#5. kekacauan

1.4K 57 33
                                        

mohon di baca ketika sudah berbuka puasa ya..biar puasa kalian tidak makruh..wkwkw soalnya terdapat adegan hotnya.

pesta pernikahan telah usai, dan sekarang sudah pukul 12 malam tepat. Hari ini benar benar melelahkan untukku. setelah menyambut tamu yang berjumlah lebih dari dua ribu orang, lalu setelah itu aku bisa yakini bahwa nanti malam, rex akan meminta haknya kepadaku. huh apakah aku bisa melakukannya tanpa dengan braden, selama ini aku tidak pernah bercinta dengan pria manapun selain braden, dan sekarang mau tidak mau harus melakukan hal itu kepada rex.

ku tatapan wajah tatanan riasanku yang sudah mulai memudar di bayangan cermin, tidak seindah tadi sebelum acara prosesi pernikahan tatanan riasannya, mungkin karena make up nya sudah luntur sebab keringatku sendiri.

tatapanku beralih menatap ke sekeliling kamarku, kamar pengantin itu lah yang biasanya si sebut oleh orang orang jika ada sepasang suami istri yang baru saja menikah. suasana kamarnya begitu sangat romantis, cahaya kamar seluas ini remang  remang, hanya diterangi oleh lilin lilin dengan aroma aromantik, vas vas yang indah memang sengaja di letakan di sisi sisi meja, dengan tangkai bunga mawah di dalamnya, kelopak bunga mawar merah bertebaran di atas lantai, dan di atas ranjang tidur berukuran king size itu. benar benar menambah akses keromantisan.

suara decitan daun pintu di dekat diriku, membuat kepalaku dengan refleks mengengadah ke arahnya, ku tatapan sosok pria gagah dengan bersetelan tuksedo yang sudah kusut, berada di ambang pintu. wajahnya mengulas seulas senyuman, dan aku dengan gugupnya membalas senyumannya. dia tengah berjalan menghampiri diriku, jantungku seketika berdetak dengan kencangnya, astaga rasanya aku benar benar gugup.

"aku sudah meniduri purry, dan dia sudah tertidur dengan pulas" katanya. aku tersenyum ke arahnya, ada rasa kagum kepada dirinya ketika melihat sikap kasih sayangnya kepada putriku, padahal putriku bukan putri kandungnya, tetapi ia menyayangi dan mencinta putriku seperti putrinya sendiri.

"terima kasih rex" ucapku.

"tidak usah berterima kasih, dia adalah putriku juga" ucapnya, dan aku menanggapinya dengan senyuman.

aku hanya terdiam lalu mulai melepaskan perhiasan yang telah berada di telingaku, dan terdengar langkah kaki mendekat ke arahnya, tubuhku tersentak kaget ketika tangan kekar nick sudah memeluk pinggangku dari belakang, wajahnya mendekat ke leher jenjangku, dan menghirupnya. aku benar benar merasa merinding, bulu kudukku seketika berdiri karena merinding.

 aku benar benar merasa merinding, bulu kudukku seketika berdiri karena merinding

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"hmm rex ada apa?" tanyaku dengan perasaan gugup yang masih berada di benakku. dia mengecup leher jenjangku sekilas, lalu dagunya di letakan di atas bahuku, mataku menatap wajahnya dari bayangan cermin.

"aku sepertinya tidak bisa menahan diriku lagi" bisiknya di dekat telingaku, dan lagi lagi membuat tubuhku merinding.

aku mencoba menormalkan pernafasanku, dan menormalkan kegugupanku di saat rex memelukku seperti ini. malam ini sikapnya benar benar aneh, apakah ia bersikap seperti ini karena sudah menjadi suamiku?? jika iya, berarti sikapnya tidak aneh, pantas pantas saja tetapi bukankah pernikahan ini tidak terbangun atas dasar saling cinta??

aku berpikir dengan keras, apakah aku harus merespon sikapnya??atau justru aku menolaknya untuk tidak melakukan hal intim dengannya. tetapi dia sudah cukup baik kepadaku, bukan cukup baik saja tetapi sangat baik, sehingga aku harus menerima dirinya. tapi ada rasa ganjal sedikit di hatiku ketika mengingat braden kembali. mengingat ucapannya waktu itu.

