Hujan Mempertemukan kita
Sesampainya dirumah aku hanya terdiam merenung memikirkan kejadian tadi di sekolah.
"apa sebenarnya yang terjadi terhadap perasaanku? Ini aneh, ini benar-benar misterius. Gila. Sumpah, ini benar-benar gila. Zahra yang selalu ceria dan cuek sama hal apapun tapi sekarang, Zahra menjadi cewek yang bungkam akan semua hal...".
Kebingungan terus menghantui. Malam pun mulai larut dan waktunya untuk ku beristirahat. waktu menunjukan pukul 00:00. Aku sulit untuk tidur nyenyak. Balik kanan, balik kiri, terlentang, duduk dan tidur lagi.
Bayangan Man tidak bisa hilang dari fikiranku. Hingga menjelang subuh,aku pun sholat untuk menenangkan hatiku. Dan aku terlelap tidur sebentar, hingga alarm pun berbunyi seraya menunjukan pukul 06:30.
"Lagi-lagi aku kesiangan gara-gara kepikiran hal gak jelas itu".
Aku pun langsung berangkat tanpa sarapan apapun, dan untungnya aku punya ibu yang sangat menyayangiku yang selalu mengerti dengan keadaanku. Ibu pun tak lupa membawakan bekal untuk ku.
Sesampainya disekolah, lagi-lagi pintu gerbang parkir pun sudah ditutup. Terpaksa dengan rasa malu dan berat aku memarkirkan sepedaku ditengah lapangan. Entah kenapa saat itu pandangan anak-anak mengarah kepadaku.
"Hai, kesiangan juga ya?". Tiba-tiba Man Menyapa dari samping.
"hehe iyya nih". Jawabku dengan nada malu.
"Udah nyantai aja, nggak bakalan di hukum kok". Dia melihatku gemetar dan pucat seolah-olah aku melihat hantu.
"haa nggak kok aku udah biasa telat".
Iya aku memang sudah biasa datang terlambat dan memarkirkan sepeda ditengah lapangan. Tapi, sejak kedatangan dia di hidupku semuanya terasa berubah. Aku hidup seakan-akan bukan sebagai diriku sendiri. Entah ada apa denganku.
"Masak sih? terus kenapa pucat gitu?. Eh iya, nanti pulang sekolah ada waktu nggak?"
"Memangnya kenapa?".
"nggak papa sih,Cuman mau ngajak kamu jalan aja. Bisa nggak? bisa dong please, yah yah...?".
"iya bisa kok".
"Yess, oke nanti ketemu di gerbang depan ya".
Lagi-lagi sikapnya membuatku tidak tenang. Aku pun pergi menuju kelas yang penuh dengan keramaian. Aku pun duduk tanpa mengatakan sepatah katapun.
"Zah, tumben banget kamu kalem anyem kayak gini? kesambet setan apaan?". Ujar dedek teman sebangku
"ih, udah deh diem. berisik tau nggak...". Jawabku dengan sedikit kesal.
Guru pun datang...
Hampir seharian di sekolah. Akhirnya, bel pulang sekolah pun berbunyi. Hatiku semakin tidak tenang. Entah apa nanti yang akan aku lakukan dengan nya diluar sana. Aku berjalan dengan sangat pelannya sambil memikirkan hal yang tidak jelas. tiba-tiba..."Zah, Kok lama banget sih. ayok nanti keburu sore". Ujar Man.
"Eh iya maaf hehe...".
Kami pun mulai menuju tempat yang sudah Man rencanakan. Sup buah, itulah tempat yang sudah ia sediakan. Dan lagi-lagi jantung ku tak pernah berhenti berdeguk gencang saat di dekatnya. kami duduk bersebelahan di bawah payung besar untuk menghindari panas dan hujan(ala-ala pantai gitu tempat duduknya).
Seperti biasa, dia selalu mengawali pembicaraan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Akhirnya ku menemukanmu
RomanceProses mencari cinta sejati itu tidak semudah dengan kamu mengatakan Tidak. Namun percayalah ketika cinta sejati kau dapatkan, Masalah sebesar apapun akan mampu kau hadapi bersama. Ini menceritakan tentang proses seseorang menemukan Cinta sejatinya