Charger - Oh Sehun

🌸6🌸

"Eungh"

"Sayang kamu udah bangun?"

"Ma, kok aku bisa ada disini?"

"Kamu tadi kecelakaan sayang"

"Hah? Kecelakaan?"

"Iya"

Aresha pov

Gue coba diem dan mencerna omongan Mama barusan. Agak lama akhirnya gue inget juga.

Astaga, iya gue inget tadi gue kecelakaan di depan kafe sama Sehun.

End

"Mah dimana Sehun?"

"Sehun ada di sini sayang"

"Di mana Ma?"

"Nanti aja ya kamu masih lemes gitu?"

"Aku mau liat dia sekarang Ma"

"Yaudah tunggu sebentar"

Sekarang gue ada di ruang rawat, tapi setiap ruang dipisahin sama kelambu di tengahnya.

Sreet

"Sehun!"

"Eh kamu mau kemana?"

"Aku mau ke samping Sehun Ma"

"Kamu masih lemes lo"

"Papah aku aja Ma tolong"

"Yaudah ayo pelan - pelan ya"

Akhirnya gue dituntun buat duduk di samping sehun sama Mama.

"Mama tinggal dulu ya, mau ambil baju kamu. Sama ngabarin keluarga Sehun"

"Mama tau dari mana?"

"Mama liat ktp sehun tadi"

"Oh yaudah"

"Mama tinggal sebentar ya"

"Iya ma"

Pas banget sebenernya Mama ninggalin aku berdua sama Sehun. Jujur gue merasa bersalah sama Sehun.

Kayaknya keadaan dia jauh lebih parah dari gue. Tangan sama kakinya di gips. Gue gak tau itu retak apa patah.

Sedangkan gue cuma dapet jahitan di dahi sama siku. Sehun ngorbanin nyawanya demi gue?

"Hiks, maafin gue Hun"

Cklek

"Wah mbaknya udah sadar ya, saya mau cek pacarnya dulu ya"

Ternyata ada dokter yang lagi ngecek kondisi Sehun ini kesempatan gue buat tanya keadaan dia.

Tapi dia kira Sehun pacar gue?

"Silahkan dok, eum saya boleh tanya sesuatu dok?"

"Iya silahkan?"

"Sebenernya ini tangan sama kakinya kenapa dok?"

"Tangan sama kakinya Mas Sehun ini patah dek"

"Pa-patah dok?"

"Iya"

"Terus gimana dok?"

"Kita udah oprasi tadi, penyembuhannya kurang lebih 3 bulan. Itu juga di bantu terapi"

"Tapi dia bisa sembuh kan?"

"Bisa mbak tenang aja. Saya tinggal dulu ya nanti kalo ada sesuatu pemcet aja tombol daruratnya"

"Ya, makasih dok"

Entah kenapa denger penjelasan dokter barusan bikin gue jadi tambah merasa bersalah sama Sehun.