#3.mengasingkan diri (lagi) ??

1K 59 3
                                    


Anna benar benar merasa sangat ketakutan ketika rex mengatakan bahwa dia telah melihat braden berada di sekitar kami, anna takut sekali jika braden bisa menemukannya dan anaknya.. anna tidak ingin kebahagiannya akan hilang dan pupus hanya karena kedatangan braden di dalam kehidupannya lagi.
anna juga tidak ingin kembali ke masa masa buruknya lagi seperti 5 tahun yang lalu..ia ingin hidup penuh dengan damai dan bahagia bersama putri kecilku.

seperti saat ini, ia sedang berada di bandara venice marco polo, bersama putri kecilnya dan rex, mereka akan pergi meninggalkan kota ini, kota yang begitu indah, dan sangat ia sukai. ia harus mengasingkan diri lagi, supaya braden tidak akan bisa menemukannya dan putrinya.

rencananya, mereka akan tinggal di indonesia sementara sampai braden tidak mencarinya lagi, sepulang dari taman fantasi itu, rex langsung menyuruh anna untuk pergi dari venice dan tinggal di indonesia, kebetulan orang tua rex saat ini menetap di indonesia, dia juga mengatakan bahwa indonesia adalah negara teraman dari braden, braden tidak akan mencariku di indonesia, karena rex tahu, braden tidak menyukai indonesia, entah apa sebabnya.

"bunda..kita ingin kemana?" tanya purry tiba tiba, tatapan anna beralih menatap ke arah putrinya, dia menatap wajah putrinya dengan tatapan sendu, ia tidak bermaksud untuk menjauhkan putrinya dengan ayahnya kembali, tetapi ini yang terbaik untuk putrinya, ia tidak akan memberiarkan si bajingan braden itu membunuh putri cantiknya ini.

anna berjongkok di hadapan putrinya, menatap lurus ke arah depan, tangannya menangkup wajah manis nan cantik putrinya.

"kita akan liburan ke indonesia, purry ingin kan jalan jalan?" tanyanya berbohong, tidak, seperti yang ia katakan tadi, bahwa ia akan pergi ke indonesia untuk singgah di sana bukan untuk berlibur.

purry menunjukkan wajah manisnya, yang siapa saja melihat wajahnya itu merasa gemas kepadanya.

"bunda tapi purry ingin di sini, menunggu ayah pulang" ucapnya. anna sempat menitikkan air matanya, ia sedih melihat putrinya selalu saja mengharapkan ayahnya datang menemui dirinya. rasanya ia adalah ibu yang sangat jahat karena memberikan harapan palsu kepada putrinya.

anna menghela nafas dengan panjang, ia tersenyum lebar, ibu jarinya mengusap wajah putrinya.

"nanti ayah akan temui purry secepatnya kok, tapi untuk saat ini purry harus hidup bahagia bersama bunda" ucap anna, purry tersenyum lalu mengangguk, dia mengecup wajah bundanya dengan penuh dengan cinta.

dalam beberapa saat kemudian, rex sudah datang menghampiri mereka, dengan membawa sebuah es krim untuk purry.

"hey ada apa ini??kenapa ada drama lagi diantara ibu dan anak?" tanya rex sambil terkekeh. anna bangkit dari posisinya, ia sempat mencibir perkataan rex.

"ayah pully ingin es krim itu" ucap purry sambil menujuk ke arah cup es krim yang tengah berada di tangan rex. rex tersenyum, lantas, ia langsung memberikan cup es krim itu kepada purry. purry menerima uluran itu, ia langsung melahap es krim miliknya. mulai sekarang purry bisa memanggil rex dengan sebutan ayah. dan rex bahagia jika purry bisa menganggapnya sebagai ayahnya.

"makannya hati hati ya sayang" ucap rex, purry tersenyum lalu mengangguk.

***

siang sudah berganti malam, dan malam ini hujan cukup deras di negara yang baru saja ia singgahi beberapa waktu lalu, saat ini anna sedang berdiri tidak jauh dari jendela kamarnya, untuk sementara ini ia tinggal di mansion milik keluarga rex, seluruh keluarga rex sangat baik dan menerima dirinya dan putrinya, bahkan ketika dia baru saja datang, mereka -keluarganya rex- menyambut kedatangannya.

"sedang melamun apa??"

tubuh anna tersentak keget ketika tiba tiba ada suara membuyarkan lamunannya, lantas ia menoleh ke arah ambang pintu, seketika wajahnya mengulas seulas senyuman, senyuman yang begitu manis dan memperlihatkan lesung pipiknya.

anna berjalan mendekat ke arah rex, dia duduk di samping rex yang kebetulan rex sudah duduk di atas tepi ranjangnya.

