"Sini, biarku lihat."
"Tidak mau. Kau pasti akan membuatnya semakin sakit."
"Aku banyak mengalami hal sepertimu waktu di kelas menari. Jadi, aku tahu cara menghilangkan rasa sakitnya."
"Tidak, jimin."
"Cepat pegangi dia, jungkook."
"Arggghhhhhhhh!!!!"
.
.
.
.
."Anakmu cengeng sekali."
"Cengeng-cengeng begitu, dia sudah berhasil membobol anakmu dengan hanya sekali percobaan."
"Ya, kalau itu memang dia~ Bagaimana kalau ternyata itu adalah anaknya jungkook."
"Anaknya jungkook ataupun anaknya taehyung tidak ada bedanya, junmyeon. Tetap saja bayi itu akan jadi cucuku kan."
"Jadi sekarang kau percaya kalau anakmu yang sudah menghamili anakku ?"
"Tinggal bersama dengan jimin, walau hanya sebentar, aku jadi mengenalnya dengan baik. Ya... Kalaupun nanti bukan anakku yang adalah ayah biologisnya.. Bagiku tidak masalah.."
"Jiyong, kau adalah ibunya jimin juga sekarang. Bisakah kau tanya pada jimin siapa-"
"Tidak, junmyeon."
"Tapi kita harus tahu siapa yang sudah berbuat jahat pada jimin."
"Itu sudah tidak penting lagi bagiku. Biarkan saja semuanya berjalan seperti ini.."
"Semuanya berjalan seperti popcorn yang sudah habis diwadah ini, bu. Kita sudah menonton mereka dari tadi, tapi kemajuannya sangat kecil sekali ~ "
"Tumben sekali kau berkomentar pan-"
"Kau benar, yoongi ~ dari tadi aku hanya melihat jimin yang berteriak-teriak pada tae-tae dan kookie ~~ benar-benar tidak ada halus-halusnya~~~"
"Ck. Bisakah kau suruh salah satu dari anakmu itu untuk mengambilkan cemilan lain dan bukannya hanya berkomentar ~"
"Baiklah, calon ibu mertua ~ seokjinnie akan memasakan sesuatu~~"
'Hn.. Calon ibu mertua -_-'
.
.
.
.
."Jimin, kenapa kau galak sekali. Kau kan bisa melakukannya pelan-pelan."
"Kalau pelan-pelan nanti tidak akan sembuh."
"Tetap saja, tadi waktu taehyung berteriak kupikir kau sedang berusaha membunuhnya."
"Kau lihat sendiri dia masih hidup dan bisa menangis seperti anak kecil begitu."
Jungkook melihat lagi taehyung yang masih mengeluarkan air matanya sambil sesekali menyuapkan makanan kedalam mulutnya.
"Kau tahu saudara kembarmu itu aneh sekali. Dia masih saja bisa makan sementara kakinya jelas-jelas semakin membengkak."
"Tapi kau kan bilang nanti akan mengempes dengan air dingin."
"Ya makanya cepat bawa baskom itu, kau tidak kasihan melihatnya meringis terus."
"Iya iya , kau cerewet sekali~ yeobo~~"
'Yeobo -_-'
.
.
.
.
."Hm.. Kalau seperti ini terus, lebih baik kita benar-benar lepaskan saja mereka untuk hidup mandiri."
"Kau ini kenapa, jiyong?"
"Mereka sama sekali tidak melakukan apapun."
"Memangnya kau ingin mereka berbuat apa?"
"Hm... Apa saja yang lebih menarik daripada hanya menghabiskan makan siang dengan saling melempar tatapan yang sangat kontras sekali.. Humph.. Kedua anakku menatap anakku dengan penuh cinta, tapi dia malah memincingkan matanya yang hanya segaris itu sebagai timbal balik.. Akan seperti apa cucuku jika lahir nanti kalau ibunya sendiri membenci ayah-"

KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Lalat
FanfictionJimin adalah alat untuk namjoon dan hoseok supaya bisa mendekati seokjin dan yoongi. Begitupun seokjin dan yoongi yang menjadikan si kembar tapi beda rupa (taehyung dan jungkook) sebagai alasan untuk bisa pergi berkencan dengan namjoon dan hoseok. k...