Dapat pertanyaan gitu bingung mau jawabnya gimana,
Yahh bahas cinta lagi, ga mau sebenernya, tapi... Yaudahlah.. Saya sendiri itu sebenarnya lebih suka menyebut 'kagum' daripada cinta, karena terlalu dini untuk mengartikan itu cinta.Saya sudah berjanji untuk tidak membuat 'kakak' *note panggilan kesayangan untuk masa depan yang entah siapa orangnya* cemburu dengan mencintai pria lain.
Karena jika aku mengatakan itu cinta lalu mati-matian, galau-galauan, nangis-nangis mikirin dia yang belum jadi masa depan nanti Allah cemburu gimana? Lebih baik air matanya buat nangis in dosa yang menggunung, buat doain orang tua, kerabat, sahabat, guru, karena rindu mau ketemu Rasulullah. 😢
Sekali lagi, cinta itu bukanlah sebuah beban.
Cinta itu soal melepaskan, jangan egois karena cinta itu tidak egois, manusia lah yang egois.
Cinta itu tulus, ikhlas, tidak menuntut balas.Ketika aku mengartikan itu semua kebalikan dari pernyataan di atas. Berarti itu bukan cinta tetapi OBSESI, HAWA NAFSU semata.
Oleh karena itu, terlalu dini untuk mengatakan itu cinta. Kalau aku sayang, namanya akan menjadi bagian dalam do'a. Sederhana, bukan meminta untuk menjadi dia milikku, tetapi mendo'akan yang terbaik untuknya.
Aku mau kakak menjadi laki-laki yang aku cintai setelah bapak.
Dan aku akan berusaha untuk menjaga janji ini, semoga kakak pun demikian.
Aku masih di sini dengan rasa yang sama, menunggumu datang.
Baik-baik kamu di sana, do'ku selalu membersamaimu, dan cepatlah pulang, jangan terlalu lama membuatku menunggu.
Walaupun aku tidak keberatan menunggumu seberapa lama pun tetapi aku yakin kamu takkan tega membiarkannya.Allah selalu bersamamu, :)
KAMU SEDANG MEMBACA
About Love
SpiritualAku terlalu takut untuk mencinta Aku terlalu gemetar untuk mengucap namaNya Napasku semakin sempit saja Izinkan aku berkata Aku terlalu takut cintaku padamu melebihi cintaku padaNya Izinkan aku untuk menjaga cintaNya Bukan Elegi Cinta