*******************************
[Unedited]
Harry POV
Aku mengerjapkan mataku berkali-kali saat merasakan sinar mentari memaksaku untuk bangun. Aku juga mendengar suara dua orang perempuan terkekeh. Saat aku membuka mataku penuh, aku dikejutkan oleh wajah seorang gadis kecil tersenyum lebar yang memenuhi pandanganku.
"Pagi, Harry!" sapanya semangat.
"Pagi!" Sarra Gates juga demikian, yang ternyata sedari tadi ada di sebelahnya. Kusadari mereka berdua berekspresi mencurigakan menatapku. Tapi lebih mencurigakannya, kenapa mereka ada di kamarku?
Ah benar, mereka tidur di kamarku.
Really, Harry? Apa yang kau pikirkan?
Jangan tanya padaku, aku tidak tahu jawabannya.
"Kenapa kalian?" Ekspresi menyebalkan mereka belum kunjung hilang. Saat aku berusaha bangkit, aku berdesis sakit karena punggungku terasa sangat kaku. Huh? Bagaimana bisa aku tertidur nyenyak?
"Tidak pa-pa!" sahut Cara. Mereka kembali terkekeh dan keluar kamarku secara bersamaan, setengah berlari.
Setelah merenggangkan tubuhku, aku berdiri keluar kamarku untuk membuat kopi di dapur. Yap, aku bisa saja menyuruh pelayan untuk membuatkanku secangkir kopi dengan mudah. Tapi ada alasan lain kenapa aku memilih tinggal sendiri, karena aku sudah terbiasa mandiri melakukan semua pekerjaan pribadiku sendiri. Aku tidak suka jika seseorang menyentuh barangku.
Setelah selesai membuat, aku berjalan menuju salah satu veranda mansion ini. Rencanaku untuk bersantai, terasa pupus saat merasakan sepanjang perjalanan kemari banyak pelayan yang lewat tak henti memberiku tatapan aneh beserta lucu. Tak jarang, kumendengar salah satunya tertawa kecil saat menatapku.
"Apa yang lucu?" tandasku pada salah satu pelayan yang hendak membersihkan vas meja tak jauh dariku. Kutahu daritadi ia mencuri pandang padaku sembari menahan tawa.
Seketika wajahnya memucat dan dengan takut-takut ia menunjuk wajahku, "Wajahmu, Tuan."
Penasaran, aku mengeluarkan ponselku dari kantong celanaku dan mataku melebar saat melihat pantulan diriku di layar. Seorang pria menatapku menggunakan lipstik dan seluruh wajahku penuh dengan berbagai macam warna spidol. Pasti ulah mereka berdua.
"Dia kembali! Lari!" Sarra Gates dengan gelak tawa berlari bersama Cara saat aku menemukan mereka di kamar Cara. Tapi sudah kututup duluan pintu kamarnya.
Oh, I'm gonna get you both.
Aku mengejar dan berhasil menangkap Cara dengan mudah dengan melingkari perut Cara dari belakang. "Got you."
"Ahh!!! Tolong, dia akan memakanku hidup-hidup!" teriak Cara histeris, seolah aku seekor hiu yang akan menyantapnya.
Sarra Gates datang untuk membantu, tapi aku sudah terlebih dahulu melakukan head lock padanya. Dan sontak mereka berdua makin berteriak histeris, sampai akhirnya Sarra Gates menginjak kakiku dan mendorongku hingga aku terjatuh ke kasur Cara. Tapi tentu aku mengambil korban lain, yaitu Sarra Gates sendiri.
Cara dengan senang hati tak sengaja terlepas dariku, berhasil berlari keluar kamarnya menyelamatkan diri. Menyisakan aku dan Sarra Gates yang wajahnya sungguh memerah menatapku secara empat mata, otomatis kita larut dalam kesunyiaan.
Hanya beberapa centimeter saja aku bisa menciumnya. Aku juga merasakan napas hangat memburu yang berasal darinya. Oh! Dia ternyata punya freckles yang bertebaran di sekitar hidungnya dan aku makin terlarut dalam mata birunya yang seolah laut biru dalam yang ingin menenggelamkanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Little Girl
General FictionSemua orang memiliki masa yang kelam dalam hidupnya, termasuk seorang billionaire terkenal pewaris takhta Sieghart, Zacharry Sieghart. Hidup normalnya mendadak berakhir semenjak keluarganya dibantai dengan sadis. Kegelapan sudah menyatu menjadi satu...