Four

24 5 0
                                        

Rin... Kali ini nama Lu gak Salah lagi ya... Lagian punya nama ribet banget.... 😂😂

Vania POV
  "Rin, tidak usah ya... ," Aku menolak untuk masuk ke dalam Room nya One Direction. Karena aku tidak yakin dengan hal ini.
  "Ayolah, Vania. Kau ingin pekerjaan bukan?," Tanya Rindha. Iya,tentu saja aku butuh pekerjaan.

  Aku dan Rindha akhirnya masuk ke dalam. Saat aku memasuki Room mewah ini aku tercengang melihat foto-foto dan bukti prestasi dari One Direction. Aku tersenyum ketika melihat foto Harry yang sangat cool. Rindha membawa ku menuju lantai atas untuk segera mengetahui kamarku. Kemudian Rindha membuka sebuah pintu yang terletak di antara 2 buah pintu. Ternyata itu adalah kamar untuk ku. Kamar ini cukup besar dan mewah untuk ku yang akan menjadi pelayan disini.
  "Ini kamarmu. Disini kami tidak membedakan antara pelayan dengan tuan. Tugasmu membuat makanan, menyiapkan makanan, membersihkan rumah ini, dan mengurus keseharian Harry," Jelas Rindha. WTF.... Harry?? Apa aku tidak salah dengar, Tuhan??
  "Apa? Harry? Yang benar saja Rindha. Lebih baik aku mengurus Liam," Ucapku. Benar-benar aku bisa mati serangan jantung jika terus melihat wajah tampan Harry.
  "Percayalah padaku , Harry itu orang yang baik," Aku tahu itu Rindha... Tapi kau tidak tahu aku pasti akan gugup. Aku hanya mengiya kan Ucapan Rindha. Aku malas berdebat kali ini.
  "Yasudah. Kau boleh beristirahat, besok pagi kau mulai pekerjaan mu," Setelah Rindha keluar dari kamar baru ku. Aku langsung membaringkan tubuhku dikasur. Aku menarik napas ku dan mulai berdoa pada Tuhan agar semuanya lancar lancar saja.

---...---
Author Pov

  Harry terus mondar-mandir di dalam kamarnya. Harry terlihat sangat gelisah karena dia tahu Vania sudah datang. Mulai besok bukan Rindha lagi yang merapihkan kamarnya, dan pergi dengan nya kemanapun. Harry menarik napas nya dalam dalam lalu Harry berdoa agar Tuhan melancarkan semuanya, dan agar Vania tidak mengulangi kesalahannya lagi. Harry menatap kearah pojok kasurnya, dan tepat disitu adalah kasur Vania.
  "Dia sudah datang Tuhan... Apa yang harus ku lakukan, Tuhan??," Gumam Harry.
  Harry membanting tubuhnya ke kasur seraya menutup matanya. Harry harus bersiap untuk besok pagi.

---...---

(Tok..tok..tok..) Vania bergegas memasukan kartu nama Harry ke saku jacket nya. Vania pun membuka pintu kamarnya ternyata itu adalah Louis dan Liam. Vania tersenyum kepada mereka berdua
  "Ada apa tuan?," Tanya Vania
  "Hi, Panggil Liam saja ya. Usia kita kan hanya berbeda sedikit," Ucap Liam. Vania mengangguk.
  "Aku juga panggil aku Louis saja ya," Ucap Louis.
  "Ya. Ada apa Liam, Louis?," Tanya Vania.
  "Kami hanya ingin mengucapkan selamat datang di Istana kami. Maaf jika nanti kami merepotkan mu," Ucap Louis.
  "Terimakasih," Jawab Vania.
  "Oh iya. Kau harus bersabar dengan Harry ya. Nanti juga jika kau sudah terbiasa kau akan tahu sifat asli nya," Ucap Liam
  " Harry memang galak tapi, dia baik,"Ucap Louis.
  "Baiklah akan kucoba. Terimakasih sambutannya," Ucap Vania
  " Ok good night,"Ucap Liam dan Louis seraya keluar dari kamar Vania..

to be continue...😃😃

 

Me And My Harry StylesWhere stories live. Discover now