Kaki itu nampak ringan saat melangkah menandakan sang pemiliknya merasa bahagia disetiap pijakannya. Tak hanya itu, langkah ringannya diiringi dengan senandung tipis yang keluar dari bibir berbentuk hati yang unik dari gadis itu. Seolah senja yang kian berganti menjadi malam tak mengurangi keriangan yang terpampang jelas mengihiasi wajah tembamnya, alih-alih merasa terganggu oleh bisingnya malam, gadis itu semakin membinarkan mata bulatnya tatkala melihat sebuah kotak besi besar bewarna merah diujung jalan, sebuah 'kotak surat. Seperti tak akan ada yang menghentikan langkahnya, gadis mungil itu semakin mendekati kontak surat dengan senyuman terpatri dibibir hatinya, membuat siapa saja rela tak berkedip demi melihat senyum manis miliknya, sembari mengeluarkan dua buah amplop dengan dua warna yang berbeda lalu memasukkannya segera kedalam kotak besar dihadapannya, "semoga kali ini berhasil" ucap dengan tangan yang ditangkupkan didepan dada seolah hal itu adalah pengharapan yang besar baginya, karna kata 'kali ini' yang terlontar dari bibir hatinya mengandung makna beberapa kesempatan kurang beruntung yang telah dialaminya.
Sebelum kaki-kaki pendeknya benar-benar melangkah meninggalkan kotak pos, langkah gadis itu kembali terhenti saat dering ponselnya mengalun, setelah mengobrak-abrik isi tas beruangnya dan menemukan benda pipih persegi panjang dengan gambar kartun pinguin berwarna biru, tangan berjari lentik itu menggeser tanda hijau untuk menerima panggilan dari seseorang yang mungkin sedang mencarinya. "Aku dalam perjalanan pulang, tunggulah diapartemen mu, aku akan kesana saat aku sampai" ucapnya menjawab serta mengakhiri panggilannya.
***
Bersamaan dengan gadis berambut sepunggung itu membuka amplop putih yang berada ditangannya, mata bulatnya melirik sekilas pada layar ponselnya yang berdering menandakan sebuah notifikasi. Tetapi masih tetap tak mengindahkan minatnya pada lipatan-lipatan kertas yang berada dijari lentiknya. Setelah kertas itu terbuka sempurna, mata bulatnya menyusuri setiap baris seakan matanya siap keluar jika ada kalimat yang selalu menjadi tujuannya. Namun, sepertinya tuhan tetap menginginkan mata bulat itu melekat menyempurnakan gadis manis itu, terbukti dengan degusan yang keluar dari bibir berbentuk hati miliknya yang menandakan dia sarat akan kekecewaan.
Do Kyungsoo nama gadis itu, dia tahu bahwa dia tak harus mengharapkan sesuatu lebih dari ini. Gadis itu memiliki pekerjaan pribadi yang dinobatkan dari dirinya sendiri untuk dirinya sendiri, Kyungsoo mulai mengirim surat sejak beberapa bulan yang lalu pada studio radio yang menaungi nama Kim Jongin didalamnya. Lebih tepatnya mulai dari enam Bulan yang lalu, saat minat membaca Kyungsoo mulai menurun akibat patah hatinya dan dengan tidak sengaja dirinya mengisi kekosonganya dengan mengobati penasaran hatinya lalu mengetikkan sebuah nama studio radio yang terlintas difikirannya, tanpa aba-aba apapun lagi telinga cantiknya mulai mendengar siaran radio yang -kebetulan- bertajuk "Lucky One" dimana membagikan kiat-kiat menuju keberuntungan dalam kehidupan kisah cinta yang menarik minatnya karna sangat pas dengan keadaan hatinya, kiat-kiat yang dikemas dengan begitu humoris menyebabkan tumbuhnya kembali selera humor gadis itu yang telah mati beberpa minggu terkhir.
Dari enam bulan terakhir Kyungsoo rutin mendengarkan siaran Kim Jongin mulai jam 20.30 sampai 21.30 setiap empat hari dalam seminggu. Tak hanya berhenti disitu, meski dengan jadwal fulltime yang menyebabkannya tak dapat menyempatkan diri untuk hadir disetiap meet and greet Kim Jongin, Kyungsoo selalu menyempatkan diri disetiap ada waktu luang untuk sekedar streaming atau menonton acara yang mengundang penulis bernama udara Kai tersebut.
Kyungsoo selalu mengirim surat sebagai jawaban kuis minggu lalu dengan keyword berbeda disetiap minggunya, dan dengan otomatis mendapat balasan diakhir surat dengan kalimat yang bertuliskan "terimah Kasih sudah mengirim jawaban anda", karna hanya dengan surat berkeyword yang akan dibalas, bahkan secara rasional otak cantiknya sadar meskipun suratnya dibalas, tidak mungkin dan tak akan pernah mungkin penulis itu yang akan membalasnya. tapi kehendak hati tak bisa dipungkiri bahkan beberapa kali Kyungsoo mengirim surat yang sama dengan sengaja tanpa memberinya keyword dan dirinya berharap akan dibalas karna dapat menyita perhatian dengan surat tanpa keyword miliknya, namun hasilnya nihil dengan tak kunjung ada satu suratpun yang mengisi kotak suratnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Letter (Kaisoo)
Fiksi Penggemarentah sejak kapan Kyungsoo merasa dirinya membenci surat, dari awal Kyungsoo memainkan surat, selalu kabar buruk yang dia terima, atau karna dirinya salah dalam memainkan surat, sehingga sepucuk surat pun tak memihak dirinya