Hari ini aku merasa lebih sangat ceria, dan walaupun aku disebut sebagai anak yang periang namun ini berbeda dengan biasanya. Setelah 2 bulan, ya baru 2 bulan,aku lebih cenderung melakukan aktivitas yang lebih baik bahakan ibu ku memuji ku selalu.Entah apa yang menyebabkannya, namun perkiraanku ini semua karena Dian 😅 hehe.
Ya, aku sudah 2 bulan menjalani hubungan ini, telah banyak suka ataupun duka yang kami lewati bersama, walau baru 2 bulan Oh My God tidak segampang itu, tapi untung nya aku memiliki Dian yang sangat penyayang dan pengertian sekali.
Hari kehari kami semakin romantis,semakin dekat dan tidak sungkan untuk bercerita apapun itu. Kami selalu berusaha meluangkan waktu. Bahkan, jika ada tugas kami kerjakan secara bersama selagi bisa, jika tidak Dian lah yang setia menemaniku untuk membereskan tugas tugas ku,Menjemputku,mengantarku, menemaniku,Aku sangat bersyukur memiliki seseorang yang sangat memahami diriku.
skip-
Sudah setahun kami bersama, Kami masih berjalan berdua,menikmati kota, Bermalam minggu bersama, Menikmati hujan yang turun, dari rintik lalu ke deras, kami masih sangat mesra dan romantis untuk menjalaninya. Bahkan teman teman kami selalu iri ataupun menginginkan hubungan seperti kami.Kami selalu memainkan kata kata yang membuat hati kami menjadi berbunga-bunga. Senyum yang selalu terpancar, bahkan ikatan hati yang tidak bisa terpisahkan.
Aku sudah ada niatan untuk merancang masa depan bersamanya,Membangun cita, menanam kasih, Hidup dalam alur bersama,hingga akhir khayat,hingga tuhan menjemput kami. Namun itu hanya masih angan- angan karena memang masih ada beberapa tahun lagi untuk melanjutkan hidup agar mapan terlebih dahulu.
Sampai sekarang ia masih tetap Dian yang kukenal dahulu, tanpa ada perubahan sekecil apapun.Senyumnya,gaya bicaranya,lembut tutur katanya, Hangat pelukannya masih tetap ia yang dahulu. Oh tuhan aku sangat menyayanginya,aku ingin tetap bersamanya,berada dalam dekapan hangat nya, berada di belakang langkahnya,dan menjadi pelindung untuk ku, hanya untuk ku saja, Sampai maut yang memisahkan.
Ketika hujan ia selalu mendekapku melindungiku dari rintik basahnya hujan. Kami selalu tertawa riang,Lalu ia mengelus ngelus rambut ku,mengecup kepalaku sambil berkata
"Aku selalu sayang kamu"
itu hal yang aku suka dari dia, dia sangatlah romantis dan penyayang, sabar pun melekat dalam jiwa nya. Tenang dan pemaaf adalah sifat yang sangat aku suka, aku baru menemukan jati diri yang sepertinya, dalam naungan kesedihan pun ia selalu berhasil dalam menenangkan hati ku.
Ia.. Seperti air yang mengalir,ketika ku ada di dekatnya Sejuk dan damai, melihat wajahnya yang menawan, namun tetap dalam senyum indahnya membuat ku terpanah dan tak mau pergi darinya. Berpaling apalagi. Atau pun mencari cari yang lebih darinya itu sangat tak akan membuahkan hasil.Setelah Setahun ini aku semakin sangat mencintai nya,Seperti sudah mendapatkan seorang calon imam yang sangat baik hati, lembut katanya, dan tidak seperti laki laki yang lain. Aku ingin kita tetap bersama dalam dekapan kasih yang tak akan pernah berpisah.
Semakin hari Ibu pun semakin dekat dengan nya. Lebih memahaminya dan selalu mendukung hubungan kami.Begitu pun ayah.
Ayah sangat senang dengan adanya Dian.Setidaknya ada yang melindungi ketika aku berpergi ,membantu dalam segala tugas dan antar jemput nya aku, sehingga ayah tidak selalu sibuk menghubungi pak Mugi supir taksi langganan,Juga ada yang menemaniku ketika aku sedang tidak ada dirumah.
Orang tua ku sangat mendukung hubungan kami,Bahkan sudah tak terhitung dalam pendekatan dan setahun ini Dian berkunjung ke rumah ku. Dan kadang ikut serta pergi bersama keluargaku, kami sangat dekat dan tak terpisahkan,Beberapa kali kami pergi ke undangan bersama,Kadang berdua mengobrol rencana jika kita menikah nanti akan seperti apa,akan berapa ribu kita mengundang tamu.Kami selalu berangan angan kadang kami sampai tertawa geli. Banyak orang yang bilang kita adalah pasangan serasi ,bahkan teman teman selalu bilang
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirimu Pergi Dalam Senja
Teen FictionAngin malam ikut serta Mempererat Jiwa.Dengan desiran suara, Hening dalam diam.Dirimu pergi dalam malam. Kini Semua Hampa. Meninggalkan setapak demi setapak, jengkal demi jengkal, kenangan yang tertinggal,Hatiku tertinggal. Tertinggal pergi dalam se...