senam 'ibu' hamil? atau ayah hamil?

8.9K 695 131
                                    

Desc: naruto © masashi kishimoto

Pair : mitsuboru, sasunaru

Rated : T

Warning: di anjurkan untuk membacanya setelah magrib saja, karena di khawatirkan akan membatalkan puasa reader-san sekalian.. :v

=======happy reading========

Aku dan boruto duduk bersila dalam posisi berhadapan. "Ada beberapa yang bisa kita lakukan untuk memperkuat kandungan serta stamina kita." aku mulai menjelaskan. Boruto menyimak dengan serius. "Yang pertama, kita bisa mengatur pola makan kita. Seperti banyak mengkonsumsi sayur dan buah.." mendengar dua makanan yang di sebut olehku, boruto menekuk wajahnya. Oh ya,, anak sulungku ini tidak suka sayur. Buah - buahan pun ia jarang makan. Aku terkekeh, "yang kedua, kita bisa melakukan hubungan intim untuk memperkuat kandungan.. Lagi pula, jika kita melakukan itu, kita akan jadi lebih sehat dan stamina kita akan jadi lebih kuat karena sering berkeringat dan sering merasa 'cape'" jelasku lagi dengan menaik turunkan alisku. Ku lihat wajah boruto sudah memerah sampai leher dan telinganya. Duh, aku jadi ingin mencubitnya— tidak! Tidak! Jangan begitu nak. Kasian kakakmu kalau aku mencubitnya. Ngidamnya yang lain saja ya?? Menggetok kepala ayahmu sebanyak sepuluh kali misalnya? Heh, aku jadi benar - benar ingin melakukan itu.

Lumayan, Itung - itung hukuman karena sudah mengintip. Batinku sembari melirik ruangan lain yang pintunya terbuka. Disana ku lihat sasuke dan mitsuki yang tengah mengintip di balik tembok. Kalau urusan intip mengintip, baru mereka bisa akur. Duh! "A-apa memang harus begitu,, t-touchan.." ku alihkan pandanganku pada boruto yang buka suara. "Memang sebaiknya begitu,, tapi, berhubung kalian belum menikah, opsi itu tidak boleh kalian lakukan." ucapku sedikit penekanan di setiap ucapanku. Boruto menghela napas lega, "karena itu, hari ini kita akan melakukan senam ibu hamil." kataku. Boruto mengangguk mengerti. "pertama, duduklah bersila, letakkan kedua tangan di masing - masing lutut, tarik napas dalam - dalam dan keluarkan perlahan, kosongkan pikiran dan mulai lah fokus. Orang - orang biasa menyebut tahap ini dengan semedi(?)." jelasku sembari menutup mataku.

Walau aku bilang kosongkan pikiran dan fokus, aku sendiri malah memikirkan hal tidak penting saat ini. Tanpa sadar aku bergumam, "ramen.." yah,, saat ini aku memang sedang memikirkan makanan itu. Ramen porsi besar, dengan ekstra tomat, pasti enak. Huh, sekarang aku malah ingin makan mangga muda. Oke, pikiranku mulai melantur.

Setelah bersemedi sekitar satu jam, kami kembali melanjutkan kegiatan kami ke tahap berikutnya, saat ini aku sedang memposisikan tubuhku menghadap ke lantai dengan telapak tangan dan lututku sebagai tumpuan, membiarkan perut buncitku menggantung. "Selanjutnya kita akan melakukan gerakan untuk memperkuat pinggang kita. Setelah mengambil posisi ini, kita gerakan pinggang kita ke atas dan ke bawah, seperti ini" ujarku sembari mempraktekkan apa yang ku jelaskan. Boruto mengikuti semua gerakkanku.

Begitu kami melakukan gerakkan itu, terdengar kasak kusuk dari ruang sebelah, dan begitu aku melirik ke asal suara, ku lihat sasuke dan mitsuki menatap kami penuh minat sembari menutupi hidung mereka. Jika ku perhatikan, di sela - sela jari mereka ada darah. Pasti mereka mimisan, dasar seme mesum, huh! Biarkan saja mereka, abaikan.

Setelah melakukan gerakan itu selama beberapa menit, kami melakukan gerakan - gerakan lainnya, mulai dari latihan mengatur napas dan lain sebagainya. Dan selama kami melakukan itu, di sebrang sana pasti udah kasak kusuk tidak jelas. Terakhir ku dengar, sasuke memanggil - manggil mitsuki beberapa kali, lalu di susul dengan, "hei, jangan pingsan dulu! Senamnya belum selesai!" dengan nada heboh. Aku benar - benar tidak habis pikir, sejak menikah, kenapa sasuke jadi konyol begitu? Benar - benar tidak uchiha sama sekali. Apa ini karena si cabang bayi? Aduh, sepertinya anakku tidak terima disalahkan, buktinya sekarang dia menendang perutku lebih keras dari pada biasanya.. Ku elus - elus perut buncitku.

anakku dan hidup barunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang