9.

388 15 1
                                    

Ervin pun sampai di tempat yang dituju.

"Assalamualaikum, permisi." Ucap Ervin sambil menekan bel rumah.

Ervin sudah menunggu selama 10 menit di depan rumah tersebut tapi pintu rumah yang di datanginya tak kunjung terbuka. Ervin kembali menekan bel rumah tersebut untuk yang ke sekian kalinya. Tak lama kemudian, seorang wanita paruh baya keluar dari rumah tersebut.

"Waalaikumsalam. Cari siapa ya?" Tanya wanita paruh baya yang tak lain adalah ibu dari Intan.

"Eh tante, Intannya ada?" Tanya Ervin sambil tersenyum tipis.

"Ada di dalam. Ayo silahkan masuk." Ajak Ibu nya Intan sambil memegang bahu Ervin.

Ervin pun duduk di sofa yang ada di tengah ruang tamu rumah tersebut.

"De, itu ada temanmu." panggil Ibu Intan sambil mengetok pintu kamar Intan.

"Iya Bu, tunggu sebentar." jawab Intan sembari teriak dari dalam kamarnya.

"Tunggu sebentar ya, Intannya lagi siap-siap." ucap Ibu Intan kepada Ervin.

"Hehe, iya tante gapapa." ucap Ervin sambil mengangguk kaku.

"Gak usah gerogi gitu, santai aja. Ibu gak akan gigit ataupun makan kamu kok" gurau Ibu Intan. Ervin hanya nyengir kaku.

"Oh iya, namanya siapa?" Tanya Ibu Intan.

"Nama saya Ervin, tante."

"Oh... Mau bawa Intan kemana?"

"Mau diajak jalan-jalan aja tante. Ervin cuma mau buat Intan bahagia aja hehe" kata Ervin sambil nyengir.

Tak lama kemudian, perempuan dengan rambut ikal sebahu menghampiri Ervin.

"Vin" panggil perempuan itu.

"Eh, Intan" jawab Ervin.

'Gila bening amat nih cewek.' batin Ervin sambil melongo.

"Ervin hallo Ervin" panggil Intan sambil melambaikan tangannya di depan wajah Ervin.

"Eh, eh sorry sorry. Ayo kita berangkat"  ajak Ervin.

"Tante, Ervin mau bawa Intan pergi jalan-jalan dulu." Kata Ervin meminta izin.

"Iya, hati-hati. Awas jangan macam-macam ya. Jangan pulang terlalu larut malam."

"Hehe siap Tante. Permisi, assalamu'alaikum."

"Ma, Intan pergi dulu ya. Assalamu'alaikum"

"Iya hati-hati ya, waalaikumsalam."

---------------------

Tak lama, mereka pun telah sampai di sebuah mall di daerah Bandung. Ervin pun mematikan mesin motornya.

"Sudah sampai tuan putri, mari turun." ucap Ervin kepada Intan.

"Baik pangeran." balas Intan dengan tersipu malu.

Mereka pun memasuki mall tersebut sambil bergandengan tangan. Setelah masuk ke dalam mall, mereka berkeliling untuk mencari tempat makan malam. Tak lama, mereka sampai di tempat makan yang mereka inginkan.

Saat sedang menikmati makan malam, Intan melihat gadis perempuan yang tak asing baginya sedang berjalan menuju kasir untuk memesan makanan.

'Lho, itukan Bella' gumam Intan di dalam hati.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang