan aku tinggal sendirian tanpa pengaman" jawabku santai

"Baiklah.. sebaiknya aku memang harus pergi sebelum ayahmu benar-benar datang dan menguliti aku hidup-hidup"
Pamit alex dengan candaan nya
Dan calista pun ikut terkekeh

Calista mengantar alex sampai ke depan pintu,dan kecupan ringan mendarat di bibir calista dan alex langsung berlalu pergi dan membuat calita sedikit tersentak,dan langsung teriak
"Aleex.... kamu bajingan"



Continew

BEAUTIFUL GENGSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang