Promise
Rindu,
Tidak sembarang orang bisa merasakannya.
Tidak sembarang orang bisa memilikinya.
Dan tidak sembarang orang mudah Mengungkapkannya.
Aku, Mengucapkan kata rindu merupakan hal tersulit untuk ku. Sedikit malu dan gengsi. Rindu menurutku sebuah kata yang lebih berat daripada kata Cinta.
Rindu itu indah, Rindu itu berkesan, Rindu itu membahagiakan, tetapi rindu terkadang juga menyakitkan.Hari demi hari kami lalui hubungan kami dengan nyaman dan tenang. Kebahagiaan selalu kami rasakan. Saling melengkapi kekurangan satu sama lain. Seharian penuh aku dirumah, berdiam diri dikamar dan membantu mama memasak di dapur. Sore itu tanpa sengaja ku mendenger.
"Iya Assalamualaikum mas, Ada apa?". Tiba-tiba saja ada seseorang menelepon mamaku.
"Laki-laki yang ingin melamar zahra? Siapa mas? Oh rendra anaknya pak Riko itu ta? Mau kesini Minggu depan? Iya iya mas, nanti mas tinggal kabarin saya aja gimana-gimananya"
Ditengah Kedamaian hubunganku dengan Man, tiba-tiba saja terdengar pembicaraan yang tidak enak dari mama.
Akupun duduk memainkan gadget di kamar, dan berpura-pura tidak tahu dengan apa yang tadi mama bicarakan dengan pama. Tak lama kemudian mama masuk ke kamar mendekatiku. Seakan ada hal penting yang ingin ia bicarakan.
"Nak, belum tidur?"
"Belum ma, kenapa? kok kayak ada yang ingin dibicarakan?". Tanyaku sedikit curiga
"Kemarin pamanmu kesini dan membicarakan hal serius sama mama. Ada seorang laki-laki yang ingin melamarmu".
"(aku terdiam,tanpa sepatah kata apapun. Air mata tidak kuat untuk ku teteskan)".
"Nak, kok diam?. Mama rasa tidak masalahkan, jika laki-laki itu berniat baik sama kamu. Lagi pula dia laki-laki baik, sudah punya pekerjaan,Bahkan punya usaha sendiri. Nanti tinggal tunggu kabar aja, katanya dia mau main kesini. Yasudah, mama hanya ingin mengatakan hal itu saja. Sana tidur, sudah malam". Mama pun pergi setelah mencium keningku
Malam itu, adalah malam kehancuranku. Aku benar-benar rapuh. Apa yang harus ku katakan kepada Man tentang hal ini. Kami hendak merencanakan hubungan kami ke jenjang yang lebih serius. Tapi, Bagaimana caraku mengatakan kepada mama. Kami masih duduk di Bangku SMA, Mustahil rasanya jika aku mengatakan hal itu. Karena mama lebih menyukaa laki-laki yang mandiri dan tidak pengangguran.
Hatiku tidak tenang. Aku sudah terlanjur mencintai Man. Cintaku semakin dalam. Rasa takutku untuk jauh dan berpisah darinya semakin besar. Untuk menenangkan perasaanku, aku langsung menelpon Man.
tut...tutt...tut..(suara panggilang masuk)
"Hallo sayang... cie tumben nelfon duluan. Lagi kangen banget ya...???"
Aku terdiam, bagaimana mungkin aku bisa mengatakan semuanya. Setelah mendengar ucapan bahagianya dengan hubungan ini.
"Sayang... kok diem?".
"Mas...(nadaku tersendak-sendak)".
"Sayang, kamu nangis? kenapa? ada apa? Cerita ke aku kalau ada masalah". Jawabnya dengan khawatir
"Mas, Mamaku ingin menjodokan aku dengan orang lain". Aku menahan tangisku, tapi tetesan air mata tidak berhenti mengalir
"Apa? Sama siapa? kenapa? jika kamu dijodohkan, lalu bagaimana dengan hubungan kita?" Sahutnya dengan hati yang tertusuk rajam begitu dalam

KAMU SEDANG MEMBACA
Akhirnya ku menemukanmu
RomanceProses mencari cinta sejati itu tidak semudah dengan kamu mengatakan Tidak. Namun percayalah ketika cinta sejati kau dapatkan, Masalah sebesar apapun akan mampu kau hadapi bersama. Ini menceritakan tentang proses seseorang menemukan Cinta sejatinya