Bagian 1
Brakk... "aw, gila kalau jalan pake mata dong. punya mata kan?" tandas Gweni mengungkapkan kekesalannya.
"Eh sorry gue gasengaja. Lo jadi cewek galak amat?"
"yang galak gue ini bukan lo. masalah buat lo?"
"Dih sumvah lo cewek tergalak yang bisa marah-marah kegue. Sebelumnya belum ada cewek marah-marah gini sama gue yang ada mereka itu ngejar-ngejar gue. bukan kayak lo gini"
"Ih gaada kerjaan ngejar-ngejar lo. cape iya, rugi iya, untung engga"
"Nama lo siapa sih?" tanya cowok itu terang-terangan.
"Kepo amat lu jadi cowok. Penting gitu gue ngasih tau nama gue?"
Cowo itu tak menggubris ucapan gweni tadi. ia malah bertanya persoalan lain pada gweni.
"Kenalin nama gue Gavin Ganendra ardani panggil gue Gavin. Gue minta maaf soal tadi. giliran lo sekarang, nama lo siapa?"
"Gue gak nanya nama lo kali"
Gweni membalik badan dan bergegas pergi meninggalkan gavin.
Gavin tersenyum sinis."Baru kali ini gue nemu cewek kayak dia. galak jutek tapi kayaknya asik, dia beda dari cewe lain gue harus tau dia siapa."
-batin Gavin----
Kring kring kring kring
Bel pulang berbunyi seluruh siswa bergegas membereskan buku-bukunya untuk pulang.
"Gwen gue pulang duluan ya soalnya gue mau ke ulang tahun sodara gue" Ungkap vidia.
Vidia adalah sahabat gweni sejak gweni duduk dibangku SMA. menurut gweni, vidia adalah sosok sahabat yang sangat baik, perhatian dan paling pengertian diantara yang lain.
"Oh iya vid lo duluan aja gapapa kok, hati-hati ya" balas gweni
"iya gwen, bye gwen"
Gweni hanya membalasnya dengan senyuman. gweni terus memperhatikan punggung vidia yang mulai menjauh.
tak terasa kelas gweni mulai kosong hanya ada dia seorang diri. gweni bergegas merapihkan semuanya untuk segera pulang, saat gweni keluar gavin terlihat sedang berdiri dihadapannya, menatapnya dengan kedua tangan gavin yang dilipat didepan dada.
"Elah lo lagi, mau apaan sih? minggir gue mau lewat kalo mau berdiri jangan disini. ditengah jalan aja sono biar sekalian ketabrak." Sentak gweni.
Dahi Gavin mengerinyit "Galak amat jadi cewek, sebagai permintaan maaf gue. mau gak pulang bareng gue?" ajak gavin
"Makasih gue bisa pulang sendiri"
"Please sekali aja, ini sebagai permintaan maaf gue ke lo"
"nggak pulang bareng juga udah gue maafin tenang aja"
Gavin menarik napas dalam dan menghembuskannya dengan kasar "please?"
"yaudah, tapi sekali ini aja ya?" ungkap gweni yang tak tega melihat gavin yang terus-terus memohon.
"Yesss, oke siaap" gavin tersenyum kegirangan.
Gweni melangkah duluan meninggalkan gavin, gweni langsung bergegas menuju parkiran.
gavin menyusul dan berusaha mensejajarkan langkahnya dengan gweni.
"Hei, nih pake dulu helm nya biar aman" Ungkap gavin sembari menyodorkan helm kepada gweni.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Moodbooster [END]
Fiksi RemajaJudul awal: Curious So Love Dia, orang yang awalnya sangat kubenci. Yang selalu diberi hadiah makian hebat olehku namun ia tak pernah menjauhi ku tak pernah ingin meninggalkanku sendirian. Dia adalah orang yang selalu bisa merubah air mata ku menja...