"aku hanya memikirkan purry saja, dia terlihat sangat ingin bertemu braden" ucap anna sedikit memelankan suaranya. rex menghela nafas dengan panjang, kepalanya menoleh ke arah samping untuk menatap wajah sosok yang di cintainya itu, sayangnya wanita itu tidak pernah peka terhadap perasaannya.

"berhenti memikirkan braden lagi anna, dia sudah membuatmu kesulitan di kala dulu, buang jauh jauh rasa cinta itu" ucap rex dengan sedikit tegas, anna sempat mengerutkan dahinya ketika mendengar intonasi suara rex yang meninggi. ia sempat heran ketika rex selalu saja bersikap seperti ini jika ia kembali memikirkan braden, rex seperti tidak menyukainya padahal braden adalah sahabatnya sendiri.

"aku tidak mengerti kau terlihat tidak suka ketika aku memikirkan braden??rex ada apa denganmu?" tanya anna dengan penasaran.

"apa kau ada masalah dengannya??"

iya, dan masalahnya adalah kau anna, batin rex

rex menggelengkan kepalanya, ia lagi lagi menghela nafas dengan panjang, seakan akan sedang mengontrol sikapnya.

"tidak, aku tidak ada masalah apa pun dengan braden, tapi aku takut jika terjadi sesuatu dengan purry kalau sampai kau bertemu braden" ucap rex sedikit berbohong. anna tersenyum, tangannya memegang bahu rex, mengusapnya dengan pelan.

"selama ada kau, purry tidak akan kenapa kenapa, kau yang selalu melindunginya rex" ucap anna meyakinkan rex walau dirinya juga sempat merasa khawatir dengan keselamatan purry.

rex menutup matanya sejenak, menikmati sentuhan kecil dari jari jari anna, walau hanya sentugan kecil, dapat membuat jantungnya berdebar debar tidak karuan seperti ini.

"jika ada cara untuk menyelamatkan purry dari braden, aku pasti akan melakukannya rex, tapi sayangnya tidak ada cara satu pun" ucap anna dengan pelan.

"ada" sanggah rex dengan tiba tiba.

anna mengerutkan dahinya. "apa??beri tahu apa caranya?" tanya anna dengan penasaran, ya ia akan melakukan segala cara apa pun hanya untuk keselamatan putrinya, ia tidak akan membiarkan braden membunuh purry.

"tapi aku tidak yakin kalau kau sampai ingin melalukan cara ini" ucap rex sedikit tidak yakin. anna menggelengkan kepalanya, ia akan melakukan segala cara apapun, walau dengan  nyawanya sekalipun.

"menikahlah denganku, maka purry dan kau akan selamat dari braden" ucap rex dengan terang terangan.

anna sempat terkejut mendengar ucapan rex, tetapi sesaat kemudian ia menyadari bahwa ucapan rex adalah benar. ia harus menikah dan membuat berita palsu bahwa purry adalah anak dari pria yang akan ia nikahi.

"jika kau menikah denganku, maka keselamatan purry akan baik baik saja, dan kau juga. dengan cara menikah denganku, maka braden tidak akan bisa berbuat apa apa jika dia menemukanmu, dan kita akan membuat berita palsu tentang ayah dari purry, kita akan sebarkan bahwa aku lah ayah kandung purry" ucapnya. anna terdiam, seperti yang anna pikirkan tadi, rex juga berfikir seperti itu. tapi yang menjadi masalahnya adalah perasaannya sendiri, dia tidak mencintai rex sedikit pun, perasaannya hanya tertuju kepada braden.

dan juga, ia tidak akan bisa mengambil keuntungan lagi dari rex, pria ini sudah terlalu berbaik hati kepadanya dan putrinya, selama 4 tahun lebih belakangan ini, dia selalu membantunya.

apa lagi jika sampai rex mengorbankan kebahagiannya hanya untuk menyelamatkan purry, anna tidak bisa melakukan hal itu, rex juga berhak bahagia atas orang yang ia cintai nanti, ia tidak akan bisa menjadi istri rex, karena rex tidak mencintainya. ia tidak ingin rex bersikap seperti itu.

tapi, ini lah jalan satu satunya, menikah dengan rex dapat menyelamatkan putri kecilnya dari sikap kekejian braden.

"rex...aku.."

#
#
#
#
#
#

bhahha maaf yaa nad gantung dulu ceritanya, wkwkw..tenang nad akan usahakan update secepat mungkin karena cerita wm sudah tamat.

kok votesnya berkurang ya??kenapa ini??kenapa banyak yang jadi silent readers

ohh yaa tolong baca cerita baru ku ya,, yang berjudul 'never iratibility'

tbc.

Mine #wattys2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang