Jungkook tengah berhadapan dengan 2 pilihan, menolak atau menerima perjodohan ini. Saat ini, orang tua yeri sedang berada di rumahnya membicarakan tentang perjodohannya.
Mereka berkata, kalau mereka tidak memaksa yeri maupun jungkook untuk menerima ini. Mereka juga bilang, bahwa yeri menyerahkan semua keputusan kepada jungkook, karena bagaimanapun pria mempunyai kedudukan yang kuat kan terhadap perempuan.
Jungkook menghampiri orang tuanya dan orang tua yeri yang sedang asik mengobrol. Ia sejujurnya kaget, mengapa tidak ada yeri seperti dirinya yang hadir saat keluarganya ke rumah yeri?
"Ekhem, permisi"
Orang tuanya dan orang tua yeri seketika berhenti. Mereka menatap jungkook.
"Kenapa sayang?"
"Saya mau ngasih jawaban soal perjodohan ini"
Mereka kaget, bukankah sebelumnya ia menolak dijodohkan? Mengapa ia membicarakan masalah perjodohan ini?
"Saya...... Menerima perjodohan ini, karena sejujurnya saya telah mencintai putri Anda, Om dan tante"
Dan untuk kesekian kalinya mereka kaget. Mencintai? Bahkan mereka melihat, jungkook benci dengan perjodohan ini. Bagaimana bisa ia mencintai yeri?
"Kalian pasti kaget mendengar saya membicarakan ini. Saya jatuh hati kepada putri Anda sejak saya membantunya yang kesusahan membawa buku yang sangat banyak di sekolah"
Jungkook menghela napas sejenak, lalu melanjutkan ceritanya.
"Sejujurnya saya membenci dengan perjodohan ini, saya hanya ingin mendekati juga menikahi yeri dengan cara saya sendiri. Tapi melihat kalian yang sangat antusias dengan perjodohan ini saya rasa, saya harus menerimanya. Karena perjodohan ini bukan semata-mata untuk kebahagiaan kalian, tapi kebahagiaan saya dan juga yeri sendiri"
Dan saat itu juga, ia dipeluk oleh mamahnya yang menangis terharu. Ia bahkan tak tau bagaimana ia bisa berbicara seperti itu. Ia berfikir, mungkin ini sudah menjadi jalannya dan yang ia lakukan adalah hanya menerima dan menjalankannya.
"Maaf sebelumnya, yeri kemana? Kenapa tidak ikut kesini?"
"Yeri di rumah, semalam ia membicarakan ini juga. Dan saya rasa, dia cukup tertekan dengan perjodohan ini. Makanya saya tidak memaksakan kamu untuk menerimanya"
"Om, boleh saya ke rumah om?"
°°°°°
Sekarang ia tengah berdiri di depan rumah yeri. Ia memperhatikan dan menemukan ada intercome.
Segera ia menekan dan tiba-tiba suara yeri muncul,
"Siapa ya?"
Ia bingung harus menjawab apa, jika ia berkata bahwa ia adalah jungkook, apakah yeri akan menerimanya?
"Siapa ya?"
Lagi-lagi ia belum menjawab, hanya terdiam.
"Maaf jika Anda tidak menjawab pertanyaan saya, saya tidak akan membuka pintunya karena saya tidak menerima orang asing"
Beginilah sifat seorang Kim Yeri jika sedang marah? Jungkook diam-diam tersenyum mendengar suara yeri yang merasa kesal.
"Gue Jungkook"
Giliran yeri yang tidak bersuara
°°°°°
Setelah ia menunggu lama di depan pintu, akhirnya yeri mempersilahkannya untuk masuk.
Mereka hanya terdiam di ruang tamu, tak ada tanda-tanda diantara mereka yang memulai pembicaraan, sampai akhirnya...
"Kakak ngapain disini?"
"Saya mau bertemu kamu"
Seketika jantung yeri berdetak dengan cepat dan ia yakin bahwa saat ini pipinya telah semerah tomat.
To be Continue...
Yeay part 4-nya udah selesai, di vote yaaa yg banyak heheheI will post the next chapter, if this chapter have :
Vote 17
Comment 5Thank youuuu 💕💕
©Itsugawife
KAMU SEDANG MEMBACA
N I K A H ✔
FanfictionDijodohin sama kakak kelas? Dan ternyata kakak kelas itu adalah orang yang kamu suka. Jeon jungkook and Kim Yeri's story ©autheurs