'ingat anna, tubuhmu hanya untukku, tidak ada yang boleh menyentuh tubuhmu selain diriku!!'

lagi lagi bayangan suara braden bergema di dalam pikiranku sendiri. aku mengejamkam mataku untuk sesaat, menyingkan bayangan suara braden yang sempat terlintas do dalam benakku.

"ada apa?" tanyanya. aku membuka mataku kembali, lalu menggelengkan kepalaku, tubuhku ku balikkan sehingga sekarang sudah menghadap ke arah rex.

"rex apakah kau akan melakukan hal itu??umm..maksudku kita..kita.." ahh sial rasanya sulit sekali mengatakan hal itu.

dia tersenyum ke arahku, tangannya menangkup ke dua pipiku dengan kedua tangannya.

"aku tidak tahu, kalau kau tidak ingin melakukannya maka aku juga tidak akan melakukannya" ucapnya

entahlah aku merasa sangat tidak enak hati ketika mendengar ucapannya tadi, dia selalu saja memikirkan diriku, dan tidak memperdulikan hasratnya sendiri, dia sangat baik hati tetapi sayangnya aku tidak bisa belajar untuk mencintainya.

aku menghela nafas dengan panjang, mungkinkah aku harus memulainya duluan supaya ia tidak canggung untuk melakukan hal intim kepadaku. yaa kurasa aku harus memulainya duluan.

dengan jantung yang berdegup dengan kencang, tangannku manarik lehernya untuk mendekat ke arahku, tanpa berbasa basi bibirku sudah ku tautkan dengan bibirnya. menarik bibir bawahnya dengan pelan, dan seketika itu akhirnya dia membalas ciumanku tidak kalah panasnya. tangannya menarik tengkuk leherku supaya menambah akses ciuman lebih panas dan menyatu.

ku rasakan tangan satunya telah menarik pinggangku supaya untuk berdiri dari posisiku, dalam sekejap aku sudah tidak sadar dengan apa yang telah kami perbuat, sikap lembutnya kepadaku membuat tubuhku terhanyut dan membuat diriku tidak sadar.

dia meletakan tubuhku dengan gerakan pelan di atas ranjang, tangannya sudah bergerilya di sekejut tubuh kulitku. ahh dia benar benar memperlakukanku seperti sebongkah berlian.

"ahhh.."  desahan pelan sudah melolos begitu saja tanpa ku kontrol sedikitpun. sebelumnya aku tidak pernah di perlakukan selembut ini dengan pria manapun, bahkan braden saja tidak pernah bersikap lembut nan manis di saat kami bercinta. tangan kekarnya telah meremas ke dua dadaku tanpa melepaskan pangutan ciumannya. ku lihat wajahnya sudah memanas karena terliputi oleh rasa gairah yang memuncak.

untuk saat ini dia hanya melakukan sebuah sentuhan sentuhan lembut di sekitar tubuhku, bahkan bibirnya saja masih mencium bibirku, belum mencium sekujur kulit halusku yang biasanya braden lakukan kepadaku.

sesaat kemudian, tangannya sudah merobek lingerie transparah diriku.

sreekkk

dalam sesaat lingerie yang sedang ku kenakan sudah robek tepat di belahan dadaku, sehingga menampilkan payudaraku tepat di depan hadapannya. dan sekejap dia sudah melepaskan kaitan braku dan membuangnya secara asal.

sekarang ciumannya sudah turun tepat di depan payudaraku, dia mengisap kuat payudaraku sehingga aku merasa sedikit kesakitan tetapi tidak menghilangkan rasa nikmat sedikit pun.

"ahhh..bradenhh..aku tidak kuat..." ucapku tanpa sadar bahwa aku sudah mengatakan sesuatu yang sangat fatal dan mungkin akan membuat kekacauan di antara diriku dan rex.

#
#
#
#
#
#

huhh cukup.sulit bikin chapter ini serius..wkwkwk

tbc.

Mine #wattys2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang