Six

20 3 0
                                        

   Harry Pov

Jam menunjukan pukul 7.30 pm. Aku berjalan keluar dari dalam kamar ku. Aku ingin tahu apa yang sedang dilakukan si gadis menyebalkan itu. Aku berdiri didekat tangga dan aku melihat diruang tengah ada semua teman-teman ku termasuk Vania. Rupanya mereka sedang menonton acara Musik. Pantas saja Vania histeris Guess Star acara itu adalah 5SOS. Aku sangat benci melihat itu. Bagaimanapun aku harus membuat dia berhenti memikirkan Calum.
  Aku ada ide! Aku kembali masuk kedalam kamarku. Kamar ini sudah rapih, tapi aku akan membuat kamar ini berantakan lagi. Aku membuka sprai kasur Ku, mengacak-ngacak nya. Aku juga mengeluarkan beberapa barang dari nakas dan melempar kan barang-barang itu ke lantai. Aku membuka kaus yang kugunakan kemudian melemparkan kaus itu ke sembarang tempat. Setelah kurasa ini cukup berantakan aku berteriak memanggil Vania
  "Vania...," Aku berteriak sekencang mungkin dari kamar ku. Dia masih belum datang
  "Vani.... Cepat lah,"Aku berteriak sekali lagi. Dan pintu kamarku terbuka, dia datang. Aku tahu dia terkejut melihat keadaan kamar ku.
  "Lihat ini! Kau pembantuku kan? Rapihkan kamarku, sekarang!"
   "Tunggu apa lagi,Vani. Cepatlah!," Ya Tuhan. Aku membentak nya lagi. Kasihan sekali dia.Tapi, aku tidak peduli. Aku mengambil ponselku dari atas nakas kemudian aku keluar dari kamarku, tidak lupa aku membanting pintu.
  ---...---

Vania Pov.
 
  Aku sedang menonton acara musik ini bersama Liam, Louis,Niall,dan Rindha. Saat Calum sedang bernyanyi kudengar seseorang memanggil ku. Aku tahu itu adalah Harry. Aku bangkit dari posisi ku dan bergegas menuju kamarnya. Setelah aku membuka pintu kamarnya. Astaga! Ya Tuhan! Apa yang sudah dia lakukan pada ruangan ini. Benar benar berantakan padahal aku baru membereskan ruangan ini sore tadi.
  Setelah dia membentak ku. Dia menyuruh ku merapih kan kamar ini. Aku lelah, seenak nya saja dia melakukan itu. Aku hanya bisa diam menahan emosiku. Aku menatap punggung Harry yang berjalan keluar dari kamarnya. Dia membanting pintu kamarnya. Aku kesal!!. Aku mengambil kaus nya kemudian meremas nya dan melempar kaus itu ke keranjang pakaian kotor.
  "Arrrggghhh.... ! Tidak bisakah dia menghargaiku. Aku sedang melihat Calum, lalu dia menyuruhku untuk bekerja lagi. Benar-benar keterlaluan! Huft.... Cal, Help me,"

Skip

  Aku sedang asik menyapu lantai sambil bernyanyi. Sudah sebulan lebih aku bekerja disini. Selama itu juga aku terus bertengkar dengan Harry. Jika bukan karena aku mencintainya pasti aku sudah menyerah. Tidak ada masalah dengan siapapun selain Harry. Liam, dia sangat baik sering membantu pekerjaan ku jika dia sedang santai. Louis, dia juga sangat baik sering menawarkan bantuan ketika aku merapuhkan kamarnya. Niall, dia sering membelaku saat sedang dimarahi Harry.
  Setelah selesai menyapu aku langsung mengambil lap pel, dan mulai mengepel lantai. Lalu, tiba-tiba Harry dan Rindha datang.
  "Hitting every red light
    Kissing at the stop sign darling
    Greenday's on the radio
    And Everything is alright,"
  "Vania....," Panggil Rindha, aku berhenti mengepel dan bernyanyi.
   "Ada apa?," yang aku. Harry hanya menatapku sarkastik.
  "Hari ini kau temani Harry membeli pakaian dan keperluan lainnya untuk Show ya," Ucap Rindha. Astaga! Aku benar-benar terkejut. Aku menoleh pada Harry, dia hanya melipat tangan nya didada.
  "Kenapa harus aku?,"Tanyaku.
  "Karena kau Asisten Pribadinya Harry. Jadi,mulai hari ini kau harus selalu pergi dengan Harry ya," Jawab Rindha.
  "Tidak ada komentar," Potong Rindha saat aku akan berbicara lagi. Mau tidak mau aku diam. Rindha meninggalkan aku dan Harry sini. Aku hanya menatap punggung Rindha yang makin menjauh. Sementara Harry menatap ku.
  "Cepat selesaikan pekerjaan mu, setelah itu ganti baju dan kita pergi. Aku akan menunggu mu di halaman belakang," Ucap Harry datar. Dia pun berjalan menuju halaman belakang. Aku tersenyum seraya melompat. Aku benar-benar bahagia.
   "Oh God.... I'm so Happy," Ucap ku. Harry menghentikan langkah nya seraya menoleh padaku. Baiklah aku malu. Aku salah tingkah.
  "Apa yang kau lakukan?," Tanyanya.
  "Mengepel lantai,tuan," Jawabku seraya mengepel lagi. Setelah Harry berjalan lagi aku kembali tersenyum dan bejoget.

Sumpah ini absurd...kaga tau nyambung apa kaga 😂😂 thanks ya yang mau baca

Me And My Harry StylesWhere stories live. Discover now