Kai berniat untuk berhenti, seperti kata Sehun, tak seharusnya dirinya memulai kekacauan ini. Namun niat hanyalah sebatas niat, ketika Kai membaca komentar-komentar di artikel utama yang diunggah Luhan beberapa hari lalu.
"Kai berkencan? Seharusnya dia tak boleh berkencan!!!"
"Siapa wanita yang bersama Kai, beraninya dia!!"
"Beraninya wanita itu menampakkan dirinya! Dia tak pantas untuk Kai kami!"
"Untung saja kami tak dapat mengenali wajahnya!" Komentar salah satu akun dengan foto yang kira-kira diambil dengan jarak yang cukup dekat, namun tetap menyembunyikan identitas siwanita,
"Kai juga manusia, dia juga butuh Cinta, untuk inspirasi mungkin?"
"Omong kosong Kai berkencan, apakah dia tak memperdulikan perasaan Kai-otic?"
"Kalian terlihat serasi, tapi bisakah aku melihat wajah wanita itu, apakah pantas dengan wajah tampan Kai kami"
"Haruskah aku berhenti mendukung Kai, jika Kai terus berkencan"
Ada beberapa komentar positif namun tak dapat dipungkiri lebih banyak komentar negatif dan bahkan meragukan kesetiaannya sebagai penggemar. Apa benar kata Sehun dirinya terlalu ceroboh. Kai menerawang mencoba mengalihkan fikiranya dari dunia Maya yang nyatanya tak mendukungnya. Kai memasang earphonenya memulai siaran yang terasa sangat panjang baginya.
---
Setelah meletakkan earphonenya, Kai menghampiri Sehun yang baru masuk keruang siarannya. Kai duduk didepan Sehun yang memandanginya dengan tatapan frustasi,
"Kau harus mengambil libur mulai besok" kata Sehun tiba-tiba, "pendengarmu menurun drastis" lanjut Sehun mengalihkan pandangannya, "aku baru saja dipanggil oleh bos" tukas Sehun lagi sambil menautkan jari-jari tangannya, "atau kau harus mengonfirmasi artikel itu" jelas Sehun yang tak beraturan, susunan kalimatnya berantakan, hal ini cukup membuat Kai tahu bahwa manager sekaligus sahabatnya ini sangat frustasi,
"Aku akan mengambil libur mulai besok" ucap Kai memandang Sehun yang tak memperhatikannya, Kai tersenyum miris, ternyata seperti ini rasanya ketika berbicara tak dihiraukan,
"Ya kau benar, kau harus mengambil libur mulai besok, sampai isu meredup, lakukan apapun sesukamu, aku selalu berada dipihakmu" ucap Sehun berdiri, menyerah dengan pilihan yang Kai buat, menepuk pundak Kai dua kali lalu pergi meninggalkan Kai dengan perasaan berantakan miliknya. Kai merasakan secara langsung seseorang yang membelanya kini menyerah karna dirinya.
***
Kai melanjutkan meneguk botol ketiga dengan isi yang hampir kosong, fikirannya kacau, masalah yang disebabkannya cukup kompleks. Tak hanya namanya yang memiliki reputasi tak karuan, juga identitas Minseok yang dicari-cari penggemarnya, bahkan sore tadi Kai mendapati Sehun membentak seseorang melalui telfon saat diparkiran, Kai tahu jika seseorang yang dihubungi Sehun adalah Luhan. Karna Kai meminta bantuan pada orang yang tepat, yaitu Luhan, wanita china yang selalu memberontak keputusan Sehun karna alasan pribadi. apakah Kai akan menjadi penyebab pertengakaran keduanya untuk kedua kalinya, atau Kai telah membuat jurang diantara keduanya semakin luas setelah berakhirnya hubungan mereka.
Mata Kai mulai mengejap menahan pedih matanya, dengan sesekali memincingkan matanya untuk tetap terjaga. Kai mengingat bentakan Sehun "seharusnya kau berfikir sebelum menerima permintaannya!" Lihat bahkan Sehun lebih membelanya daripada mantan kekasihnya "apa kau tak berfikir jika dia sedang labil" dengar bahkan Sehun tak menyalahkannya" atau jika kau mau bertindak jangan pentingkan egomu untuk melawanku, seharusnya kau tak bertindak gegabah, seharusnya kau bicarakan ini denganku, jika kau melakukan hal bodoh semacam ini untuk menjatuhkan reputasiku, itu tak akan terjadi! Lihat kebodohanmu! temanmu dan Kai yang menjadi korban" untuk kesekian kalinya Sehun masih berada dipihaknnya, Luhan tak akan melakukan hal bodoh jika dirinya tak meminta bukan?. Cairan pahit itu mulai mengalir ditenggorokan panasnya, apa karna ulahnya menyebabkan tak ada lagi kesempatan bagi hubungan Sehun dan Luhan untuk membaik. Mengingat masalah yang ditimbulkannya kian merumit, Kai kembali meneguk - yang entah botol keberapa-
KAMU SEDANG MEMBACA
Letter (Kaisoo)
Fanfictionentah sejak kapan Kyungsoo merasa dirinya membenci surat, dari awal Kyungsoo memainkan surat, selalu kabar buruk yang dia terima, atau karna dirinya salah dalam memainkan surat, sehingga sepucuk surat pun tak memihak dirinya