( 17 )

56 6 7
                                    

Dan ternyata guru yang datang adalah bu lia dan sudah kuduga dia datang bersama devie.. Wanita yang sudah berhasil membuat aku penasaran akan dirinya

"Harap tenang anak-anak ibu datang bersama murid baru dan dia akan berada dikelas ini" ucap bu lia berusaha menjelaskan

"Silahkan perkenalkan diri kamu pada mereka" lanjut bu lia kemudian

"Perkenalkan namaku claudia cassandra devie Kalian bisa memanggilku devie.. Mohon bantuannya" ucapnya sambil tersenyum dan langsung membuat jantungku tak karuan karena senyum nya itu

"Baiklah devie.. Kamu bisa duduk dibangku yang kosong"

Dan akupun melirik bangku disampingku dan bangku yang dimaksud oleh bu lia adalah bangku disebelahku

Dia mulai berjalan menuju ke bangkuku dan saat sudah sampai dia langsung duduk disampingku entah mengapa aku jadi salah tingkah

"Baiklah.. Sambil menunggu bel kalian boleh berkenalan dengan devie ibu pergi dulu"

"Iya bu" ucap kamu serempak

Tak lama setelah bu lia pergi hampir semua siswa dikelasku langsung mengerubungi bangkuku oh tidak maksudku bangku devie

"Hay dev namaku joe"

"Dev.. Aku herman"

"Senang bertemu denganmu dev kenalkan aku Marisa"

"Oh senang bertemu dengan kalian semua" ucapnya sambil tersenyum lagi

"Apa kalian bisa pergi!!" ucapku ketus pada mereka

"Kau ini kenapa sih dim.. Kami kan ingin berkenalan dengan devie" ucap joe padaku

"Tapi kalian menggangguku.. Aku mohon kalian pergi"

"Huh.. Kau mengganggu saja" ucap Marisa padaku

Mereka pun akhirnya pergi dari bangkuku dan aku mendengar orang disebelah ku sedang terkekeh

"Kenapa?? Apa ada yang lucu??"

"Ternyata perilaku mu yang asli seperti ini ya"

"Ah.. Oh bukan aku tidak--" dia memotong ucapanku

"Aku sudah tau sikapmu jika disekolah"

"Ha?? Oh begitukah aku rasa sama saja"

"Bu lia bilang kau tidak pernah peduli dengan lingkungan sekitar.. Aku sempat tak percaya tapi ternyata itu benar"

"Apa sikapku tadi membuatmu takut??"

"Apa?? Takut?? Untuk apa aku takut lagipula aku yakin kau tidak akan mau menyerang wanita"

"Begitukah??"

Dia hanya mengangguk sambil tersenyum lagi lagi jantungku hampir keluar dari tempatnya karena senyumannya

"Berhentilah tersenyum"

"Ha?? Kenapa??"

"It-itu hm.. Tidak lupakan saja"

"Kau ini memang aneh"

Tak lama kemudian bel pun berbunyi dan pelajaran pun dimulai

=================

Bel pun berbunyi dan pertanda jam istirahat dan akupun mengajak devie ke kantin

"Apa kau mau ke kantin??"

You And ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang