4.

914 30 0
                                    

Mau kayak gimana pun sikap kamu ke aku, aku gak akan pernah mundur agar bisa mendapatkan hati kamu.
----------

06.10
Birgitta masuk ke dalam kamar Bella dan segera menyingkapkan gorden agar cahaya matahari langsung masuk ke dalam kamar Bella.

"Bella bangun yaampun! Lihat sudah jam berapa ini?!" teriak Birgitta yang terus menggoyangkan tubuh Bella agar segera bangun.

"Iya ma bentar 5 menit lagi" sahut Bella dengan suara parau-nya. Bella pagi ini sedang sangat mengantuk karena dia baru bisa tertidur saat pukul 1 malam.

"Lihat sudah jam berapa Bella?! Kamu mau telat datang ke sekolah?!" teriak Birgitta yang masih terus berusaha membangunkan Bella.

"Ya sudah kalau masih gak mau bangun. Jangan salahin mama kalau sampai telat datang ke sekolah." sambung Birgitta yang sudah lelah membangunkan anak gadis paling kecilnya itu. Birgitta tak mendengar sahutan apapun dari Bella, Birgitta lebih memilih untuk melenggang pergi meninggalkan anaknya seorang diri di dalam kamar.

06.30
"Hoam.. Masih malam kok terang gini ya" kata Bella yang langsung bangun dari tidurnya dan memilih duduk di pinggiran kasur dengan mata yang masih tertutup. Tangan Bella terus mencari barang yang menjadi ayamnya setiap pagi untuk membangunkannya agar terbangun.

"Oh jam setengah 7." kata Bella santai dengan matanya yang masih setengah sadar.

"Apa?! Setengah 7?! Yaampun aku bisa telat kalau begini!" sambung Bella yang langsung berlari ke arah kamar mandi.

--------------

Bella berlari-lari kecil saat menuruni anak tangga. Dia sampai di meja makan dengan terengah-engah.

"Duduk Bella!" bentak Fakhrie.
Bella hanya menjawabnya dengan berdeham saja.

"Minta uang jajan hehe" kata Bella sambil menengadahkan kedua tangannya kepada ayahnya untuk meminta uang saku.

"Kamu itu ya kalau soal uang baru cepat." kata Fakhrie menggelengkan kepalanya sambil mengeluarkan uang saku untuk Bella.

"Pa, Ma, Kak Fikri kemana?" tanya Bella.

"Kak Fikri sudah pergi berangkat ke kampus daritadi." jawab Birgitta sambil mengoleskan selai ke roti.

"Pergi ke kampus daritadi?! Aduh Bella bisa telat kalau harus naik angkot." kata Bella gelisah.

Setelah berpikir sebentar Bella segera mengeluarkan benda keramatnya dari dalam saku rok miliknya dan memilih untuk berangkat menggunakan ojek online saja. Tidak butuh waktu lama setelah memesan ojek online yang di pesannya sudah sampai di depan rumah.

"Ma, Pa, Bella berangkat dulu ya. Assalamu'alaikum" pamit Bella sambil mencium punggung tangan kedua orangtuanya.

"Hati-hati sayang. Waalaikumsalam" kata Fakhrie dan Birgitta bersamaan.

-------------

"Bang cepat bang 2 menit lagi sudah bel nih" kata Bella gelisah.
Bella sangat gelisah untuk hari ini. Karena sekarang hari pertamanya sekolah di SMAN 5 Bandung. Ya, Bella sudah resmi menjadi murid SMAN 5 Bandung baru saja kemarin Bella dan kawan-kawan seperjuangannya telah melewati MOS (Masa Orientasi Siswa).

"Iya iya neng sabar" sahut tukang ojek.

Ya tuhan Bella harus bagaimana lagi? Andaikan dia punya sayap, dia pasti akan bebas terbang kemana saja tanpa takut ada halangan apapun. Andaikan Bella mempunyai kekuatan ajaib, pasti dia bisa menyihir semua kendaraan untuk berhenti dan hanya kendaraan yang di tumpanginya saja yang berjalan. Kalau Bella benar-benar mempunyai kekuatan ajaib, bisa saja Bella menyihir Ervin agar terus mencintai dirinya.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang