Songs for this Chapter :
• Just A Little Bit Of Your Heart - Ariana Grande
• Happier - Ed Sheeran
• Two Ghost - Harry Styles
• Amnesia - 5 Seconds Of Summer
• Moments - One Direction
This one is a long Chapter. Enjoy(:
•••••
Jika kau mencintai seseorang, dengan seluruh hatimu, memercayai setiap tutur kata dan perbuatannya, kau berhak pula dicintai oleh orang tersebut. Tapi apa yang aku dapatkan? Janjinya untuk kembali tidak sesuai dengan apa yang dikatakan sebelumnya. Memang dia kembali, tapi bukan dengan harapan yang sama.
Dia meninggalkan dan membuang harapan kami begitu saja. Aku yakin dia sengaja, dia nampak tenang dan tidak mencegahku sama sekali saat aku berpaling pergi darinya.
Lalu apa yang akan aku dapatkan setelah ini semua? Patah hati? Haha, lucu sekali. Ini kali pertama aku mencintai seorang gadis dengan seluruh hatiku dan gadis itu mengkhianatiku.
Para gadis selalu mengatakan jika semua pria itu sama, kami brengsek. Lalu apa sebutan yang tepat dari kami untuk mereka? Mereka tidak selembut malaikat. Hati mereka dengan mudahnya dapat berpindah-pindah.
Noela, tidak pernahkah sedikit kau berpikir jika aku tak pernah menuntut apapun darimu? Tidak pernahkah sedikit saja kau mencintaiku saat ini? Atau memang rasamu hanya untuk pria yang sudah dijodohkan olehmu. Kau sebenarnya tahu, kau hanya ingin memermainkanku, bukan?
Tangan Liam menahanku untuk minum. Aku tak tahu sudah berapa gelas, tapi semenjak dari rumah sakit, kami berlima masuk ke dalam sebuah bar murah. "Harry, cukup. Aku tahu kau sedang tidak baik, tapi pikirkan juga kondisimu. Besok malam pelepasan."
Aku terkekeh hambar, dapat aku rasakan mataku membengkak. "Apa pedulimu? Sama saja seperti Noela."
"Noela dijodohkan, Harry. Itu bukan keinginannya."
Aku menjatuhkan kepalaku di atas meja. Dari sebelah kananku, aku merasakan lengan seseorang memelukku. Niall, walau mabuk seperti ini, aku masih bisa mengingat aroma tubuhnya. "Bukan begini cara untuk menenangkan pikiran, Harry."
Aku mendorong gelasku ke arah Niall. "Minumlah, kau ini kurang minum."
Kepalaku terasa lebih berat, pusing sekali. Oh, tidak. Bahaya jika aku pingsan. Mana mungkin mereka kuat menahan beban tubuhku nanti?
Niall dan Liam menopang tubuhku, aku masih tahu jelas tentang hal tersebut. Entah di mana Louis dan Zayn. Memang teman sialan, tega sekali meninggalkan temannya yang sedang terpuruk seperti ini.
Tubuhku terasa dibanting ke kursi belakang mobil, Niall kemudian duduk di sebelahku. Rasa tidak nyaman menghantuiku, bahkan Niall mulai nampak seperti Noela.
Aku merekatkan lenganku pada pinggul gadisku ini. Nyaman sekali, hanya saja dia sedikit gemuk. Biarlah, aku akan memarahinya karena dia sudah dengan pria lain selama aku menunggunya kembali.
"Kau jahat, Noel. Aku mencintaimu!" ucapku sembari memukul-pukul dadanya. Mengapa ini rata?
"Harry … "
Ahh, suaranya mengapa menjadi aneh? Apa aku sedang mabuk? "Kau sakit, Noel? Suaramu berubah."
"Harry, lepaskan Niall." Liam, aku tahu itu Liam. Dia memintaku untuk melepaskan gadisku. Mengapa dia menyebutnya Niall? Padahal Niall dan Noela berbeda, Noela seksi, sedangkan Niall tak ada bentuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moments ✔
Fanfiction[COMPLETED ON JUNE 9th 2017] Menurut seorang Harry Styles, tidak ada liburan musim dingin adalah hal yang paling buruk. Ditambah lagi dengan kegiatan pertukaran pelajar singkat yang akan berlangsung selama beberapa bulan. Lebih buruk lagi, saat seor...