( 21 )

40 5 22
                                    

"Dimas!!" teriak wanita itu lalu segera berlari ke arah kami

"Oh.. Yanti ada apa yan??"

Wanita itu melirikku sebentar lalu kembali menatap dimas

"Sopo wanita ini mas??"

"Oh dia devie.. Cucu eyang darto"

"Oh.. Eh iya nanti malam kita jadi ya belajar barengnya??"

"Oh iya yan jadi kok kamu tenang aja aku pasti dateng kok nanti"

"Yaudah aku duluan ya mas.. Mari"

Aku hanya diam entah mengapa aku tidak suka dengan wanita bernama yanti itu.. Dia orangnya terlalu caper tapi biasanya kalau wanita caper ke laki-laki itu tandanya ada sesuatu

"Eh dev.. Ayo naik keburu tutup nanti tokonya" dimas kembali membuyarkan lamunanku

"Oh iy.. Iya"

Akupun segera naik dan dimaspun mengayuh sepedanya aku sedikit kasihan padanya karena harus membonceng wanita berat sepertiku

"Dim.. Kamu gak capek??"

"Nggak tuh"

"O"

"Kamu itu sebenarnya kenapa sih kok seharian ini ngelamun terus??"

"Gak papa lagi banyak pikiran aja"

"Eh iya aku mau minta pendapat sama kamu???"

"Pendapat apa??"

"Yanti itu menurut kamu cantik gak??"

"Ha?!?! Apa??"

"Kenapa kamu kaget gitu??"

"Ng-nggak papa"

"Ih kamu cemburu ya??"

"Hahahaha... Mimpi aja terus nggak mungkin lah aku cemburu"

"Haha bercanda kok.. Lagipula yanti itu udah aku anggep seperti adik aku sendiri"

"Tapi kalau dia nggak nganggep kamu kakak gimana??"

"Maksud kamu??"

"Ya.. Kalau misalnya dia suka sama kamu gimana?? Aduh!!" dimas tiba-tiba mengerem

"Oh maaf.. Kita udah sampai"

Akupun segera turun dari sepeda dan hendak segera masuk ke toko es krim tapi tiba-tiba dimas menahan tanganku dan akupun menoleh

"Kenapa??"

"Gimana kalau aku gak cinta sama yanti... Tapi cintanya sama kamu??"

"Ha?!?!" aku terkejut sangat terkejut
"Hahahahaha udahlah dim gak usah bercanda mending kita beli eskrim" lanjutku lagi

"Oh iya... Lupakan saja anggap saja aku tidak pernah mengatakan itu"

"Baiklah.." ucapku sambil tersenyum

Dimas langsung menarik ku kedalam toko itu dan disana kita membeli banyak sekali es krim sebenarnya bukan kami yang membeli banyak tapi aku.. Dimas hanya membeli satu sedangkan aku lima hehe..

Kami memakan es krimnya tidak di tokonya melainkan disalah satu bangku ditaman kota itu

"Memangnya kamu abis makan es krim sebanyak itu??"

"Jelas abis dong.. Eh iya besok aku ganti ya uang kamu"

"Hahahaha.."

Setelah tertawa dimas langsung mendekatkan wajahnya ke wajahku dan..

You And ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang