This Is Love Part 16

3.1K 347 20
                                    

Suzy yang sedang berdiri di balkon kamarnya tersentak kaget saat mendengar suara ponselnya berbunyi, mulutnya sedikit membulat saat melihat id yang tertera di layar ponselnya. Dia lupa memberi tahu minho jika dia sudah kembali bersama myungsoo, pria itu pasti khawatir karena dia tidak pulang semalaman. Tanpa menunggu lebih lama suzy segera menganggat panggilan tersebut.

"Hallo suzy, kau dimana sekarang? Kenapa tidak pulang, kau membuatku khawatir" tanya minho beruntun diseberang sana.

Suzy meringis pelan, benar bukan dugaannya, minho pasti menghawatirkannya karena tidak pulang semalam.

"Suzy kau mendengar suaraku kan?" minho kembali bertanya saat tidak mendengar jawaban apapun dari suzy.

"Iya. Aku mendengarmu, maafkan aku karena aku tidak mengatakan ke padamu sebelumnya, aku sudah kembali kerumah myungsoo, oppa" suzy kembali meringis pelan saat mengatakannya takut membuat minho tersinggung.

Minho yang ada di seberang telepon sana terdiam sejenak mendengar jawaban suzy, dia tersenyum miris, menertawakan kebodohannya yang berharap terlalu tinggi untuk bersama gadis itu.

"Minho oppa, kau masih ada disana?"

Minho tersentak dari pemikirannya saat kembali mendengar suara suzy "ya. Sukurlah kalau kau baik baik saja, oh iya, aku masih ada pekerjaan aku akan menutup teleponnya" suzy mendesah berat saat minho sudah menutup teleponnya, pria itu pasti sangat kecewa padanya.

Huhh.. Tapi mau bagaimana lagi, dia tidak bisa berjauhan dari myungsoo karena baginya pria itu adalah segalanya.

Jantung suzy terasa mau lepas dari tempatnya saat dia membalikkan badan, myungsoo sudah berdiri dibelakangnya dengan kedua tangan terlipat didepan dada sambil menatap tajam kearahnya.

Suzy tersenyum polos kearah myungsoo, berusaha menutupi kegugupannya "kau ada disini?"

Myungsoo mendengus "sudah selesai bermesraan dengan choi minho mu itu eoh?"

"Bermesraan apa maksudmu? Dia hanya bertanya kenapa aku tidak pulang, dia hanya khawatir" jawab suzy menjelaskan.

Myungsoo tersenyum sinis dan berjalan mendekat kearah suzy "dia tidak berhak melakukan itu suzy, karena dia bukan siapa siapa"

Suzy memutar kedua bola matanya malas mendengar ucapan myungsoo "sudahlah tidak usah membasas hal yang tidak penting, aku lapar apa sarapan pagi sudah di siapkan?" suzy bergelayut manja di lengan myungsoo, berusaha mengalihkan pembicaraan.

Myungsoo kembali mendengus "sebentar lagi kau akan menikah nona, belajarlah memasak" myungsoo mengacak rambut puncak kepala suzy gemas.

Suzy berdecak "di rumah ini sudah ada banyak pelayan, kau tidak akan kelaparan walaupun aku tidak bisa memasak" jawab suzy asal.

Myungsoo mengangkat sebelah alisnya menatap suzy "Jadi kau tidak ingin membuatkan makanan untuk suamimu begitu?"

"Tidak juga, kau tahu kan aku tidak bisa memasak, dan aku juga tidak suka berlama lama di dapur apalagi dekat dekat dengan wajan dan sebagainya, dari pada nanti kau keracunan memakan masakan buatanku lebih baik kita mengambil amannya saja iya kan?" suzy tersenyum lebar kearah myungsoo, setelah mengutarakan pendapat bodohnya.

"Dan lagi, aku tidak mau menjadi janda di usiaku yang masih muda" suzy segera berlari keluar sebelum mendapat amukan dari myungsoo.

Myungsoo menggeram marah "BAE SUZY!!!"

HAHAHAHA....

Myungsoo segera berlari keluar dari kamar menyusul suzy begitu mendengar suara tawa ejekan dari gadisnya.

"Yak!! Mau kemana kau, jangan lari bae suzy!" myungsoo terus mengejar suzy yang berlari mengelilingi sofa sambil menjulukan lidah, mengejeknya.

"Ayo ahjussi tangkap aku kalau kau bisa"

"Ahjussi?" myungsoo memekik jengkel mendengar panggilan suzy untuknya.

"Kau dan mulut liarmu tidak akan selamat dariku bae suzy" desis myungsoo geram. Kali ini myungsoo sungguh sungguh mengerjar suzy, dia akan memberi pelajan pada gadis nakal itu.

Suzy berteriak kuat saat myungsoo berhasil menangkapnya, myungsoo mendekap erat tubuh suzy dari belakang, tidak memberi celah bagi gadis itu untuk kabur. Nafasnya keduanya terengah tidak beraturan, myungsoo menenggelamkan kepalanya di lekukan leher suzy, mengatur nafasnya disana.

"Kau benar benar nakal sayang" ucap myungsoo serak.

Suzy tertawa kecil setelah itu membalikkan tubuhnya menghadap myungsoo, masih dalam posisi saling berpelukan "aku rasa kau sudah mengtahui hal itu sejak dulu"

Myungsoo mengangguk "hemm.. Dan taraf kenakalanmu semakin melampaui batas sekarang" myungsoo menyatukan keningnya dan kening milik suzy, sesekali dia menggesekkan hidung mancungnya pada hidung gadis itu, membuat suzy tertawa geli.

Suzy menjauhkan sedikit wajahnya dan menatap myungsoo lekat begitu teringat akan sesuatu, myungsoo menyerngit bingung "ada apa?"

"Kapan kau akan melamarku di depan kedua orang tua ku tuan kim?" tatapan suzy berubah menjadi sayu, berharap myungsoo akan memberi jawaban sesuai dengan apa yang ia inginkan.

Myungsoo menarik suzy kedalam dekapannya "aku pasti akan menemui kedua orang tuamu secepatnya, tapi jujur saja, aku begitu gugup hanya dengan membayangkannya, bagaimana jika kedua orang tuamu tidak mau menerima lamaranku karena aku terlalu tua untukmu? Atau mungkin mereka belum ingin melihatmu menikah karena kau baru saja lulus kuliah, sungguh aku benar benar takut membayangkan hal itu"

Suzy menganggkat kepalanya dan menatap kecewa pada myungsoo "Jadi kau tidak akan melamarku karena ketakutanmu itu?"

Myungsoo tersentak "bu_bukan itu maksudku sayang"

Suzy melepaskan dengan kasar pelukan myungsoo "jika kau memang tidak berniat serius kepadaku, maka kita hentikan hubungan ini sekarang juga"

Nafas myungsoo tercekat mendengar ucapan suzy, dia tidak menyangka jika kejujurannya akan membuat gadis itu salah paham, sungguh bukan itu maksud dari ucapannya, dia hanya ingin membagi apa yang dirasakannya, apa yang ditakutinya.

"Apa yang sebenarnya kau bicarakan? Bukankah aku sudah bilang bukan itu maksudku?" suzy menepis tangan myungsoo yang berusaha menyentuh tangannya "jika bukan itu maksudmu lalu apa?" suzy menatap tajam kearah myungsoo, meminta penjelasan dari pria itu.

"Suzy, kau taukan kalau aku sangat mencintaimu? Mana mungkin aku hanya mempermainkanmu? Aku hanya ingin jujur padamu dengan apa yang aku rasakan, aku serius dengan hubungan ini, jika kau masih tidak percaya, aku akan pergi ke gwangju sekarang juga untuk menemui kedua orang tuamu" myungsoo melangkahkan kakinya pergi dari sana, dia akan pergi ke gwangju sekarang juga untuk menemui orang tua gadisnya, dia tidak ingin kehilangan suzy, tidak lagi... Sudah cukup beberpa hari yang lalu dia nyaris gila karena merindukan gadis itu.

BWAHAHAHAAHA..

Tawa suzy meledak sambil menahan pergelangan tangan myungsoo, perutnya terasa sakit karena harus menahan tawa sejak tadi, ekspresi wajah memelas myungsoo sungguh membuatnya geli, dia sudah tau jika mengerjai pria itu pasti akan semenyenangkan ini.

Myungsoo membalikkan badan dan menyergit bingung menatap suzy "kenapa kau tertawa?"

"Hahahaa" suzy semakin tidak bisa berhenti tertawa saat melihat wajah bodoh myungsoo.

Sedetik kemudian tawa suzy terhenti karena myungsoo telah membungkam bibinya dengan ciuman yang kasar. Myungsoo terus melumat bibir merah suzy, tidak memberi sedikitpun kesempatan untuk gadis itu bernafas.

Dia benar benar merasa kesal sakaligus bodoh disaat yang bersamaan, bagaimana bisa dia tidak merasa curiga jika sedari tadi gadis itu hanya mengerjainya?

Sungguh dia benar benar tidak akan melepaskan gadis yang ada di dalam pukannya ini sekarang, sampai gadis itu memohon ampun padanya.

Tbc.

THIS IS LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang