DikaxAyuna focused;
Warn! Local-au; campus-au; fluff;
Lemonhugs, 2017©
• •
Different Path : Second gift, red velvet for you
Normal pov
Ayuna terkejut ketika melihat kakak kandungnya berada di dalam mobil. Bukannya Bang Joshua? Kenapa malah Bang Marcel?
Padahal ketika Ayuna meminta kakaknya untuk mengantarnya, dia jelas menolak. Menyebalkan sekali memang Marcello Siahaan ini. Untuk apa juga dia pulang? Pasti ingin tambahan uang jajan dari papa, pikir Ayuna.
peduli setan lah siapa yang jemput. Intinya aku harus cepat ke gereja dan pulang, terus minum minuman dari Dika ini. Ucap Ayuna dalam hati.
"Oi, Ayuna! Kenapa kau ini? Stres kah? Kenapa kau peluk terus botol itu? Senyum-senyum pula? Macam orang bodoh kau."
Dipanggil 'bodoh', Ayuna menghentikan kegiatannya memeluk botol dan menatap sengit kakaknya.
"Bukan urusan kau, Bang." Ucapnya galak.
"Aih, pintar sekali adikku ini bicara," Marcel berdecak. "Coba kenalkan dulu ke abang pacar kau itu. Itu dari pacar kau 'kan?"
Mata Ayuna langsung membola. Spontan Ayuna berteriak membela diri. "Bu-bukanlah! Abang ini sok tau. Urusi sana hidup kau sendiri jangan urus hidup orang lain." Cerca Ayuna.
"Orang lain? Kau itu adikku, Ayuna. Aihh."
"Ya terserah," Ayuna meniup-niup poninya. "Oh iya bang, kenapa kau yang jemput? Tadi malam kau bilang sibuk. Kau kemanakan Bang Joshua? Dia ke gereja dengan siapa?"
Marcel langsung berdecak tak suka. Kenapa Ayuna terlihat lebih suka sepupunya dibandingkan dengan kakak kandungnya sendiri? Marcel datang jauh-jauh dari Medan ingin melihat keadaan adik semata wayang. Spesial hanya ingin church-date dengan adik kesayangannya. Tapi apa? Ayuna bethany malah mencampakkannya.
"Kenapa kau tanya begitu? Kau tak suka abang jemput? Aih kau ini. Shua sudah pergi duluan. Dia 'kan penguasa alkitab, jadi tadi dia disuruh papa merangkum materi untuk gereja hari ini hahaha!"
"Astaga abang. Kau takut disuruh papa pelajari alkitab, eh?"
Marcel hanya tertawa kecil mendengar penuturan adiknya. "Yang kutahu cuma cara main sepak bola yang benar, Dik Ayuna hehe."
Ayuna menggeleng melihat perilaku kakaknya. Kakaknya itu memang hanya tahu sepak bola. Ck.
• •
Ayuna pov
Setelah selesai church-date dengan abang, aku langsung masuk ke kamarku. Aku mengeluarkan seluruh isi di dalam tasku seperti ponsel, alkitab dan juga minuman dari Dika.
Setelah mengecek beberapa pesan tak penting (tidak ada satupun pesan dari Dika), aku langsung bergegas ke dapur untuk menaruh minuman itu ke kulkas. Saat aku ke dapur, aku menemukan mama sedang berkutat dengan tepung dan gula.
"Mama mau buat kue?" Tanyaku setibanya di dekat mama.
"Oh, Yuna sudah pulang? Mama lagi buat kue red velvet? Mama dapet resepnya dari tante Sitohang."
Aku hanya ber-oh ria. Lalu berangsur pergi ketika selesai dari kulkas. Namun, baru lima langkah aku berlalu dari dapur, aku membalikkan badanku menuju ke dapur mendekati mamaku.
"Mama... Yuna bantu buat kue ya?"
Spontan mamaku menggernyitkan dahinya keheranan. "Tumben mau bantu mama membuat kue kau, nak?" Aku menunjukkan senyum malu-malu ketika mama keheranan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Different Path; Dokyeom x Yuju
Storie brevi"Kau menggenggam tasbih, sementara aku menggenggam rosarioku. Bisakah kita bersama meskipun kita memanggil nama Tuhan yang berbeda??" Lemonhugs, 2017© Highest rank #1 in svtgf