Jakarta, indonesia.
Mataku menatap dengan takjub ketika melihat betapa indahnya kota ini, kota yang baru tiga bulan ini aku tempati. Jakarta, memang sangat indah jika dilihat malam hari, dan aku memang selalu mengagumi kota ini, kota metropolitan dengan berbagai jenis khas nya. Sayangnya, kota ini selalu ramai dengan transportasi, bahkan sering terjadi macet. Ketika siang hari juga, kota ini terasa sangat panas, mungkin itu di sebabkan asap kendaraan dan juga jarang ada pepohonan. tetapi, tetap saja, aku masih setia mengagumi ibu kota Indonesia ini. Ada banyak hal yang membuat kota ini dikagumi oleh banyak orang, selain kotanya terlihat indah oleh gedung gedung menjulang tinggi dengan berbagai lampu lampunya, tetapi juga, tempat rekreasinya.
"Indahnyaa" gumamku dengan pelan.
"Lebih indah kamu tentunya"
Suara itu telah membuyarkan lamunanku, dan tentu saja membuatku terkejut.
"Rexxx" panggilku dengan geram. Dan ia hanya memasang wajah tersenyumnya.
"Kau membuatku terkejut" ucapku lagi dengan kesal. Dan lagi lagi ia hanya terkekeh dan tersenyum, membuatku bertambah kesal padanya.
"Maaf" katanya tanpa merasa bersalah.
Aku hanya terdiam, dan kembali menatap indahnyaa kota jakarta dari jendela. Sekarang aku memang berada di apartemen rex, sudah beberapa hari ini aku tinggal disini dengan putri ku, tentu saja dengan rex juga. Kami terpaksa tinggal disini karena kemarin salah satu teman rex, sekaligus teman braden juga sudah mengetahui keberadaan ku, aku hanya takut jika teman rex itu akan buka mulut, meski rex sudah menyuruh temannya itu untuk tutup mulut, tetapi tetap saja, aku tidak bisa mempercayainya. Berbicara soal ini, membuat diriku teringat kembali dengan braden, pria yang saat ini masih aku cintai. Aku sadar, cintaku itu sudah sangat dalam padanya, bahkan bertahun-tahun aku mencoba melupakannya, tidak akan cukup dan tidak akan bisa untuk melupakannya
"Braden ada di indonesia na"
Deg.
Inilah berita yang sangat kutakuti. Sejujurnya aku sudah sangat lelah bermain kucing-kucingan seperti ini. Kalau tidak mengingat keselamatan putriku, rasanya aku ingin menghampiri braden dan mengatakan untuk berhenti mencariku. Tanpa sadar, aku sudah meneteskan air mataku, dengan sigap aku menghapusnya, aku tidak ingin membuat rex juga ikut sedih.
Rex terdengar sedang menghela nafas, lalu ia menangkup wajahku, menatap mataku dengan dalam.
"Anna kau tidak usah takut lagi, ada aku, aku akan melindungimu dan purry, aku akan menjadi benteng kalian. Percayalah, selama aku berada di sisi kalian, tidak ada sesuatu hal yang buruk menimpa kalian, kalaupun ada, aku siap na, aku siap hancur lebih dulu" Katanya dengan nada tegas, tatapannya pun Menyiratkan keyakinan.
Aku memang yakin, bahwa ia akan selalu melindungi ku, tetapi apakah ia mampu untuk bisa melindungi ku dan putriku dari amukan braden. Aku sangat mengenal baik bagaimana braden jika ia sedang mengamuk. Terlebih lagi, ketika ia sudah mengetahui bahwa rex, sahabatnya sendiri sudah menghianati dirinya. Dengan rex berada di sini, dan ikut andil dalam persembunyianku, sudah membuktikan bahwa ia sudah berkhianat, belum lagi masalah hubungan aku dengannya, sudah pasti braden di suatu saat nanti jika ia sudah mengetahui semuanya, ia akan murka dan juga kecewa denganku dan rex.
"Kenapa?"
Lagi lagi aku terkejut dengan suaranya, huhh kayaknya aku harus sering sering check up ke dokter mengenai jantungku ini, pasalnya aku selalu di buat terkejut oleh seseorang.
"Kau terlihat sedang memikirkan sesuatu anna, apa yang kamu pikirkan saat ini, sayangku?" Ucapnya lagi.
Tidak, kali ini aku tidak terkejut lagi, tetapi aku tersentak dengan ucapannya, tadi dia bilang apa? Sayangku? Aku tidak salah dengarkan. Ya tuhann kenapa jantung ini kayak mau lompat lompat gitu, dan juga kenapa tubuhku membatu, tidak bisa berkutik apa apa. Apa yang terjadi denganku??
![](https://img.wattpad.com/cover/108017598-288-k539657.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine #wattys2020
Romanceanna harus memilih hidup bersama anaknya atau pria yang ia cintai. ia tidak tahu apa penyebabnya jika pria yang ia cintai selalu saja ingin menggugurkan bayinya. padahal bayinya adalah darah daging dia sendiri. dengan terpaksa, anna memilih hidup be...