1

2.1K 191 11
                                    



COMPLICATED

Seluruh ide dan cerita murni milik saya. Saya hanya meminjam nama dan karakter.

Selamat membaca

Kookmin

Vmin

Namjin

COMPLICATED

Kehidupan di kerajaan tidaklah selalu sempurna. Mereka yang hidup terbelenggu dalam aturan kerajaan akan merasa tersiksa. Belum lagi banyaknya persaingan perebutan kekuasaan antar saudara. Saling benci, berkhianat dan membunuh bukan lah hal yang asing lagi. Itu bukan sebuah rahasia.

Selalu hidup dibawah bayang bayang dan harus bertahan dalam persaingan bukanlah hal yang mudah bagi seseorang yang terpaksa hidup di kerajaan seperti Kim Seokjin. Kim Seokjin bukan orang yang memiliki kekuasaan lebih, dalam hal ini dia hanyalah satu dari puluhan selir raja yang ada ada di kerajaan. Bahkan keberadaannya jauh terkubur dalam rahasia kerajaan. Hal ini tidak boleh sampai ditelinga rakyat. Karena memiliki seorang selir lelaki adalah suatu yang tidak benar.

Kim Seokjin dulunya hanya seorang anak dari tabib kerajaan yang selalu mengekori ayahnya ketika bertugas. Karena mediang ibu suri memiliki sebuah penyakit yang menharuskan sang ayah untuk menengoknya setiap hari, maka setiap hari pula seokjin kecil ikut sang ayah dan memiliki kesempatan untuk bermain di taman belakang paviliun sang ibu suri. Di sanalah sang putra mahkota menemukan seokjin untuk pertama kalinya.

.

.

.

COMPLICATED

The whole idea in the story is mine.

Do not copy and respect authors.

SilencePrincess21

"Yang Mulia Raja Tiba!" seorang kasim dari luar paviliun Seokjin berteriak. Membuat dia dan beberapa dayang kelabakan. Pasalnya Seokjin masih belum selesai mandi. Dia masih berada dalam kolam bak mandi yang ada di belakang kamar tidurnya. Dia masih menikmati acara berendam paginya dengan beberpa bunga kesukaannya yang membuat tubuh seokjin wangi. Biasanya acara mandi Seokjin akan berlansung lama namun, dia tidak mau sang raja melihatnya dalam keadaan seperti ini. Dia harus segera mengakhiri acara mandinya.

"Selir Seokjin, apa yang harus kita dilakukan?" seorang dayang muda bertanya dengan wajah panik. Lelaki itu baru beberapa bulan di tempatkan menjadi dayang khusus di paviliun Seokjin. Mendapati sang raja akan mengunjungi tuannya yang sedang mandi bukan hal yang bagus.

"Dayang Han, kenapa raja ingin menemuiku? Apa ritual paginya sudah selesai?" Seokjin tidak jauh beda dengan para dayang yang terlihat panik. Dia kebingunan melihat satu persatu dayangnya, kenapa tidak ada seorangpun dari mereka yang mengetahui mengenai kunjungan dadakan raja pagi ini.

"Maafkan hamba yang mulia Selir Seokjin, saya akan mengatakan yan mulia raja untuk menunggu anda di ruang teh" dengan cepat Seokjin mengangguk. Mulai mengedarkan pandanganya hanya untuk menemukan sebuah jubah sutra warna merah yang ia kenakan tadi malam untuk tidur. "Bisakah kalian mengambilkan jubah tidurku?" pintanya pada para dayang. Dayang dayang untuk selir raja satu ini sedikit spesial. Meski dia seorang lelaki namun karena posisinya disini adalah sebagai istri raja maka dia tetap mendapat dayang wanita dan beberapa dayang lelaki yan ditunjuk khusus oleh raja untuk melayaninya.

Seorang dayang mengambil dan menyerahkanya pada sang selir. Otomatis Seokjin berniat untuk segera berdiri dan membiarkan dayan itu memakaikan jubahnya.

"Biar aku saja yang pakaikan" suara berat dan penuh karisma itu tiba tiba mengintrupsi dan membuat Seokjin dengan refleknya menjatuhkan diri duduk di dalam bak mandinya. Dia malu. Berusaha masuk dalam air kembali agar sang raja tidak melihatnya ketika dalam keadaan seperti sekarang.

"Berikan jubahnya padaku, kalian bisa pergi. Aku yan akan mengurus elir Seokjin untuk pagi ini" detik itu juga sembilan dayang seokjin menghilan dari ruang mandinya. Perintah raja adalah mutlak. Mereka peri dan meninggalkan seokjin dengan wajah merah karena malu, panik dan kebingungan.

"Maafkan hamba yang mulia" Seokjin benar benar tidak tahu harus apa. Dia hanya terus menunduk membelakangi raja karena belum siap menghadapi suaminya pagi ini.

"Sudah hampir 21 tahun kita bersama Seokjin, kenapa kau masih malu untuk bertemu denganku." Terdengar tawa ringan setelahnya.

"Tidak dengan situasi seperti ini Yang Mulia". Suara tawa itu terdengar kembali hanya saja kali ini terdengan begitu lembut dan hangat.

"Sudah hampir 21 tahun tapi setiap hari kau selalu mampu membuatku jatuh cinta lagi dan lagi. Berbaliklah selirku, aku ingin melihatmu." Sang raja Kim Namjoon dan segala pesonanya.

Seokjin dengan perlahan, sangat pelan memutar tubuhnya. Dengan tubuh masih terendam hanya memperlihatkan baian bahu keatas. Sang raja berjongkok di hadapannya menarik dagu Selirnya hanya aar dapat melihat betapa ccacniknya sang selir meski sudah berkepala 40 tahun ini.

"Kau cantik, selalu cantik" terkutukalah mulut itu. Wajah Seokjin semakin merah. Apalai setelah dia mersakan sebuah kecupan singkat di dahinya.

"Yang mulia" Seokjin masih tidak bereaksi apapun, beitu pula sang raja. Sangg raja hanya melihat wajahnya, menelusuri pahatan sempurna yang ada di hadapannya. Tidak ada cela masih sama seperti saat dia mengajaknya menikah. Sebuah kecupan ringan di bibir Seokjin dan sang raja melepaskan pandangannya.

"Ayo berdirilah aku akan membantumu bersiap" sang raja membimbing sang istri untuk berdiri dan memakaikan jubah merahnya. Membantu sang Selir untuk keluar dari bak mandi dan berjalan menuju kamarnya, dimana semua perlengkapan dan bajunya sudah disiapkan dengan apik oleh para dayang.

"Ada apa sebenarnya raja? Kenapa anda menunjungi ku pagi pagi sekali?" tanya Seokjin penasaran. Dia sudah menahan diri untuk tidak bertanya ketika san raja membantunya berpakaian dan berias. Mereka berada di ruan teh dengan beberapa dayang membantu merapikan rambutnya yan basah.

"Aku punya kabar baik untuk mu, selirku" Seokjin menatapnya penuh arti berharap sesuatu yang sudah 5 tahun dia nanti nanti. Sang raja meminum tehnya dan menatap seokjin sejenak sebelum berkata.

" Jimin, anak kita. Dia akan segera kembali dari cina, sayang."





ini cerita hanya untuk memenuhi asupan saya sendiri.

maaf banyak typo nya.


Complicated (KOOKMIN+VMIN+NAMJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang