Cintamu Membunuhku
Panas terik matahari, benar-benar membakar kulitku. Seperti biasa aku duduk di depan kipas angin untuk meredakan panas ditubuhku. Begitu juga dengan hubungan kami, Masalah demi masalahpun telah kami lewati.
Itulah cinta, Saling berjuang baik dalam suka maupun duka. Harus siap terluka dalam rasa sakit apapun. Banyak hal yang harus kau rasakan untuk meraih cinta sejati. Tidak cukup hanya duduk manis dengannya dan bermesraan, karena sesungguhnya cinta itu lebih pada perjuangan. Bagaimana cara seseorang bisa bertahan dalam keadaan apapun. Karena mempertahankan jauh lebih sulit daripada membangun.Kegiatan sekolah masih terus berjalan.
Hari kamis, hendak pulang sekolah. Aku menemui Man untuk meminjam Flashdisk dan laptop.
"Hanif, boleh minta tolong panggilkan Man?". Aku menghampiri ia ke kelasnya. Dan meminta tolong hanif teman kelasnya untuk memanggilkan Man.
"Ada apa? tumben banget kesini? Kangen ya?". Mulai rayuannya.
"Ih bete' anak ini nih. Aku cuman mau minjem flashdisk sama laptop mas, boleh? sehari aja. Tugas sudah numpuk nih".
"Yee, kalau lagi ada maunya aja baik(dia bergegas mengambil laptop dan flashdisknya di dalam tasnya). Nih, Awas jangan sampai rusak lo ya..."
"Hehe... yaudah gak jadi, wajahnya kayak gak ikhlas gitu".
"Lah, kok baper sih... kan aku cuman bercanda sayang. Lagian ini laptop kalau gak di pakek kamu mau di pakek siapa juga? sudah pegang aja dulu, nanti kalau aku butuh,aku ambil".
"Ciee baik banget. Makasih ya Mas, yasudah aku pulang duluan ya... I love you".
"I Love you to. Hati-hati ya".
Tugas mulai menumpuk, Pengumpulan tugaspun tinggal menghitung hari.
Hampir semalaman aku mengerjakan tugas. Dan akhirnya tugaskupun selesai. Akupun memasukan flashdisk untuk menyimpan file yang akan ku setorkan ke guru mapel besok pagi. Sedikit merefresh otak, aku berniat ingin menonton film dan mengotak-atik isi flashdisknya Man.
Tiba-tiba saja aku menemukan video ulang tahunnya saat waktu di perumahan. Kebetulan aku ingin tahu, bagaimana cara temannya merayakan ulang tahunnya.
Selang beberapa menit aku mempercepat videonya. di pertengahan pemutara video, tiba-tiba saja aku tercengang Melihat wajah perempuan yang terlihat tidak asing di mataku. Iya, perempuan itu adalah masa lalunya Man. Tapi bagaimana mungkin? Bahkan dia hanya mengatakan, bahwa yang merayakan ulang tahunnya hanyalah teman-temannya saja."Dia? Bagaimana mungkin dia tidak menceritakan kehadirannya waktu itu. Kenapa mereka semua menyembunyikan hal ini? mereka menutupi hal ini selama berbulan-bulan. Bahkan Man. Mengapa ia tidak berkata jujur kepadaku? apakah ini yang dikatakan Cinta? apakah ini namanya sayang?(Ku berbicara sendiri dan menangis). Foto saat dia memberikan kue disaat tubuhmu terikat di batang pohon, foto saat dia memberi kado untukmu, foto saat kamu membuka kado darinya, foto saat kau mengejarnya. Romantis, benar-benar sangan romantis. Munafik, semua cintamu munafik. Kamu berbohong mas(menangis seorang diri). Andai kamu tahu, mengetahui hal ini membuatku semakin berkecil hati untuk terus mencintaimu. Video ini menyadarkanku betapa bodohnya aku yang waktu itu datang begitu saja kerumahmu, bahkan memberi kadopun tidak".
Semalaman ku habiskan waktuku menangis menatap fotonya dengan perempuan itu. Kemesraan masih terlihat di antara mereka. Bukan perempuan itu yang membuatku menangis,tapi kebohongannya yang membuat hatiku hancur. Malam itu Man sedang pergi untuk berlatih pencak di rumah kakeknya.
Jam 00:00 WIB. Man menelfonku, dan akupun mengangkatnya."Sudah puas membohongiku selama 5 bulan ini? Kamu bahagia dengan berbohong kepadaku? ini yang namanya cinta? Munafik. Mana janjimu yang selalu ada untukku. Aku pikir kamu adalah laki-laki yang sangat baik, tapi ternyata kamu tidak lebih dari lelaki dipinggiran jalan sana. Kamu tahu, hatiku hancur mas, Aku sakit".(ucapku menangis dan memukul dada)
"Sayang, apa maksud dari semua ucapanmu? aku benar-benar tida mengerti. Tolong jelaskan! ".
"Ow, gak ngerti? terus apa maksud dari semua foto di perumahan itu? dia datangkan untuk merayakan bersamamu? Kenapa kamu harus Berbohong mas?(Nada suaraku semakin tinggi)"
"Sayang, sayang... Aku Minta maaf sedalam-dalam hatiku. Aku tidak...."
Ucapan Manpun aku hentikan secara mendadak.
"Sudah cukup mas, aku tidak butuh penjelasanmu. Seharusnya aku sadar siapa aku yang berani-beraninya masuk dalam kehidupan kalian berdua. Bukankah tepat saat kamu mengungkapkan perasaanmu kepadaku, kamu baru saja putus dari perempuan itu? Ini semua salahku mas. Aku yang terlalu cepat menerimamu, Biarkan aku sendiri" Aku mematikan teleponnya.
2 hari berlalu, aku memang sengaja tidak menemuinya. Bahkan telepon dan smsnya pun aku abaikan. Semakin hari rasa sakitku semakin menjadi-jadi. Dibohongi, itulah yang aku rasakan. Hingga pada akhirnya aku berusaha menghibur diri keluar rumah saat sore hari. Tanpa disengaja, tiba-tiba saja Man juga berada ditempat yang sama dengan yang aku hampiri. Aku berusaha menghindar darinya, namun Man terus mengejarku.
"Zah,tunggu... kita harus bicara....". Teriaknya sambil mengejarku
Hingga pada akhirnya, akupun tidak bisa menghindarinya lagi. Dia langsung menghadang perjalananku dari depan.
"Sayang, kamu kemana aja selama ini? Aku benar-benar merindukanmu. please maafkan aku, jangan hukum aku kayak gini, aku tidak bisa menjauh darimu. Wajahmu?(kedua tangannya memegang Wajahku)kenapa wajahmu pucat seperti ini? Kamu sakit?".
"Iya, aku sakit dan aku sangat sakit. Kamu tahu bagaimana rasanya dibohongi kayak gini? kamu mikir nggak gimana rasanya jadi aku? Siang malam aku merasakan kesakitan ini mas, menangis dan menangis. Tapi hari demi hari aku mulai menyadari. Untuk apa aku menangis dan membuang-buang waktuku demi laki2 yang hanya mempermainkan ku. Sudah aku tidak ingin bicara sama kamu(aku bergegas pergi)".
"Sayang tunggu(Man bergegas mengejarku dan menarik tanganku)Aku benar2 minta maaf, aku sangat menyesali apao yang telah aku lakukan selama ini. Sayang, untuk apa tangisan ini berlarut-larut? Zahra, Bukannya waktu itu aku tidak ingin menceritakan hal itu kepadamu. Hanya saja menurutku itu tidak penting untuk aku ceritakan"...
"Apa? tidak penting? Bagiku itu sangat penting Man. Kamu sudah menjalin hubungan denganku, lalu untuk a..."
tiba-tiba saja jarinya menyentuh bibirku, untuk pertanda bahwa aku harus diam.
"Hey sayang... Aku belum selesai bicara. Dia adalah masa laluku, bukankah aku pernah bilang kalau aku tidak mencintainya. Foto itu, hanya ingin menghargai perasaannya. Zah, saat ini aku adalah milikmu, sampai kapanpun aku adalah milikmu. Aku tidak akan pernah berpaling darimu. Bukankah aku sudah berjanji bahwa aku akan selamanya mencintaimu, sampai kapanpun akan selalu berada didekatmu. Lalu untuk apa kamu mempermasalahkan hal yang sudah berlalu. Jangan nangis lagi ya(Ia pun memberikan kecupan pertamanya di keningku). I Love you. My love isn't this time, buy my love for Now, tomorrow and forever. Jangan nangis lagi ya cantik".
Kecupan Man tiba-tiba saja membuatku bungkam. Emosiku mereda. Meskipun sedikit jealous mengingat foto itu, tapi aku yakin. Man tidak akan pernah menghianatiku. Hal itu, adalah masalah terbesar dalam hubungan ini bagiku. Terlihat jelas, betapa aku sangat tidak rela orang lain memiliki Man selain aku. Memang benar, Cintaku kali ini cinta man adalah yang terkahir dalam hidupku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhirnya ku menemukanmu
RomanceProses mencari cinta sejati itu tidak semudah dengan kamu mengatakan Tidak. Namun percayalah ketika cinta sejati kau dapatkan, Masalah sebesar apapun akan mampu kau hadapi bersama. Ini menceritakan tentang proses seseorang menemukan Cinta sejatinya