7

922 162 38
                                    

COMPLICATED

Seluruh ide dan cerita murni milik saya. Saya hanya meminjam nama dan karakter.

Selamat membaca

Kookmin

Vmin

Namjin

COMPLICATED

Namjoon benar benar senang saat ini. Keputusan untuk mendatangi Seokjin disambut baik oleh sang nenek dan juga sang tabib, ayah Seokjin. Dan disinilah Namjoon di ruangan milik Seokjin, yang dia yakini sebagai tempat belajar pemuda manis itu. Di depannya terdapat beberapa camilan manis dan teh bunga krisan buatan Seokjin. Namun sedari tadi mereka tidak berbicara apapun. Seokjin hanya diam dengan sesekali melirik Pangeran Mahkota, selebihnya dia hanya dia menunduk dalam diam.

"Seokjin, katakan sesuatu. Kau bahkan belum menjawab tawaranku tadi?" jengah dengan keheningan yang ada akhirnya sang pangeran membuka suara. Namun sosok yang diajak biacara tidak segera memberi respon. Seokjin malah bergerak gusar dan itu membuat Namjoon menahan tawa 'sungguh menggemaskan' pikir Namjoon.

"Seokjin aku tidak akan marah jika kau menolak tawaranku, setidaknya lihatlah aku ketika berbicara padamu." Akhirnya Seokjin berani mengangkat kepalanya. Dia dengan berhati hati memandang wajah rupawan itu. Untuk beberapa detik Seokjin merasa tetawan dalam mata kelam sang pangeran. Seokjin seakan jatuh tenggelam dalam mata itu. Seperti ada magnet dan grafitasi yang menarik Seokjin semakin jatuh dalam pesona sang pangeran. Belum lagi alis tebal dan tegas yang membuat kesan dominan yang jantan. Bibir tebal dan rahang tegas yang menambah kesan absolut tentang kerupawanannya.

"Seokjin kau melamun." Dan Namjoon benar benar gemas dengan wajah melamun Seokjin.

"Maafkan aku Pangeran Namjoon, aku hanya tidak tahu haru bagaimana bersikap didepan seorang Pangeran." Namjoon melihat ekspresi Seokjin yang seperti masih memendam sesuatu yang ingin diungkapkan, jadi ddia memilih diam menunggu Seokjin selesai.

"Dan maafkan aku yang beberapa hari lalu berlaku tidak sopan dengan yang mulia pangeran." Seokjin mengakhiri kalimatnya.

Tapi Namjoon tidak tahu apa yang dikatakan Seokjin. "Aku tidak mengerti maksudmu."

"Errm... itu... Gingseng" Seokjin menjawab dengan gugup. Dia bahkan tidak bisa merangkai kata yang tepat. Kejadian dimana dia kabur setelah bertemu pangeran yang membantunya menanam gingseng merah membuatnya ketakutan dan malu.

"Oh astaga, aku kira apa." Namjoon memekik tak menyangka bahwa hal itulah yang membuat Seokjin gugup dan takut. "Apa itu yang membuatmu tidak pergi ke istana? Kau berusaha menghindariku Seokjin?" tuding sang pangeran bercanda.

"Tidak Pangeran, sungguh aku tidak bermaksud untuk menghindar. Aku hanya" Seokjin melihat sang Pangeran dan setelah itu dia menunduk dalam 90 derajat, "Maafkan aku, tolong jangan hukum aku." Seokjin kehabisan kata kata.

Mendengar perkataan Seokjin entah kenapa membuat Namjoon tidak bisa menahan tawanya. Seokjin begitu lucu dan menggemaskan. Dan manis.

"Sepertinya aku benar benar akan mengikatmu, Seokjin-ah." Tangan Namjoon terulur untuk menyentuh dagu Seokjin. Dia menorehkan jemarinya pada pipi Seokjin.

"Aku rasa kau benar benar manis, aku menyukainya. Ide untuk memilikimu adalah ide yang brilian." Dan Seokjin sekarang benar benar merah padam.

Dan Namjoon akan ingat untuk berterima kasih dengan sang nenek yang membuat semua ini terjadi.

.

.

.

.

Complicated (KOOKMIN+VMIN+NAMJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang