+08 [stealer]

945 326 61
                                    


singkat aja, tim basket sekolah gue menang. yang artinya itu jadi euforia yang cukup besar soalnya sekolah gue masuk babak semifinal.

setelah semuanya selesai, seonho ngilang. gue bingung sendiri, mau pulang sama siapa.

line!

seonho
maaf sal gue tinggal, gue sama herin ada urusan sama osis

seonho
soalnya lusa ada pembagian rapot katanya, mendadak.

seonho
maaf ya gabisa nganterin lo pulang

salwa
oke gapapa ho

===

gue akhirnya nungguin orderan gojek buat pulang. abang gojek nya kama banget. daritadi gue bolak-balik nelfonin orangnya tapi gak diangkat. gue hampir basi nungguin disana.

tiba-tiba aja, semuanya gelap. ada yang nutup mata gue.

"eh heh jangan becanda ini siapa???"

"ini tadi cogan yang ngasih love sign ke kamu abis three point,"

gue ngelepasin tangannya dari mata gue dan berbalik, ya siapa lagi kalo bukan justin fucking huang.

gue langsung nyubit perutnya justin, "ck, ganjen."

"lo baper kan ciaaaaah" katanya sambil ngesmirk.

gue mengalihkan topik pembicaraan, "abang gojek nya lama banget nih daritadi gue nunggu."

justin ngerebut handphone du tangan gue, lalu ngecancel orderan gue.

"yAH JANGAN DICANCEL!"

"udah diem. lo pulang bareng gue."

===

suasana hening di mobil. justin fokus nyetir, sedangkan gue diem aja. cuman ada suara ac sama lagu kali kedua yang terputar.

"gila lo teriak-teriak kenceng banget tadi," kata justin.

"ya gapapa. namanya juga supporter."

"supporter apaan, toa itu mah"

"btw, you did great. keren banget tadi asli!"

"thanks, akh gue ngefly ini." justin cengar-cengir.

hening lagi, sampai semuanya gelap. gue ketiduran.

===

mata gue terbuka ketika telinga gue sayup-sayup mendengar alunan lagu creep yang dibawakan radiohead terputar di tape.

gue masih di mobil, dengan justin yang nyetir disebelah gue. tapi anehnya, kenapa udah terang?

seinget gue, kemarin kita pulang jam 7 malem. kenapa sekarang udah ada matahari?

dan satu hal yang gue sadari, ini bukan jalan ke rumah.

"eh udah bangun, enak tidurnya?"

gue mengangguk, belum sadar sepenuhnya.

"dasar kebo. nih," justin menyodorkan satu cup kopi ke arah gue.

gue meneguk kopi itu pelan,

"nyet, kita dimana? kok kita kesini? bukannya kemarin kita pulang ya? kok ini udah pagi?"

"hehehehe, lo gue culik dulu ya."

×××

justin keeliminasi.

aku sudah rela dengan semua ini. ya, memang seharusnya begitu.

kalo katanya raisa sih,
tRYING HARD TO LET YOU GOOO

soulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang