"Mau makan dulu atau mau langsung pulang?" tanya Chesta.
"Langsung pulang aja deh kak" jawab Bella malas.
Sepanjang perjalanan Bella hanya sibuk dengan pikirannya sendiri. Sampai ia tak sadar kalau mobil yang ditumpanginya dengan Chesta sudah sampai di halaman rumahnya.
Chesta mematikan mesin mobil dan langsung membuka pintu mobil. Chesta masih melihat adik kecilnya yang masih terus sibuk melamun.
"De, udah sampai. Kamu gak mau turun?" tanya Chesta.
Diam. Bella masih terdiam.
"De?" panggil Chesta sekali lagi.
"Ah iya kak?" ucap Bella terkejut dan langsung tersadar dari lamunannya.
"Kamu gak mau turun?" tanya Chesta
"Emang udah sampai ya kak?" tanya Bella sambil menaikkan kedua alisnya.
"Duh kamu ini ya, lihat tuh rumah kita masa kamu lupa sama rumah sendiri? Makanya jangan mikirin cowok tadi terus 'kan tadi udah kakak kasih tau gak boleh mikirin cowok yang sejenis itu" kata Chesta sambil tersenyum lembut.
"Ah, hehe iya kak iya" Bella menyengir dan langsung turun dari dalam mobil.
"Assalamu'alaikum" kata Bella lemas.
Bella memasuki rumahnya dengan wajah muram.
"Waalaikumsalam. Lah, muka lu kenapa dah Bell?" tanya Fikri yang sedang duduk santai di ruang keluarga sambil menonton acara TV kesukaannya.
Bella hanya menengok sebentar ke Fikri lalu membuang muka. Baru beberapa langkah Bella berjalan, Bella memundurkan langkahnya kembali menghadap Fikri dan menatap kakak laki-lakinya itu dengan tatapan penuh selidik. Fikri yang merasa ditatap dengan penuh selidik oleh adiknya mengangkat sebelah alisnya seakan berkata 'apa?'
"Kak, katanya ada kelas tambahan kok jam segini udah ada di rumah sih?" tanya Bella dengan tatapan dan nada bicara yang penuh selidik.
"Iya tadi pas lu nelpon emang ada kelas tambahan. Tapi gak jadi ikut kelas tambahan" kata Fikri.
"Loh, kenapa?"
"Kamu bolos jam tambahan Fik?" tanya Chesta sambil membulatkan matanya.
"Dih, apaan masa iya Fikri bolos kak. Orang tadi dosennya gak jadi ngasih jam tambahan gara-gara ada urusan mendadak yang gak bisa di tinggalin"
"Kalau emang gak bisa masuk dosennya, kenapa kamu gak coba ke perpustakaan aja buat baca-baca buku?"
"Yaelah kak baca buku mulu bosen. Capek mata Fikri kak" kata Fikri dengan mimik muka yang di melas-melaskan.
"Giliran disuruh baca buku bilangnya gitu, tapi pas main hp baru tuh mata kuat melototin hp dari pagi sampe pagi lagi juga" kata Chesta dengan nada penuh sindiran.
Bella menatap kedua kakaknya dengan tatapan malas. Kak Chesta sudah tau mood Bella sedang rusak malah ditambah lebih rusak lagi karena harus melihat dirinya berdebat dengan Fikri.
"Kak cukup! Kayak gitu aja sampai harus di perdebatkan ya?" kata Bella berusaha untuk melerai perdebatan kakak-kakaknya.
Chesta langsung menoleh ke Bella dengan tatapan ganas. Daripada Bella ikut kena semprot oleh kak Chesta lebih baik Bella langsung menuju kamarnya untuk menenangkan hati dan pikirannya. Ya, memang Chesta adalah tipe kakak perempuan yang kadang bisa membuat adik-adiknya nyaman karena perhatiannya, kadang juga membuat adik-adiknya merasa takut karena tatapan ganasnya yang bisa terjadi di hari yang sama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Novela JuvenilBagaimana jika disebuah persahabatan semuanya menyukai seseorang yang sama? Akankah persahabatan mereka hancur? Atau tetap utuh? Bagaimana kisah cinta mereka setelah mereka tau kalau mereka mempunyai perasaan yang sama kepada orang yang sama? Ke...