COMPLICATED
Seluruh ide dan cerita murni milik saya. Saya hanya meminjam nama dan karakter.
Selamat membaca
Kookmin
Vmin
Namjin
COMPLICATED
Pertama, ia gugup, sampai telapak tangan begitu dingin. Kedua, takut sampai rasanya akal tidak berjalan dengan baik dan tubuh bergetar tak terkendali. Bahkan untuk bernafas saja rasanya butuh tenaga lebih. Pagi tadi setelah dia terbangun dengan sang pangeran yang masih terlelap di sampingnya membuatnya merasa nyaman dan terlindungi. Namun setelah dia memutuskan untuk keluar dari kediaman pangeran dan menemukan para dayang serta beberapa kasim yang wajahnya asing menatap begitu intens dan banyak bisik bisikan curiga membuat dia terkaget. Yang membuatnya lebih terkejut adalah kemunculan saseorang yang memiliki kedudukan tertinggi di negara dan mengatakan pada Seokjin untuk mengikutinya. Apa yang bisa di lakukan Seokjin selain menuruti perintah raja, dia masih ingin hidup dan bernafas.
Sudah beberapa menit sejak Seokjin dan Sang Raja duduk saling berhadapan di ruangan baca sang Raja. Seokjin merasa bahwa keputusan raja untuk membawa Seokjin kemari pasti ada hubungannya dengan sang anak. Apalagi memang kalu bukan masalah itu. Beberapa dayang datang untuk membawakan teh. Dan setelahnya hening kembali karena raja memerintahkan mereka semua untuk keluar.
"Minumlah tehnya. Itu teh bunga krisan, aku rasa kau menyukainya." Perintah sang raja memecahkan keheningan.
Seokjin mengangkat kepalanya dan mulai mengambil gelas tehnya. Meminumnya perlahan dan berusaha untuk tetap terlihat tenang. Teh ini sangat familiar di lidahnya, ini adalah teh kesukaan ibu suri. Teh yang di seduh dengan beberapa kelopak bunga krisan kuning yang memberi rasa segar dan menenagkan dari bunga krisan.
"Terima kasih, ini teh kesukaan dari yang mulia ibu suri." Seokjin berterima kasih dan sedikit tersenyum.
"Kau anak dari tabib ibu suri, Park Seokjin. Benar? Aku sering melihatmu di kebun obat ibuku."
"Benar yang Mulia, saya anak dari tabib Park. Maaf tidak memperkenalkan diri dengan benar." Seokjin sampai lupa memperkenalkan dirinya dan dia merasa sangat tidak sopan sekarang.
"Seokjin, jika kau bertanya mengenai anakku. Apa yang ada di pikiranmu?" pertanyaan itu tiba tiba membuat Seokjin menahan nafas.
"Maaf, aku tidak bermaksud lancang. Tapi apa maksud dari pertanyaan Ynag Mulia?" Seokjin berusaha memperjelas situasi agar apa yang keluar dari mulutnya nanti tidak membuatnya kehilangan kepala. Ini bukan pertanyaan yang mudah, terlebih pertanyaan ini kelua dari mulut sang Raja.
"Namjoon, anak itu benar benar keras kepala. Aku tidak bisa terus mengawasi dan mengendalikannya. Aku harus tahu orang seperti apa yang akan mendampingi anakku nantinya." Raja menjelaskan dengan bergitu tenang, menatap Seokjin sesekali lalu memainkan gelas teh ditangannya.
"Apa ini tentang putra mahkota yang ingin menjadikan saya sebagai selirnya?" mendengar itu Raja hanya terdiam dan terus menatap Seokjin.
"Aku tidak tahu harus senang atau sedih mengenai hal ini. Sejujurnya ada rasa takut ketika sang pangeran mengaakan hal itu. Terlebih lagi ini bukan hal yang normal. Terutama ketika banyak pertanyaan muncul, seperti bisakah aku bertahan hidiup di kerajaan? Atau bagaimana rasanya jika nanti pangeran meninggalkan aku ketika bertemu dengan permaisuri atau dengan selir lain? Atau pertanyaan bagaimana jadinya aku ketika semua hal ini terungkap. Itu semua membuatku cemas dan ketakutan." Seokjin berhenti sejenak, merenung dalam diam setelah itu mengambil nafas begitu dalam seakan itu adalah kesempatan terakhirnya bernafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated (KOOKMIN+VMIN+NAMJIN)
FanfictionKisah perjuangan Jimin untuk bertahan hidup di kerajaan. Ditambah dengan perlakuan sang putra mahkota yang membuatnya semakin menderita. Cerita ini asli milik saya. Saya hanya meminjam nama dan karakter.