02

734 36 0
                                    


Happy reading gaes^^
Jangan lupa vote

***

"No.lo lihat deh cewek yang ada disana"kata vina sambil menunjuk seorang gadis yang sedang duduk di kursi roda.

Mereka sekarang sedang duduk di bangku taman rumah sakit.

"Emangnya dia kenapa?"tanya vino heran.

"Kalau nantinya gue kayak gitu,di saat gue udah gak punya rambut,gak bisa jalan,pakai kursi roda,dan semua orang ngejauhin gue.lo gak bakalan ninggalin gue kan?"tanya vina lirih yang masih menatap gadis itu.

Vino memeluk vina dengan sangat erat. Vino paling benci ketika adiknya itu berbicara seperti itu.

Diciumnya pucuk kepala vina.
"Biar separah apapun keadaan lo,gue gak akan ninggalin lo.gak akan pernah."kata vino sambil mengusap lembut kepala vina.

Vina terisak dalam pelukannya.

"Dan satu lagi. Gue gak mau denger lo ngomong kayak gini lagi!"kata vino.

***

"Hati hati sayang"kata tania membantu vina menaiki tangga menuju kamarnya.

"Kamu istirahat ya na,bunda mau masak buat makan malam.nanti bunda suruh abang kamu anterin makan malam buat kamu"kata tania sambil mencium kening anakya itu.

"Maaf bunda. Vina sering ngerepotin bunda sama bang vino"kata vina menundukan kepalanya.

Tania mengangkat kepala putrinya agar menatapnya.

"Gak apa apa sayang. Kamu gak ngerepotin bunda sama abang vino kok.kalau gak percaya kamu tanya aja sama abang kamu"kata tania mengelus rambut vina lembut.

"Beneran bun?"tanya vina.

"Iya sayang. Bunda sama abang kan sayang sama kamu"kata tania.

Vina memeluk bundanya. Dia bersyukur karena memiliki Tania dan Vino.

"Makasih bun"kata vina.

Tania hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Bunda ke bawah dulu ya. Kamu jangan lupa istirahat"kata tania dan keluar dari kamar vina.

***

Tok..tok..

"Na,bangun.gue bawain makan nih buat lo"kata vino di depan pintu kamar vina.

"Masuk aja no. Gak di kunci kok"sahut vina dari dalam kamar.

"Nih lo makan dulu terus minum obat"kata vino menyerahkan mangkuk yang berisi bubur.

"Mau gue suapin?"tawar vino.

"Gak.maksih.gue bisa makan sendiri"kata vina sambil memakan bubur yang di bawa vino.

"Oh iya na.tadi teman lo dateng mau jenguk lo.tapi gue bilang lo masih istirahat,dan gak boleh di ganggu.kalau gak salah namanya cit--cit siapa yaa?gue udah lupa"kata vino.

Pletak...

"Sakit na"kata vino sambil mengusap kepalanya yang tadi mendapat jitakan maut dari vina.

"Citra ogeb.kenapa lo gak suruh dia masuk?"tanya vina heran.

"Lo kan lagi istirahat"kata vino polos.

"Gue yang suruh dia kesini"kata vina sebal.

"Oh.maap na,gue gak tau kalau lo yang suruh dia kesini"kata vino sambil nyengir.

Vina hanya memutar bola matanya.
"Lain kali kalau ada teman gue datang,jangan main usir"kata vina ketus.

"Iya deh iya.lagian kan ini udah malam. Kan gak baik cewek pulang larut malam dari rumah teman"kata vino.

Untuk kesekian kali vina memutar bola matanya malas karena mendengar kicaun vino.

"Udah kan?"tanya vina.

Vino mengangguk.

"Udah selesai berkicau?"tanya vina lagi.

Vino mengangguk.

"Sekarang jam berapa?"

Vino melihat jam yang ada di nakas dekat tempat tidur vina.

"Jam 9"

"Malam?"tanya vina.

Vino mengangguk.

"Besok sekolah?"tanya vina lagi.

Dan lagi lagi vino hanya mengangguk.

"Terus?"tanya vina sambil melipat tangannya di depan dada.

"Terus?terus apa ya?gue gak ngerti?"tanya vino polos.

Dan satu jitakan maut dari vina mendarat di kepala vino untuk kedua kalinya.

"Aduh!"rintih vino.

"Terus lo tidur lah ogeb.kan besok sekolah.ngapain masih ada di kamar gue?"kata vina kesal dengan tingkah abangnya itu.

"Dasar adik durhaka lo!"kata vino kemudian keluar dari kamar vina.

"IYA,GUE TAU LO SAYANG SAMA GUE NO. GOOD NIGHT TOO"teriak vina dari dalam kamar yang masih di dengar oleh vino.

Vino hanya mendumel gak jelas kemudian langsung masuk ke kamarnya yang berseblahan dengan kamar vina.

Vina hanya terkekeh kemudian dia mengambil obat yang ada di nakasnya.

"Kapan gue bisa bebas dari obat obat ini?"tanya vina kemudian langsung meminum obat itu.

Setelah meminum obatnya,vina langsung berbaring dan menutup matanya untuk tidur.

Tuhan,gue capek.

Kemudian vina masuk ke alam mimpinya.

***

Jangan lupa vote!

Brain CancerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang