36. Kenapa?

4.5K 175 2
                                    

"Kenapa disaat harapanku hilang kamu selalu datang?"
🍁🍁

"Gweni lo ada masalah ya kemarin sama gavin?" tanya nesya penasaran menyikut lengan gweni hingga ia mendongkak.

"Ah engga udah kelar kok masalah nya juga"

"Masalah apa?"

"Panjang ceritanya. Lo kok bisa tau sya?"

Nesya tersenyum gugup menggaruk tengkuknya yang tak gatal "eu gavin kemarin ngechatt gue minta bantuan buat minta maaf sama lo"

"Segitunya tu anak"

"Iya kasihan tahu gwen asal lo tahu kemarin dia sampe mohon mohon ke gue tapi belum sempet gue bantu sih soalnya gue gak tahu pasti masalahnya"

"Udah baikkan kok sekarangmah sya"

"Syukur deh. Eh btw emang ada masalah apa sih sama gavin? "

"Panjang ceritanya"

"Lo gak mau cerita sama gue? "

"Bukan gitu"

"Yaudah deh gwen kalo lo gak mau cerita gak apa apa" terdengar nada kekecawaan dari suara nesya hingga membuat gweni tak tega.

"Gue bakal ceritain tapi gak disini"

Wajah kecewa nesya berubah kembali ceria "beneran? "

"Iya"

"Yaudah yuk dimana? "

"Kayak seneng banget gue mau cerita"

"Iya lah seneng banget,  secara lo mau cerita sama gue itu artinya lo udah anggep gue jadi sahabat lo dan otomatis juga lo udah percaya sama gue"

Gweni tersenyum lembut "yaudah ditaman belakang sekolah gimana? "

"Yuk"

----

"Masalah apa gwen? "

"Jadi gini... "

Gweni mulai menceritakan semuanya dari awal. Mulai dari vidia marah dan menjauhinya karena ia sayang gavin hingga membuat gweni tak bisa memiliki raga gavin karena harus menjaga hati vidia lalu menerima tawaran balikan dari agam dengan terpaksa agar gavin mau menerima vidia untuk menjadi pacarnya dan melupakan gweni hingga semua sandiwara nya terbongkar begitu saja dan membuat gavin marah padanya menorehkan luka yang cukup mendalam.

"Seriusan gwen?  Gue gak nyangka vidia sejahat itu"

"Dia gak jahat kok.  Wajar aja kalo dia suka gavin karena gavin itu baik"

"Tapi ya gak harus nyakitin hati lo juga gweni"

"Gue gak papa.  Lagian gue masih bisa senyumkan" gadis itu tersenyum lembut agar nesya percaya bahwa dirinya baik baik saja padahal semuanya tidak baik baik saja ini hanya sandiwara agar menjaga nama baik vidia sahabatnya.

"Yaudahlah. Kita kekantin yuk"

"Elah lagi masuk kali"

"Bolos sekali gapapa kali ya"

"Nesya!"

Nesya nyengir dengan tampang polosnya "becanda kok elah baper amat"

Gweni menggeleng pelan kemudian bangkit dari tempat duduknya tanpa perduli ajakan sahabatnya itu.

"Lo mau kemana gwen?"

Gweni membalikkan badannya kembali "balik kekelas lah"

"Elah gue gak diajak?"

My Moodbooster [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang