005

1.2K 215 25
                                    

Langit kotanya kini membiru cerah seperti semula. Walaupun ia masih bisa melihat titik-titik dimana gumpalan asap tipis masih membumbung tinggi terbawa angin. Walaupun begitu, Jungkook sudah sangat bersyukur karena kini kotanya mungkin untuk beberapa saat aman.

Jungkook sendiri tidak tahu bagaimana status sebenarnya negeri yang ia tinggali ini. Terlalu banyak rasa was-was juga cemas yang menghantui di belakang kepalanya.

Keadaan dirinya sendiri pun sudah membaik. Ia sudah bisa berkeliling ke bangsal-bangsal untuk membantu merawat beberapa korban luka akibat serangan kemarin. Ia sudah bisa menyembuhkan luka sobek atau bakar tingkat satu.

Selama ia mengobati pasien-pasien yang ada, ia terus mendengar tentang pahlawan bayangan. Tentang bagaimana didalam pikiran mereka yang mulai hilang kesadaran melihat siluet tubuh seseorang yang melindungi mereka.

Jungkook awalnya berpikir kalau itu memang halusinasi para penduduk. Tapi itu tidak bisa dibantahkan, karena kesaksian puluhan orang yang menceritakan tentang sosok pahlawan tersebut.

"Dia sangat hebat! Dia memukul seperti ini wooshㅡlalu menendang seperti ini," bocah laki-laki tersebut bercerita dengan semangat sambil mempraktekan beberapa adegan heroik yang terlihat serampangan.

"Pokoknya dia hebat sekali!" Jungkook mengangguk-anggukan kepalanya sambil terus memegangi lengan bocah yang tidak bisa diam itu, "Hu uh, hebat sekali!" beo-nya menirukan nada bicaranya.

"Oh! Sayapnya juga terlihat keren,"

Jungkook kembali mengangguk kemudian menyahuti perkataan bocah laki-laki tersebut, "Keren seperti apa?"

"Sayapnya besar dan berwarna hitam!".

Tubuhnya membeku seketika. Nafasnya tercekat di tenggorokan. Ia perlahan menaikkan pandangannya, menatap mata dengan binar polos dihadapannya. "H-hitam?"

Dan bocah laki-laki itu mengangguk. Kembali memberikan detail lebih lengkap tentang sayap besar berwarna hitam. Berkata kalau sayap besar itu mengkilap dan merentang gagah melindungi tubuh mungilnya yang tidak berdaya.

Berusaha mengusir rasa percaya yang meluap didadanya kalau sosok yang diceritakan bocah tersebut adalah sosok yang sama seperti yang ia lihat di bangsalnya seminggu lalu.

"Uh tapi ada bagian sayapnya yang rumpang.. Tapi tidak masalah! Ia tetap terlihat keren!" 

Jungkook menelan gugup. Memori lama yang sudah berusaha ia lupakan kembali meluap kepermukaan.

"Yoongi! Yoongi hyung! Aku mohon..." Jungkook memperhatikan sosok yang tengah mengamuk di depannya. Dengan sayap hitam yang merentang, menambahkan kesan seberapa kuasa sosok tersebut.

Itu memang Yoongi. Orang yang ia kasihi sepenuh hatinya. Orang yang selalu menjaganya. Tapi mata itu saat menatapnya bukanlah Min Yoongi yang ia kenal.

Jungkook masih terduduk dengan kedua kakinya yang tidak bisa digerakkan. Jantungnya berdegup kencang saat Yoongi menatap kearahnya dan berjalan menghampirinya. Ia berusaha mundur, berusaha untuk menjauh pergi tapi tubuhnya terlalu lemah untuk digerakkan bahkan hanya untuk mengeluarkan suaranya.

Rahangnya dicengkram kuat oleh Yoongi. Memaksa tubuhnya untuk berdiri. Sebelah tangan Yoongi yang bebas mengetuk satu-satu bagian wajah Jungkook.

+ the half [yoonkook/taekook]Where stories live. Discover now