(Tommorow never dies ! Never dies.. Oh never dies). Ponsel Vania berdering pertanda jam menunjukan pukul 5.00 AM. Vania membuka mata nya dan langsung duduk ditepi ranjang nya. Saat Vania ingat hari ini adalah hari pertamanya dia bekerja disini, dia langsung bergegas menuju kamar mandi.
Kebiasaan nya selalu ia lakukan dimanapun ia berada. Jiwa Fangirl nya masih benar benar melekat pada dirinya, maklum usia Vania masih 18 tahun. Dan kalian tahu, Vania akan mulai Fangirling ketika mendengar suara nyanyian dan Bass dari seorang Calum Hood. Bassist di 5 Seconds Of Summer.
"You look so perfect standing there in my american apparel underwear. And I know now that I'm so down.," Vania bernyanyi sambil mematikan Shower, lalu mulai menuangkan shampo ke rambutnya.---...---
Harry menempel kan telinga nya ke dinding toiletnya. Sayup-sayup Harry mendengar Vania yang bernyanyi. Harry bangun lebih awal dari biasanya, karena Harry ingin memantau Vania, *ups tepat nya pekerjaan Vania.
"Lihat saja Nanti, Vania...," Ucap Harry.
Harry membuka pakaian nya seraya menyalakan keran air untuk mengisi Bath up. Harry hanya ingin bersantai, menenangkan pikirannya. Sebelum hari ini dia akan naik darah.Skip
Vania Pov
"Good morning Vania," Sapa Rindha padaku yang sedang sibuk membuatkan sarapan untuk para tuan ku.
"Good Morning Rin," Jawabku
"Lakukan semua dengan serius ya, Aku harus mandi dulu. Mungkin, setengah jam lagi mereka akan berkumpul," Ucap Rindha, aku hanya mengangguk. Rindha kembali ke lantai atas dan dia pergi dari dapur. Aku benar benar gugup, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan jika aku bertemu Harry nanti.. Tuhan, tolong aku...---...---
Harry Pov
Aku baru saja keluar dari kamarku. Kulihat ada Rindha yang baru saja kembali dari lantai bawah. Aku masih tidak habis pikir bagaimana seorang Vania yang menyebalkan bisa bekerja disini untuk ku karena Rindha.
"Rin..," Aku Memanggil Rindha.
"Ya, Tumben sekali kau sudah mandi, ada apa?," Tanya nya, memang biasanya aku malas untuk mandi, tapi entah kenapa aku merasa aku harus mandi.
"Kenapa kau menyuruhnya menjadi pelayan untuk ku disini? Dia itu kan...," Tidak Harry, tidak. Kau tidak boleh mengatakan itu. Kau belum tahu siapa Vania, tidak bisa langsung merasakan itu.
Aku tidak tahu harus berkata apa sehingga aku pergi meninggalkan Rindha yang masih kebinggungan.
Aku berjalan menuruni anak tangga sambil mendumal. Ini sungguh menyebalkan. Ada apa dengan diriku?kenapa rasanya aku ingin cepat cepat turun kebawah dan menuju ke tempat Vania berada. Aku menoleh kearah ruang TV tidak ada siapapun, aku menoleh kearah halaman belakang tidak ada siapapun. Dan aku menoleh kedapur, aku mendapati sosok Vania sedang menata piring sambil bernyanyi.
"You should leave her
Cause its really make me sick
Just saying, Just saying..," Oh.. Rupanya Dia menggunakan Earphone dan lagu yang Dia nyanyikan adalah lagu Just Saying milik 5SOS.
Aku duduk di hadapan meja makan. Aku memperhatikan Vania yang sibuk menata piringnya, Dia tidak sadar aku Ada dihadapannya? Astaga?!.
"You've don't need her
I'll help you get over it
Just saying, Just saying."
Aku menyenderkan tubuhku ke kepala kursi sambil melipat tanganku didepan dada. Tak tahu kenapa rasa nya aku bahagia melihat nya. Dia adalah gadis yang manis, tapi sayangnya dia menyebalkan. Aku berjalan mendekatinya, aku menepuk pundaknya dan saat itu dia baru sadar jika aku ada disana. Dia terlihat merapihkan rambutnya yang sebenarnya tidak berantakan, lalu dia melepas sebelah earphone nya. Aku tau dia sepertinya gugup. Ini bukan kali pertama aku melihatnya begini tapi, aku sudah pernah melihatnya begini saat di restaurant waktu itu.
"Ada apa,tuan?," Vania bertanya padaku. Astaga dia memanggilku Tuan?? Berlebihan sekali, tapi yasudalah tak apa. Ingat Harry kau ingin balas dendam.
Aku melepaskan sebelah earphonenya lagi. Aku akan mulai permainan ini.
"Kau tahu? Sejak tadi aku duduk disana. dan apa kau tidak Tau? Kalau disini ada sebuah peraturan untuk pelayan tidak boleh Fangirling saat sedang bekerja," Aku membentaknya kali ini. Aku sebenarnya tidak tega saat dia menunduk.
"Kau mengerti?!," Lagi lagi aku berbicara dengan menggunakan nada tinggi
"Iya, Tuan Maaf," Jawab nya. Maaf kan aku Vania. Maaf....
" Ambilkan aku Air Putih. Cepat," Aku menyuruhnya mengambilkan ku minum dan aku berjalan kembali ke kursiku. Vania mengambil gelas lalu menuangkan air dari teko ke gelas yang kini ada dihadapan ku.
Maaf kan aku ya, aku hanya ingin menjahilimu Vania...Anjir Harry jahat 😭😭 masa ngejailin nya marah marah. Makasih ya udah mau baca. All the Love. V

YOU ARE READING
Me And My Harry Styles
FanfictionThis my second fan fiction.... Fan Fiction ini tentang bagaimana seorang pelayan yang mencintai tuan nya.