003

1.4K 238 24
                                    

Usia Jungkook tiga belas tahun dan Taehyung, tujuh belas. Orang-orang selalu mengatakan, dimana ada Jungkook maka disana pun ada Taehyung dan begitu juga sebaliknya.

Taehyung selalu berdiri disamping Jungkook, menemaninya kemana pun. Bahkan saat pertama kali Jungkook masuk dalam akademi, Taehyunglah yang mengantarkannya.

Dan karena hal tersebut banyak sekali orang-orang yang berpikir kalau mereka menggemaskan. Melihat bagaimana posesifnya pangeran negeri mereka pada Jungkook. Dua anak yang kelahirannya disambut oleh seluruh negeri.

Jungkook tengah memperhatikan penjelasan Pak Tua Jenggot ( wali kelasnya di akademi ) dengan serius. Keningnya mengerut dan alisnya hampir menyatu.

"—seratus tahun yang lalu, Nora hancur hampir tidak berbekas karena serangan Demon yang menyusup masuk. Aku masih ingat, saat itu aku tengah berada di kelas seperti kalian, belajar dengan tenang. Sampai akhirnya suara ledakan spirit terdengar dimana-mana." Pak Tua Jenggot, sekarang usianya sudah menyentuh angka 115 tahun.

Ia sudah mencicipi kejamnya peperangan diusianya yang saat itu masih amat belia, lima belas tahun. Jungkook ingat saat ibunya bercerita padanya, tentang Pak Tua Jenggot salah satu pahlawan besar Nora. Ia bertarung bersisian dengan anak dari Mikhael.

Namun, Jungkook tidak pernah diceritakan oleh ibunya kalau ada satu lagi pahlawan besar negerinya. Tidak ada yang pernah bercerita mengenai orang itu. Seakan memang benar sengaja dilupakan.

"Anugareh dari Mikhael bertarung bersisian denganku. Dia orang hebat, jika seandainya kalian pernah menemuinya secara langsung, aku yakin yang saat ini mengajar bukanlah aku..." Ada nada pahit disana diujung kalimatnya. Jungkook bisa merasakannya dan mata bulatnya memperhatikan lamat-lamat bagaimana punggung tua yang masih gagah itu merosot terdorong emosi.

Bel sekolahnya memekak nyaring, maka pelajaran hari ini pun selesai. Teman-temannya segera meninggalkan kelas bahkan sebelum Pak Tua Jenggot pergi. Jungkook hanya terkekeh saat hampir seluruh anak dikelasnya berdesakan di pintu sambil mengucapkan kata 'Dah, Jungkook!' kemudian kembali saling mendorong untuk berebut keluar.

Pak Tua Jenggot hanya menggelengkan kepala memperhatikan tingkah muridnya. "Kalau kalian berdesakan dan saling mendorong seperti itu, sampai besok pun kalian tidak akan pulang." Jungkook terkikik geli mendengar perkataan gurunya tersebut, kemudian menyuruh teman-temannya berbaris yang rapih.

Dan mereka menurut dengan mudahnya, satu persatu berjalan keluar sambil sekali lagi mengatakan 'Dah,  Jungkook! Dah, Pak Tua Jenggot!' yang ditanggapi gurunya dengan anggukan juga Jungkook yang melambaikan tangan.

Jungkook memakai ranselnya kemudian berlari kecil ke arah gurunya. Ia berdiri dengan kepala mendongak, lalu merentangkan tangannya selebar mungkin. "Peluk sebelum pulang?" ucapnya dengan cengiran lebar.

Pak Tua Jenggot tertawa lebar melihat tingkah menggemaskan Jungkook. Sebelum akhirnya memeluk Jungkook sambil mengayunkan tubuh kurus Jungkook.

Jungkook itu sudah seperti cucunya sendiri, ia mengenal baik orang tua Jungkook. Bahkan saat kelahirannya pun Pak Tua Jenggot juga turut hadir menunggu kelahiran Jungkook dirumah sakit. Hari yang tidak pernah ia lupakan, salah satu hari paling bahagia dalam hidupnya.

"Sampai bertemu besok, harabeoji!" ucap Jungkook sebelum melepas pelukannya dan berlari keluar kelasnya.

Hari ini ia akan menemani Taehyung berlatih. Lebih tepatnya hanya duduk di bangku penonton sambil memperhatikan Taehyung.

Taehyung itu hebat! Ia sangat kuat dan juga tampan. Jungkook selalu mengagumi bocah laki-laki yang lebih tua empat tahun darinya. Dan ia sangat suka melihat Taehyung berlatih.

Kakinya melangkah riang melewati koridor-koridor panjang, belok ke kanan lalu ke kiri lalu menaiki tangga, sebenarnya Jungkook agak sebal dengan akademinya yang terlalu luas, menyusahkan kakinya saja.

Aula tempat Taehyung berlatih itu ada dibelakang sekolah dan ia harus melewati taman sekolahnya yang selalu sepi. Untuk informasi saja taman belakang sekolahnya itu sangat sepi, tidak ada yang pernah betah berlama-lama disitu kecuali satu orang.

Min Yoongi.

Entah sejak kapan, tapi dari ratusan tahun lalu taman itu seperti dikhususkan untuk anak dari para pangeran neraka. Itu sih yang Jungkook tahu dari teman-temannya.

Tapi menurut Jungkook itu aneh, taman ini luas dengan berbagai macam tanaman dan bunga. Rumputnya selalu dipangkas rapih, seperti permadani. Pohonnya pun rindang, Jungkook selalu tergiur untuk mampir dan tidur dibawah bayangan dedaunan.

Lagi pula, Jungkook juga tidak pernah melihat Min Yoongi di tempat ini. Dan setahu Jungkook, kakak kelasnya itu juga tidak terlalu peduli pada sekitarnya. Juga tidak pernah ada peraturan tertulis seperti itu. Jadi itu sangat aneh, saat orang-orang menghindari tempat ini.

Saat itu Jungkook tidak tahu kalau yang mereka hindari bukan taman di sekolahnya, tetapi orang yang selalu berada disana.

"Holy!"

Eh, suara siapa itu?

"Holy, kemarilah!"

Jungkook otomatis menatap sekitarnya, mencari sumber suara tersebut. Ia berlari kecil, menoleh ke kanan dan ke kiri. Sebelum akhirnya terperenjat lalu jatuh dengan bokongnya yang pertama kali mencium tanah.

Dan detik berikutnya, ia merasa sesuatu melompat ke arahnya lalu menjilatinya dengan brutal. "Ughhㅡgeli," Mahluk diatasnya terus menjilat juga menggigit kecil wajah Jungkook, membuatnya terkikik geli. "Aih, hentikan." Tangannya meraih mahluk apapun yang ada diatas wajahnya kemudian mencoba menjauhkannya.

Ia masih mencoba meredakan tawanya, kemudian baru memperhatikan mahluk mungil yang tengah menatapnya lucu. "Kauㅡastaga, imut sekali!" pekiknya.

Ia masih heboh memekik gemas pada mahluk mungil didekapannya, sampai suara kikikannya terhenti karena terpaku pada pemuda yang berdiri tidak jauh darinya.

Untuk pertama kalinya, Jungkook bertemu langsung dengan kakak kelasnya itu. Orang yang selalu panas dibicarakan dinegerinya. Anak dari pangeran neraka.

Dan pada detik yang sama, jantung Taehyung berdetak gelisah. Merasakan perasaan mengganjal yang tidak ia mengerti.

+ the half [yoonkook/taekook]Where stories live. Discover now