Empatbelas : Harry

666 126 53
                                    

Heyho, Harry Styles is here. Better you listen to this two songs, Flashlight by Jessie J and Through The Dark by me and my other four favorite guys. Happy reading, Love. H

•••••

Yang aku katakan sanggup membuat Niall bingung. Tapi memang itu benar, yang dimaksud oleh Niall adalah Noela.

"Kau tahu dari mana?" selidik Niall sembari menatapku intens.

Aku mengerjapkan mataku beberapa saat, menghilangkan gugupku. Khawatir jika mereka berpikir macam-macam, karena mereka memang dipenuhi segala pikiran negatif. "Aku bertemu dengan Angel. Dan juga … "

"Dan juga?" tanya mereka berempat bersamaan, kompak sekali. Kalian memang ditakdirkan bersama.

"Billy."

"Billy?" sahut mereka, lagi-lagi dengan kompak.

Aku menggaruk tengkukku yang tidak gatal, sebenarnya. "Aku belum menceritakan tentang Billy pada kalian?"

"Entahlah, aku lupa." Louis membalas cepat.

"Aku pun," timpal Niall. Dan dua makhluk lainnya mengangguk bersamaan. "Tapi sepertinya belum."

"Jadi begini, Noela pernah menceritakan seseorang padaku, namanya Billy. Dulu saat tahun terakhir dia di sekolah menengah, dia tertimpa musibah kecelakaan yang membuat salah satu ginjalnya kehilangan fungsi. Dan orang bernama Billy itu menolongnya," ceritaku. Aku tahu masih banyak yang belum kuceritakan pada mereka, tapi aku tidak mengambil resiko mereka akan mengetahui perasaanku pada Noela saat aku bercerita lebih.

Liam mengangguk-anggukkan kepalanya, kurasa diantara empat makhluk ini memang benar Liam yang paling pintar. Sudah banyak buktinya. "Jadi, siapa Billy. Pacar Noela? Atau saudara?"

"Keponakan," koreksiku. "Aku tidak tahu spesifiknya. Tapi Billy menyebut Noela bibinya."

"Dia menyebut nama Noela? Jadi kau tahu jika itu memang Noela? Atau bagaimana?"

"Liam, aku tahu Noela menyukai salju. Dan Billy mengatakan bahwa bibinya yang menyukai salju akan berkunjung. Billy juga memanggil Noela sayang, seperti yang pernah Noela ceritakan padaku."

Sesaat setelah aku mangatupkan bibirku, keempat pria idiot ini mulai memandang satu sama lain, aku tahu apa yang ada dipikiran licik mereka. Mereka pasti sedang membahasku melalui tatapan aneh itu. Dan pada akhirnya, Zayn menjentikkan jarinya.

"Jadi … sudah sedekat apa dirimu dengan Noela?"

"Sahabat macam apa kau ini?" protes Louis. "Mengapa kau tidak menceritakannya pada kami?"

Aku menaikkan satu alisku dan kemudian menimpali, "Untuk apa aku bercerita padamu? Apa hubungannya Noela denganmu, Lou? Lalu, Zayn, aku dan Noela masih sama. Masih sedikit bermusuhan karena dia cerewet, paham?"

"Ya, ya, ya." Zayn beringsut mendekatiku, mengalungkan lengannya di bahuku. "Masih mau mengelak? Harry, kau tahu segalanya tentang Noela dan kau masih mengatakan bahwa kau dan Noela masih sama seperti dulu?"

"Memang masih sama." Aku menyingkirkan lengan Zayn dari bahuku. "Aku ingin keluar saja. aku tidak bisa menjadi bahan cemoohan kalian terus."

"Keluar saja. Katakan kau ingin mencari Noela," ledek Louis padaku.

Liam kemudian menutup mulut Louis sejenak sembari tertawa. Bahkan Niall bisa ikut menertawaiku. Ekspresi wajah Zayn juga seperti tak sabar ingin membuatku menjadi bahan bullyan. Salah apa aku ditakdirkan bersama empat pria ini? Dan aku memutuskan untuk keluar, meninggalkan mereka.

Entah kemana aku akan pergi setelah keluar dari ruang rawat Niall. Aku ingin bertemu Noela, mencari tahu tentang Billy yang sebenarnya. Tapi … bagaimana caranya?

Moments ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang