Dalam balutan pakaian steril khusus, Mitsuki menggenggam erat tangan pucat Boruto. Bermacam alat menempel di tubuh yang terbaring. Sudah satu minggu lamanya pendamping hidupnya itu terbaring lemah di ICU. Dalam hati, Mitsuki menyumpah serapahi orang-orang yang berani mencelakai Boruto dan anaknya.
Mitsuki membawa tangan dalam genggaman mendekati bibirnya. Dengan lembut dikecupnya tangan tersebut. Ia memejamkan mata, memperdalam ciumannya di punggung tangan.
"Boruto, cepatlah buka matamu, kami menunggumu," lirihnya.Setelah beberapa saat terdiam menemani Boruto yang masih terlelap, Mitsuki bangkit dari duduknya.
"Sudah waktunya," gumam Mitsuki. Ia membungkuk untuk mendaratkan ciuman di dahi Boruto.
"Boruto, do'akan aku." tambahnya sebelum beranjak keluar dari ruang rawat Boruto.Setelah mengganti melepas pakaian steril khusus yang wajib di pakai jika masuk ke ICU, Mitsuki melangkah keluar. Ia berjalan menyusuri koridor menuju ruangan lain. Di sana, ia melihat Naruto—mertuanya— tengah menemani seseorang yang begitu ingin Mitsuki temui sebelum melaksanakan tugasnya.
"Apakah dia tidur?" tanyanya pada Naruto.
Naruto mengangkat kepalanya dan tersenyum mendapati Mitsuki berdiri di sampingnya.
"Ya, dia baru saja tidur. Bagaimana keadaan Boruto?"Mitsuki menghela napas,
"Masih sama, Naru-tousama," ujarnya.
"Ngomong-ngomong, bolehkah aku menggendongnya?" sambungnya, bertanya."Oh? Tentu saja boleh! Dia kan anakmu." Naruto menyerahkan bayi dalam gendongannya pada Mitsuki.
Mitsuki mendekap bayi tersebut sembari menciumi wajahnya.
"Mitsuru, do'akan Kaasanmu cepat sembuh ya?" lirihnya."Naru-tousama, maafkan aku karena merepotkanmu, padahal Naru-tousama juga harus mengurus Menma dan Naruko," sesal Mitsuki.
Naruto tersenyum,
"Tak apa, aku ini mertuamu, sudah seharusnya aku membantu. Lagi pula, ada Himawari dan Sarada yang menjaga kedua adik kalian.""Terima kasih," ucap Mitsuki, di angguki oleh Naruto.
Setelah puas mendekap sang anak, Mitsuki kembali menyerahkan bayi mungilnya pada Naruto.
"Naru-tousama, tolong jaga anakku," pinta Mitsuki.
Naruto menatap khawatir pada menantunya itu.
"Kalian benar-benar akan pergi?" tanyanya.Mitsuki mengangguk,
"Itu benar, Naru-Tousama. Jangan khawatir, kami akan segera menyelesaikannya dan akan kembali secepatnya."Naruto menghela napas pasrah.
"Padahal sehari-hari kalian selalu bertengkar, kenapa sekarang malah begitu kompak?" keluhnya."Jika menyangkut orang-orang tersayang, kami satu pemikiran," balas Mitsuki sembari tersenyum.
"Kalau begitu aku berangkat dulu, Naru-tousama."Sekali lagi Naruto menghela napas,
"Berhati-hatilah."Mitsuki mengangguk sebagai jawaban. Kemudian ia pun beranjak.
"Kau terlalu lama,"
Mitsuki mengangkat kepalanya dan menatap pada Sasuke yang tengah menunggunya bersama Orochimaru dan anak buahnya.
"Barusan aku pamit dulu pada istri dan putraku, Ayah mertua."Sasuke mendengus,
"Ayo kita berangkat."============================
Desc : Masashi Kishimoto
KAMU SEDANG MEMBACA
anakku dan hidup barunya
Fanfictionsetelah sebelumnya boruto ribut tentang touchannya yang memiliki kekasih lagi setelah ibunya meninggal, sekarang giliran sasuke dan naruto yang ribut mengenai anak mereka, boruto. "sasuke! sepertinya kita harus segera menikahkan boruto!" jelas saja...