Teater Team J

265 7 5
                                    

*Via telepon*

"Halo Lid malam ini jadi nonton teater kan?" Tanya seseorang yang berada ditelepon seberang sana.

"Jadi kok Des, tunggu di parkiran fx aja ya. Nanti gue kesana sama kaka tua"

"Ohh sama si Ka Yona? Katanya tuh anak ga mau teater, kalo bukan K3 yang show?"

"Yeeeee mana gue tau, tiba tiba dia telepon gue minta dijemput ke teater"

"Oke lah kalo gitu gue tunggu diparkiran ya awas lu ga dateng"

Aku, Lidya dan Yona malam ini berencana menonton teater team J.
Itung itung nonton teater oshi gue sebelum dia Grad. Ya Walaupun, last stagenya masih tanggal 25 Mei nanti sihh. Tapi aku ingin menyaksikan hari hari terakir oshiku bersama teamnya.

Jessica Veranda.
Ya itu oshiku, Masih terbayang wajahnya saat dia membacakan surat pengunduran dari dirinya di hadapan para wota sewaktu konser gradution kemarin.

Bukan Fansjekeiti namanya kalau sewaktu oshinya grad dia biasa aja.
Meskipun aku tipekal dual oshi tapi tetap jika ditinggal satu oshi saja bisa membuatku menangis sekencang kencangnya dipelukan Yona waktu itu.

"Hiksssss huaaaaa hiksss mbak pee kenapa harus grad sih yawllah jangan grad mbak pee nanti yang jadi oshien gue siapa"

"Udahlah Des jan alay lu, Kan masih ada si Sonia"

"Ga Lid! Ga! Biar bagaimanapun mbak pe oshi gue juga, gue ga mau ditinggalin dia. Huaaaa hikssss mbak pee jaat" Ucapku yang masih menangis dan memukul - mukul bahu Yona.

"Udah lah Des ini kan keputusannya Mbak pe sendiri, kita mah cuman bisa ngedukung apapun keputusan dia" Ucap Yona sambil mengelus - ngelus kedua pundakku.

"Tapi gue belum rela dia Grad! Huaaaa oshi guee hiksss ya allah tabah kan lah hamba"

"Apapun keputusan dia nantinya juga itu yang terbaik buat dia Des, kita cuman bisa ngedukung. Ga bisa ngelarang, kalo kita ngelarang itu sama aja kita ngelarang yang terbaik untuk dia"

"Nah itu bener kata si Lidya apapun keputusan dia kita sebagai fans hanya berdoa yang terbaik aja".

Yona dan Lidya mereka lah yang menenangankanku saat itu. Semua kata kata mereka membuatku semakin berpikir dewasa kedepannya.

Mereka lah yang berusaha menghentikan tangisku, Tapi aku yakin mereka sendiri juga lagi menahan tangis.
Kalian tau kan kalo Veranda Oshi Sejuta Umat? Satu - satunya bidadari yang nyasar ke JKT48

Setiap pulang teater aku dan kawan - kawan pasti menyapanya dan kalian tau apa balesan dia?
Dia bilang "Hai, belum pulang ya? Masih nunggu jemputan? Hati hati dijalan ya nanti" Ucapnya dengan penuh senyuman.

Aku tau veranda pasti capek habis teater terlihat dari wajahnya yang letih. Tapi dia berusaha menutupinya dengan senyumannya itu.

Siapa coba yang ga sedih ditinggal sama dia?
Mungkin bidadari itu masa aktifnya di bumi sudah abis. Jadinya dia disuruh balik lagi ke kahyangan.

Hahhh ...
Sudahlah jangan bahas Veranda ..
Nanti malah ga kelar kelar ..

Aku mau sedikit cerita saja saat aku menemukan kedua sahabatku itu.
Aku menemukan mereka secara unik. Yaitu saat aku masih duduk dibangku 1 SMA lalu.
Malam itu aku sedang istirahat setelah capek latihan wotagei didepan taman sendirian

......

"Malam mbakk, boleh ikut duduk disini?" Ucapnya sambil menunjuk tempat duduk disebelahku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OSHA OSHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang