pertemuan dua keluarga

11K 828 108
                                    

Naruto berjalan hati - hati menuju kamar boruto, perutnya yang sudah membuncit menyebabkan dirinya sedikit kesulitan berjalan. di tambah akibat ulah sasuke tadi membuatnya semakin kesulitan berjalan. Naruto menghela napas lalu mengetuk pintu kamar boruto. Pintu perlahan terbuka sedikit, boruto mengintip dari celah pintu. "Oh, touchan" katanya sebelum membuka pintu lebih lebar. "Boleh touchan masuk?"

============================

Desc: naruto © masashi kishimoto

Pair: mitsuboru, sasunaru.

Rated : T

=======happy reading========


Naruto pov

Aku mendudukan diri di tempat tidur boruto di ikuti boruto yang duduk disampingku. Ku lihat dia menatapi perutku yang saat ini berisi calon adiknya. Calon adik yang sudah ku kandung selama lima bulan ini. "Empat bulan lagi ya,,," gumamnya. Aku mengangguk. "Ya,, sebentar lagi adikmu ini akan lahir,," balasku sembari mengelus perut buncitku. "Dan delapan bulan lagi, cucuku juga akan lahir ke dunia.." tambahku sembari tersenyum. Aku terkekeh melihat wajah bersemu boruto.

"Ngomong - ngomong, touchan ingin memberi tahumu sesuatu,," boruto menatapku bingung. "Apa itu, touchan?" aku membetulkan posisi dudukku sebelum menjawab. "Kata papamu, dia ingin bicara dengan kedua orangtua mitsuki akhir pekan ini.. Undanglah mereka" kataku. Ekspresi boruto berubah. "Kenapa kau terlihat cemas begitu, boruto?" tanyaku bingung. Boruto menatapku beberapa saat lalu membalas. "Kenapa papa mau bicara dengan orangtua mitsuki? Apa papa ingin memarahi mitsuki dan mengadukkannya ke kedua orang tuanya?" aku terkekeh mendengar perkataan boruto.

"Memang kalian anak kecil?" kekehku. Boruto mengembungkan pipinya. "Habisnya aku takut papa marah.." gumamnya yang masih mengembungkan pipi. Ku cubit kedua pipinya gemas, "mitsuki berjanji akan selalu bersamamu dan melindungimu kan? Karena itu kau tidak ragu mempercayakan dirimu padanya.." boruto mengangguk dengan wajah memerah. "Kalau begitu kau tidak perlu takut,, beritahu mitsuki dan hadapi bersama. Aku yakin kalian bisa menghadapinya. Lagipula, papamu tidak sekejam itu" tuturku panjang lebar. Boruto mengangguk. Aku tersenyum, "baiklah,,, touchan kembali ke kamar touchan dulu,,, jangan lupa sampaikan undangan papamu pada kedua orang tua mitsuki" aku bangkit berdiri, lalu berjalan menuju pintu keluar.


"Touchan?" panggil boruto, aku berbalik dan menatapnya, "ya?" balasku. Boruto mengerutkan keningnya, "kenapa cara jalan touchan aneh begitu?" tanya nya. Aku mengembangkan cengiran khasku. "Masa kau tidak tahu?" tanyaku sembari menaik turunkan alisku. "Apa? Aku memang tidak tahu, touchan" aku terkekeh melihatnya yang semakin bingung. Walaupun dia sudah mengandung, ternyata kepolosannya masih tetap ada. "Ah~ padahal kau baru saja mengalaminya beberapa minggu yang lalu bersama mitsuki" kataku sebelum benar - benar keluar dari kamarnya. Dan aku yakin, wajahnya saat ini memerah. Aku terkikik geli.


===============

Akhir pekan akhirnya tiba. Itu artinya, hari ini adalah hari dimana mitsuki dan kedua orang tuanya akan datang kesini. Entah kenapa aku merasa makin tua saja. Boruto sudah memiliki kekasih, bahkan aku akan segera menjadi seorang kakek. Dan cepat atau lambat, aku pasti akan segera memiliki menantu. "Apa mereka sudah datang?" aku tersentak. "Belum,," jawabku sembari menatap sasuke yang mendudukkan dirinya di sampingku. "Rasanya,, aku ingin kabur saja" keluh sasuke. Aku terkekeh lagi. "Sudahlah suke,,, relakan anakmu menikah dengan kekasihnya" sasuke menatapku memelas. Aku terkikik melihat ekspresi tidak biasa dari sasuke.



"Touchan, mitsuki-nii sudah ada di depan" himawari masuk ke dalam rumah, memberi tahu bahwa mitsuki sudah datang. "Kedua orang tuanya?" tanyaku. "Katanya, mereka masih di perjalanan, sebentar lagi sampai kesini." jawab himawari. Aku bangkit dari dudukku lalu berjalan menuju keluar diikuti sasuke. Begitu di depan pintu, ku lihat mitsuki berdiri disana sembari tersenyum menatap kami. Sasuke berjalan mendahuluiku menghampiri mitsuki. "Selamat pagi, tousama" sapanya.

anakku dan hidup barunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang