30. Hujan mengobati rindu

4.1K 212 4
                                    

" kamu tahu? Seberapa keras pun aku berusaha melupakan mu. Kamu akan tetap punya tempat spesial dihatiku."
*

**

Semilir angin kencang dipagi hari pasti membuat siapa saja malas beranjak dari tempat tidurnya. Begitu pula dengan gavin, ia terus saja terbaring sempurna ditutupi selimut hangat tanpa memperdulikan jam yang sudah menunjukan pukul setengah tujuh padahal hari ini hari selasa otomatis ia harus bersekolah. Apalagi ditambah pagi hari ini cuaca sangat tidak mendukung. Cuacanya sangat dingin karena hujan yang mengguyur sehingga membuat gavin tambah doyan berlama-lama dikasurnya.

"Kak gavin bangun kak udah siang" teriak sesil mengetuk ngetuk pintu gavin dengan keras.

Bukannya cepat bangun, gavin malah menarik selimutnya hingga menutupi wajah dan juga bantal yang diletakkannya menutupi telinga.

"Kak gavin keboo bangunnnnn" teriak sesil lagi lebih kencang.

"Mmm berisik" balas gavin dengan suara serak dan mata yang masih terpejam.

"Udah siang, waktunya sekolah"

"Males. Ganggu mimpi orang aja ish"

"Kak gavin! Aku guyur nih"

"Mmmmm"

Karena kesal atas jawaban kakaknya itu, akhirnya sesil segera membuka knop pintu kamar gavin dengan keras dan untungnya pintu kamar gavin tidak dikunci.

Sesil berjalan mendekat kearah gavin dan menggoyang-goyangkan tubuh gavin kencang "kak gavin bangun kakak!"

Wajah gavin masih ditutupi selimutnya dan begitu juga telinganya masih ditutupi bantal hingga membuat adiknya itu menggelengkan kepalanya beberapa kali.

Sesil menarik napasnya dalam dan menghembuskannya kasar tiba-tiba senyum licik terbentuk dari bibir mungil sesil dengan cepat sesil segera keluar dari kamar gavin.

---

Selang beberapa menit,  Sesil kembali kekamar gavin untuk membangunkannya lagi dengan cara lain yang mungkin sekarang akan ampuh membuat gavin kocar-kacir.

"Kak gavin" sesil mengelus-elus tangan gavin lembut dan perlahan membuka selimut yang menutupi wajah gavin dan tak lupa sesil juga menyingkirkan bantal yang dari tadi menutupi telinga gavin.

Gavin masih tertidur pulas dengan wajah yang sangat damai.

Byuurr...

Segelas air dingin dari kulkas mendarat sempurna tepat diwajah damai gavin hingga membuatnya terhentak kaget hingga terduduk sempurna.

"Aww banjir banjir banjir" gavin menghapus air yang diwajahnya kasar dengan ekspresi yang kaget dan polos.

Lucunya.

Sesil yang melihat kejadian itu tertawa puas hingga terpingkal-pingkal dan langsung mengabadikan kejadian itu dengan memvidionya habis-habisan.

Kapan lagi ngejailin kakak sendiri?

Setelah sadar sepenuhnya dan nyawanya terkumpul gavin melotot tajam dengan napas menggebu-gebu dan wajah memerah menahan amarah.

"SESIIILLLLLL"

"Hahaha kabuurr" sesil berlari kencang keluar kamar gavin karena pasti kakaknya itu akan mengamuk habis-habisan karena ulahnya barusan. Tapi tak apa yang penting sesil merasa puas dan bahagia.

My Moodbooster [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang