19. New Student

8.6K 386 7
                                    

Sorry for typo(s). Hope you like and enjoy. Don't forget to vote and comment...

Author Pov.

Pagi ini seperti biasa Ivan mengendarai mobil kesayangannya menuju sekolah. Sebenarnya dia masih mengantuk karena hanya tidur dua jam, tadi malam dia kembali mengikuti balapan liar. Mencoba keberuntungan dari motor yang baru dia dapatkan dimana selalu menjadi kebanggakan Dero. Tapi mungkin motor itu tidak sehebat yang selalu Dero bicarakan, atau dia yang sebenarnya tidak berselera pada balapan semalam karena itu dia tidak memenangkan peringkat apapun.

Berbelok di perempatan jalan menuju sekolahnya, Ivan hampir saja membalap mobil di depannya kalau dia tak melihat mobil itu menepi dan pintunya terbuka. Ivan memelankan laju mobilnya dengan sengaja agar dapat melihat gadis yang baru saja turun dari mobil merah di depannya itu.

Dia memperhatikan bagaimana Alera tersenyum dengan lebar pada seseorang yang berada di kursi kemudi yang jelas Ivan tahu siapa walau tidak melihatnya. Setelah entah mengatakan apa dan melambaikan tangan Alera berjalan memasuki gerbang Samudera Angkasa dengan langkah ringan.

Dan setelah mobil itu melesat barulah Ivan mengembalikan laju mobilnya pada kecepatan biasa dan memasuki area parkiran sekolah.

Alera memasuki kelasnya yang sudah cukup ramai. Melangkahkan kakinya ke kursinya yang berada di baris ketiga. Matanya melihat tas yang berada di atas meja tepat disamping mejanya, itu milik Ana. Kemana gadis itu? pikirnya. Biasanya pagi-pagi Ana hanya duduk di bangkunya sambil memainkan hand phone atau berdiri di koridor mencari udara segar sebelum memulai pelajaran.

Ada yang menghampirinya ketika dia baru duduk di bangkunya. Alera menatap kedua teman sekelasnya itu.

"Al, lo dianter siapa tadi?" Mia, gadis berkuncir itu dikenal sebagai biang gosip di kelasnya

"Mobil itu yang jemput lo jugakan kemaren?" dan satu lagi temannya, Sagita.

Alera mengetukkan arinya di meja, berpikir hendak menjawab apa.

"Emang kenapa?" dia balik bertanya dengan nada datar

"Eh?" keduanya saling pandang, "Eng... ya gapapa sih cuma pengen tu aja."

"Bukan siapa-siapa."

Hand phone di sakunya bergetar disusul dengan bunyi pertanda pesan masuk. Dia membuka pesan itu tanpa memperdulikan dua orang yang masih berdiri di samping mejanya. Dan kedua gadis yang merasa teracuhkan itu pergi dengan sendirinya.

From : Ana

Al, gue di rooftop . Ke sini ya, cepet.

Alera mengernyit. Tumben, batinnya. Tanpa berfikir dua kali dia langsung melangkahkan kakinya keluar kelas.

Tangannya memutar kenop pintu begitu pintu terbuka wajahnya langsung merasakan terpaan angin pagi yang semilir di atas sini. Seketika gerakannya terhenti melihat apa yang ada di depannya. Gadis itu menghembuskan nafas kasar seraya memalingkan wajah.

Alera kembali melangkah memasuki pintu lalu menutupnya. Berjalan mendekati dua orang yang berada di dekat tembok pembatas. Yang satu sedang berdiri sambil menatapnyanya, seolah sedang menunggunya. Yang satu lagi sedang duduk di tumpukan kayu panjang.

Setelah beridiri berhadapan dengan laki-laki yang terus menatapnya, Alera mengalihkan pandangannya pada sahabatnya yang sedang duduk di tumpukan kayu dengan wajah cemberut.

Ana beranjak mendekati kedua lawan jenis itu masih dengan wajah cemberutnya.

"Udah dateng kan? Sini HP gue!" Ivan mengeluarkan hand phone dengan case shock pink dari saku celananya lalu memberikannya pada Ana

My Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang