Grrr

2.2K 89 13
                                    

Song Minho 🖤  Kim Jisoo
MinSoo

••

"Hentikan itu!" kesal Jisoo kepada pemuda yang sedari tadi menganggu konsentrasi belajarnya dengan memain-mainkan rambut Jisoo.

Mino, pemuda tampan yang sedikit freak itu, menghentikan permainannya. "Ayolah berhenti belajar, ini sudah jam istirahat. Lo ga capek, apa?"

"Gue masih mau belajar, jadi berhenti menggangu." Jisoo menendang kursi Mino, mengakibatkan pemuda itu terjatuh.

Mino bangkit, membereskan bangkunya seperti semula, kemudian beranjak keluar dari kelas tanpa mengatakan sepatah kata lagi kepada Jisoo.

"Kenapa ga dari tadi sih?!"

Jisoo kembali berkutat dengan tugasnya, kali ini dengan musik dari boygroup Stray Kids yang menemaninya, bukan lagi kekasih pengganggunya itu.

Sangking fokusnya, Jisoo tidak menyadari bahwa 'si penganggu' tadi sudah kembali duduk di sampingnya.

Mino meletakkan lima bungkus roti dan sebotol minuman berasa diatas buku-buku Jisoo.

Jisoo menoleh. "Singkirin dulu, gue masih menghafal nih."

"Makan dulu," kata Mino sembari membuka salah satu bungkus roti. Mino lalu menyuapkan secara paksa ke mulut gadisnya yang sedari tadi menolak itu. "ini supaya otak lo lancar."

Mino kemudian menyodorkan minuman, bukannya di minum, Jisoo malah memukul kepala Mino dengan botol itu. "Kalau gitu, harusnya lo yang makan, kan di sini yang goblok itu Song Mino," omelnya.

Mino merebut minuman itu, karena sudah tidak tahan dipukul, dia membuka tutupnya kemudian kembali menyodorkannya kepada Jisoo.

Kali ini Mino bersikap tenang, dia mengambil posisi tidur hanya saja dia tetap terjaga dan terus memperhatikan Jisoo yang sedang menikmati santapannya.

"Jisoo, lo kalo waras, cantiknya nambah lho."

Gadis yang diajak ngomong menghiraukannya. Sepertinya dia sangat menikmati santapannya, makanya tidak meladeni Mino.

Setelah semua makanannya habis, Jisoo mengumpulkan semua sampah tadi lalu memberikannya pada Mino. "Buang nih, sekalian balik sana!"

Melihat Jisoo hendak kembali melanjutkan pembelajarannya, Mino mengambil buku gadis itu kemudian berlari keluar kelas.

"SONG MINO!" teriak Jisoo sambil berlari mengejar pemuda gilanya.

Jisoo terus berlari, hingga akhirnya dia terjatuh karena tidak memperhatikan jalannya.

Mino yang melihat itu tertawa terbahak-bahak, dia tidak ada niat membantu sampai dia sadar bahwa Jisoo tetap diam, jadilah dia mendekat ke arah gadis itu.

Mino berjongkok, kemudian menyodorkan buku yang diambilnya tadi. Dia sudah bersiap menerima amukan dari Jisoo, tapi gadis itu tetap diam, bahkan tidak mau mengambil bukunya.

"Jisoo?"

'plak' tamparan kelas melayang ke wajah Mino berbarengan dengan suara tawa milik Jisoo. Mino bahkan sampai terjatuh karena tamparan itu.

Oh, jangan lupakan berbagai pasang mata yang dari tadi memperhatikan pasangan itu. Memang hal ini sudah tidak mengejutkan lagi, karena kejadian seperti ini hampir setiap hari terjadi. Tiada pertengkaran yang lebih seru di tonton dibandingkan pertengkaran dari pasangan Minsoo ini dan yang membuatnya lebih menyenangkan adalah pihak pria yang ditakuti seluruh siswa di sekolah ini selalu saja kalah dari kekasihnya, si juara umum sekolah.

•••

Mino datang ke kelas Jisoo, pada saat jam pelajaran sedang berlangsung, meletakkan sebuket bunga ke meja juara umum sekolahnya itu. Untungnya saat ini sedang freeless, jadi Mino aman dari usiran guru. Tapi jika pun ada guru, pasti Mino tetap melakukan hal ini, memangnya sejak kapan seorang Mino takut dengan seorang guru, yang terjadi malah sebaliknya.

Gadis yang di beri bunga, bukannya senang, malah langsung membuang bunga itu, sepertinya tidak ada 5 detik bunga itu berada di mejanya.

"Mau lo apa? Langsung ngomong aja, ngga usah ngerusuh di sini. Gue mau belajar!"

"Pacar,"

Jisoo tersenyum sinis. "Terus?"

Mino mengambil kembali bunganya yang jatuh tadi, menyodorkan kembali ke gadis di hadapannya. "Gue mau lo jadi pacar gue,"

Jangan berfikir saat ini suasana kelas menjadi ricuh, yang terjadi malah sebaliknya, kelas ini sunyi senyap sejak pertama kali Mino melangkahkan kakinya memasuki kelas ini. Tidak ada yang berani bersuara, mereka takut diamuk Mino, bahkan Jinyoung—si ketua kelas— tidak berani mengusir Mino yang sembarangan masuk.

"Gue ENGGA mau."

Mino terkekeh. "Wah menarik, apa alasan lo nolak gue?

Kali ini Jisoo tertawa terbahak-bahak, cantik sekali, mungkin ini juga pertama kalinya teman sekelasnya melihatnya tertawa seperti itu.

"Lo mau denger?" tanyanya yang dibalas anggukan kecil oleh Mino.

"Lo ngga pantas banget buat gue. Dari segi otak lo itu jauhhh banget di bawah gue. Terus, dari segi penampilan, lo pernah ngaca ngga sih? Tampang pas-pasan kaya lo berani banget nunjukinnya ke gue. Terus, dari se—" ucapan Jisoo terhenti karena Mino, pemuda itu memasukkan kertas ke mulut Jisoo, kemudian dia beranjak pergi dari kelas itu.

"Mino!" Si empunya nama menghentikan langkahnya. "itu anting lo kalau bosan jangan dibuang ya, kasih ke gue aja, style gue banget tuh!"

Bagaimana mereka bisa berpacaran masih menimbulkan tanda tanya besar bagi seluruh penghuni sekolah ini.

•••

Karena gatau mau buat judulnya apa, dan kebetulan aku lagi dengerin lagu skz yang grrr,  jadi tercipta lah ide untuk menjadikan grrr sebagai judul. Padahal ga ada hubungannya sama sekali😪


Story of My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang