pernikahan

6.6K 621 150
                                    

Desc : masashi kishimoto

Pair : mitsuboru, sasunaru.

Rated : T

========happy reading=======

Aku menatapi boruto yang berjalan mondar - mandir di ruang tunggu pengantin. Wajahnya merah padam, sesekali ia bergumam sembari menggosokkan kedua telapak tangan. Tampak keringat mengalir melewati dahi.

"Boruto, tenanglah." tegur sarada.
Boruto tidak menanggapi, ia terus melakukan kegiatan itu tanpa mengatakan apapun. Aku menghela napas. melihat boruto panik begitu, membuatku teringat beberapa waktu lalu saat aku menikah dengan sasuke. Tingkahku sama persis dengan apa yang tengah dilakukan anak sulungku ini.

Suara pintu terketuk, membuat kami menoleh pada pintu yang sudah terbuka. Disana, sasuke berdiri dengan tuxedo hitam miliknya.
"Boruto, sudah waktunya" mendengar perkataan sasuke, boruto makin terlihat panik.

Kuraih buket bunga yang diletakkan dimeja rias. Berjalan sedikit tertatih karena tengah hamil tua, ku dekati boruto.
"Jangan cemas, boruto. Semuanya pasti berjalan lancar." ku sodorkan buket bunga itu pada boruto.

"Apa aku harus membawa ini, touchan?" tanya boruto sembari meraih buket bunga tersebut. Aku mengangguk,
"Kau harus membawanya."
Sasuke masuk kedalam menghampiri kami. Mengulurkan tangan, ia berucap, "ayo, jangan biarkan calon suamimu menunggu lebih lama lagi"

Boruto menatapku disambut anggukan dariku. Perlahan boruto menggerakkan tangannya meraih uluran sasuke. Merekapun berjalan meninggalkan ruang tunggu. Aku ,sarada dan himawari mengikuti dari belakang. Diam - diam senyuman terkembang dibibir ini, menyaksikan kedekatan boruto dan sasuke.

Siapa sangka, laki - laki yang dulunya dimusuhi oleh anakku sendiri, kini malah menjadi pendamping dirinya menuju altar pernikahan. Mengantarkan dirinya pada calon suaminya yang menunggu di altar bersama pendeta.

Aku tiba lebih dulu di taman belakang kediaman uchiha yang telah dihias sedemikian rupa. Sasuke dan boruto akan muncul beberapa menit lagi.
"Naru, sini" kushina-kaachan dan mikoto-kaachan melambaikan tangannya, membuat gestur memanggil.

Aku mendudukan diri di antara kushina-kaachan dan mikoto-kaachan. Posisi kami berada di paling depan.
Suara musik mengalun lembut, pintu di belakang kursi tamu undangan perbuka, menampilkan boruto dalam balutan tuxedo putih, salah satu tangannya menggenggam rangkaian bunga yang begitu indah, tangannya yang lain memeluk lengan sasuke.

Keduanya berjalan berdampingan menuju ke altar, melewati kami yang menyaksikan janji suci yang akan segera terucap. Tiba di depan altar, boruto meraih tangan mitsuki yang terulur. Keduanya menghadap pada pendeta, sementara sasuke menghampiriku.

"Kalau saja ini bukan upacara pernikahan mereka. Sudah sejak tadi kulemparkan sepatuku" gerutu sasuke saat mitsuki dan boruto berciuman. Aku terkekeh,
"Sudahlah suke, sekarang mitsuki sudah jadi suaminya. Jadi wajar jika mereka berciuman" komentarku dan di balas helaan napas oleh sasuke.

"Padahal belum lama ini, akulah yang berdiri disana menunggumu. Tapi sekarang, aku malah menyaksikan anakku menikah" aku mengangguk membalas perkataan sasuke.
Aku sendiri tidak menyangka, pernikahan keduaku berdekatan dengan pernikahan anakku sendiri. Dan nanti, bayiku dan cucuku akan lahir di waktu yang cukup dekat, hanya berjarak beberapa bulan saja.

Rumah kami pasti akan sangat ramai. Mengingat akan ada dua bayi nanti. Aku jadi tidak sabar menunggu hari itu tiba.
"Kenapa kau senyam senyum sendiri, hn?" aku tersentak saat merasakan hembusan napas sasuke di telingaku.

Ditambah sebelah tangannya yang melingkari pinggangku.
"H-hei, i-ini di depan umum teme" bisikku saat sasuke mulai menjilati cuping telingaku.
"Hn" aku cemberut mendapati sasuke yang mengabaikan protesanku.

anakku dan hidup barunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang