5.

750 30 1
                                    

"Woi Bell bangun! Gak di rumah gak di sekolah ngebo terus lu kerjaannya" bentak Inggrid membangunkan Bella.

Bella yang mendengar suara itu langsung mengambil tas nya dan menutupi telinga nya dengan tas.

"Yaelah gua kira mau langsung bangun, ternyata malah lanjut ngebo lagi" kata Intan menghela napasnya kasar.

Ya, bukan Intan namanya kalau sehari tidak jahil kepada temannya sendiri.

Intan menuju ke belakang kelasnya dan berbicara dengan sekumpulan anak laki-laki yang sejak tadi pagi sudah rusuh di dalam kelas. Intan kembali ke hadapan meja Bella dengan wajah jahilnya.

"Guys, lets go!!" teriak Intan kepada sekumpulan laki-laki tadi.

Intan memegang sapu dengan model seperti seorang gitaris handal, ada laki-laki yang memukul-mukul ember, ada yang bertepuk-tepuk tangan ria, ada yang memukul-mukul kan sapu ke atas meja, dan ada yang memukul-mukul penghapus ke papan tulis.

Mereka semua seperti anak-anak yang sedang mencari kebahagiaan mereka sendiri.

Mereka semua membangunkan Bella dengan nada seperti membangunkan orang untuk sahur, "bangun bangun Bella bangun" ucap mereka serempak.

Bella mulai terusik oleh ulah teman-teman barunya. Bagaimana Bella bisa bertahan di kelas kalau kelakuan teman sekelasnya yang sangat usil ? Yaa Bella hanya harus pasrah.

"Berisik kampret" bentak Bella.

"Makanya bangun Bel, jangan ngebo terus" kata Intan.

"Cantik-cantik kok sukanya ngebo" ucap Deni yang langsung disambut dengan gelak tawa teman-temannya.

Bella mulai risih dengan keadaan kelasnya. Ia langsung beranjak pergi dari kelasnya.

"Bel, mau kemana?" tanya Ana.

"Mau pergi. Di bumi orangnya jahat-jahat" sahut Bella yang terus melenggang pergi dari kelasnya.

"Tuh kan Bella jadi pergi. Lu sih lagian pake acara ngebangunin Bella pake cara ginian. Bella jadi ngambek kan." kata Inggrid menyalahkan Intan.

"Ih yaudah sih lagian 'kan gua gak tau kalau Bella bakal marah kayak gini" sahut Intan ketus.

Inggrid, Intan, dan Ana langsung menyusul Bella yang pergi keluar kelas.

Bella sampai lebih dulu di kantin. Bella menyapu pandangannya ke setiap sudut kantin guna mencari tempat duduk yang kosong. Bella menemukannya. Tempat yang paling pojok.

Disaat yang bersamaan, ketika Bella ingin mendaratkan bokongnya di atas kursi kantin, ada seorang cowok yang tiba-tiba menghampirinya.

"Eh, ngapain lu duduk disini?! Ini tempat gua ya." bentak cowok tersebut.

"Kalem bro, gitu aja kok marah yang ada nanti muka lu cepat tua. Lagian juga 'kan gua duluan yang duduk disini" sahut Bella cuek.

"Gua yang pertama nempatin tempat ini, gua tinggal sebentar buat pesan makanan. Jadi, pergi dari sini sekarang."

"Lah, orang tadi gua lihat tempat ini kosong yaudah gua tempatin aja. Lagian di tinggal-tinggal."

"Gua 'kan udah bilang tadi gua habis pesan makan, makanya gua tinggal."

"Ya itu sih salah lu sendiri. Pergi tanpa meninggalkan jejak."

Cowok tersebut sudah muak dengan topik keributan mereka, dia men-cap kalau cewek ini adalah cewek yang mudah baper. Cowok tersebut langsung melenggang pergi meninggalkan meja yang di tempati Bella dan menempati meja yang berada di belakang Bella.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang