Bertemu dirimu adalah bagian hidupku yang paling kusukai. Walau pertemuan kita dalam keadaan tidak baik, aku tetap mengenang itu. Setiap perhatian yang kau berikan padaku, mampu membuatku jatuh cinta. Setiap senyum yang kau ukir, mampu mewarnai hidup kelamku.
Kita sama-sama berasal dari keluarga kurang baik. Bahkan, bisa disebut tidak baik sama sekali. Aku menyesal telah lahir, lalu terbuang. Kemudian, dipungut keluarga serakah ini. Biarlah aku terlahir dari keluarga yang kurang beruntung, tapi kudapatkan kebahagiaan. Kurasa kau mengalami hal yang sama. Kau pasti muak terhadap hidupmu. Kehendakmu amat dipaksakan. Kau memang tak ingin melakukan hal keji itu. Demi kepentingan pribadi, kau rela melakukannya.
Kalau Tuhan mengizinkan, mari kita pergi dari kehidupan ini. Kita menemukan ketenangan bersama karena jauh dari ini semua. Apa kau mau?
Aku mencintaimu. Jika kau mencintai orang lain, lekas katakan padaku. Katakan agar aku tak terlanjur mencintaimu terlalu dalam. Jika kau mencintaiku, jangan katakan, tapi lakukan dengan perbuatan. Aku lebih suka perbuatan nyata dibanding kata manis yang bersaudara dengan omong kosong. Jika kau tidak mencintai siapa pun, cobalah mencintaiku. Takkan ada penyesalan karena aku juga akan memberimu cinta yang lebih besar. Kau mencintai siapa? Jawablah.
~~~
Catatan Author:
°Update seminggu sekali.
°Mohon teramat sangat, yang tidak suka Borusumi, silakan minggat sebelum komen 'Apaan nih pair? Boruto kan sama Sarada? Busuk banget nih fanfik dan bla bla bla'. Diusahakan komennya jangan mencela pasangan favoritku setelah Naruhina. Saya nggak suka. Plis. Saya berharap kalian komen dalam bentuk mendukung.
°Silakan yang berkenan komen dan vote, saya tidak memaksa karena saya sadar wattpad bukan ajang ketenaran untuk mencari view se-abreg.
°Salam author rongsokan.
»03062017«
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] Sanctified
FanfictionHidup di dalam kelam tanpa setitik cahaya pun. Ketidaksengajaan bertemu denganmu. Berikan sebuah harapan untuk menggapai cahaya. Kugapai tanganmu yang akan menuntunku. Menuju dunia yang berbeda. Namun, sama saja. Aku kembali ke kegelapan. . . . [P...